Lisbon – Arsenal menciptakan kejutan besar di final Liga Champions Wanita setelah menaklukkan juara bertahan Barcelona 1-0 di Stadion Jose Alvalade, Lisbon, Sabtu (24/5/2025) malam waktu setempat. Gol tunggal Stina Blackstenius pada menit ke-75 memastikan gelar kedua bagi The Gunners, sekaligus mengakhiri penantian panjang selama 18 tahun.
Disaksikan sekitar 5.000 suporter setia yang datang langsung dari London, Arsenal menunjukkan daya juang luar biasa menghadapi tim Barcelona yang difavoritkan banyak pihak. Gol kemenangan tercipta melalui kombinasi cerdik dua pemain pengganti, Beth Mead dan Blackstenius.
Mead mengirim umpan balik di tengah kepadatan kotak penalti, yang disambut Blackstenius dengan tembakan mendatar menyilang ke pojok gawang. Bola melewati jangkauan penjaga gawang Catalina Coll yang sebelumnya tampil solid.
“Luar biasa,” ujar Alessia Russo, penyerang Arsenal, kepada TNT Sports sambil menahan air mata. “Kami harus benar-benar menderita untuk menang. Mereka tim yang luar biasa, tapi kami percaya momen kami akan datang.”
Tembok Kokoh Gunners
Barcelona, yang berambisi meraih gelar ketiga secara beruntun dan keempat dalam lima musim terakhir, menguasai jalannya laga dengan dominasi penguasaan bola dan 20 percobaan tembakan, berbanding delapan milik Arsenal. Namun kokohnya pertahanan yang dikomandoi Leah Williamson membuat frustrasi para pemain Blaugrana.
Di babak pertama, Arsenal sempat mencetak gol melalui insiden bunuh diri Irene Paredes, tetapi VAR menganulir karena Frida Maanum berada dalam posisi offside sebelum mengirim umpan silang.
“Kami tahu laga ini akan berjalan dengan perubahan momentum,” kata pelatih Arsenal Renee Slegers. “Barcelona sangat bagus, tapi kami juga percaya diri. Mentalitas dan efektivitas kami jadi pembeda.”
Blackstenius nyaris mencetak gol lebih awal, tetapi tembakannya pada menit ke-72 masih bisa ditepis Coll dengan kaki.
Luka Barcelona
Di sisi lain, kekalahan ini sangat memukul para pemain Barcelona. Gelandang Aitana Bonmati, peraih Ballon d’Or 2023 dan 2024, mengaku tak percaya hasil tersebut.
“Saya ingin memutar ulang pertandingan ini dan bermain ulang dari awal. Ini sangat menyakitkan,” ujarnya kepada TV Catalunya.
Barcelona tampil di final keenam dalam tujuh tahun terakhir, dan hanya kalah empat kali di seluruh kompetisi musim ini. Namun kali ini, mimpi mereka terhenti di tangan Arsenal yang tampil dengan semangat pantang menyerah.
Usai peluit akhir berbunyi, para pemain Arsenal berkumpul di depan tribune pendukung mereka, menyanyikan “We are the Champions” bersama-sama. Kapten Leah Williamson menyebut kemenangan ini sebagai mimpi masa kecil yang jadi kenyataan.
“Saya dulu jadi maskot saat Arsenal juara tahun 2007,” katanya. “Banyak pemain di tim ini sudah lama bersama, dan hari ini mereka memainkan pertandingan terbaik dalam hidup mereka.”
Gelar juara Liga Champions Wanita ini menjadi tonggak penting dalam sejarah Arsenal Women, sekaligus menandai kebangkitan klub London Utara tersebut di pentas Eropa.