Seattle – CEO Amazon, Andy Jassy, memperkirakan bahwa Amazon akan kurangi jumlah tenaga kerja dalam beberapa tahun mendatang akibat penggunaan kecerdasan buatan generatif (generative AI) secara luas di perusahaan.
Dalam pesan internal kepada karyawan, Jassy mengatakan bahwa AI akan menggantikan sejumlah pekerjaan yang saat ini masih dilakukan oleh manusia, sembari menciptakan jenis pekerjaan baru di bidang lain.
“Kami akan membutuhkan lebih sedikit orang untuk melakukan beberapa pekerjaan yang saat ini ada, dan lebih banyak orang untuk pekerjaan lain,” tulis Jassy. “Sulit memprediksi hasil akhirnya, tapi kami memperkirakan akan terjadi pengurangan jumlah tenaga kerja korporat karena efisiensi yang dihasilkan AI.”
Ribuan Proyek AI
Amazon saat ini telah memiliki lebih dari 1.000 aplikasi dan layanan berbasis AI generatif yang telah berjalan atau dalam pengembangan. Namun, Jassy menekankan bahwa jumlah tersebut masih merupakan “sebagian kecil” dari rencana pengembangan ke depan.
Ia mendorong seluruh karyawan untuk aktif dalam transformasi berbasis AI. Yaitu melalui partisipasi dalam pelatihan, lokakarya, dan eksperimen penggunaan AI di pekerjaan sehari-hari.
“Ikutlah dalam sesi brainstorming tim Anda, temukan cara berinovasi untuk pelanggan lebih cepat dan efisien, serta cara bekerja lebih banyak dengan tim yang lebih ramping,” katanya.
Investasi Besar-besaran Infrastruktur AI
Langkah ini menjadi bagian dari strategi Amazon untuk memperkuat posisi dalam persaingan teknologi global. Perusahaan telah menggelontorkan investasi sebesar $10 miliar untuk membangun kampus teknologi di North Carolina, sebagai pusat pengembangan cloud dan AI.
Sepanjang tahun 2024, Amazon telah mengumumkan proyek pusat data senilai $10 miliar masing-masing di Mississippi, Indiana, Ohio, dan North Carolina. Tak hanya itu, pada awal Juni, Amazon juga mengumumkan investasi $20 miliar untuk membangun dua kompleks pusat data di Pennsylvania.
Pertumbuhan pesat cloud computing dan AI telah meningkatkan permintaan terhadap pusat data yang membutuhkan energi besar untuk mengoperasikan server, sistem penyimpanan, jaringan, dan pendingin.
Penggunaan AI: Dari Alexa hingga Prime Video
Amazon juga mulai mengintegrasikan AI dalam layanannya. Pada Maret 2025, perusahaan mulai menguji fitur dubbing film dan serial berbasis AI di layanan Prime Video. Sebelumnya, Amazon juga telah merilis versi baru Alexa yang didukung AI generatif.
Selain itu, pada November lalu Amazon menambah investasi sebesar $4 miliar ke startup AI, Anthropic. Perusahaan ini juga menjalin kerja sama dengan Intel untuk mengembangkan chip AI khusus bagi layanan Amazon Web Services (AWS).
AWS sendiri menjadi pendorong utama ambisi Amazon dalam mengembangkan teknologi AI dan cloud computing.