Menu

Mode Gelap
Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Laptop Chromebook Gempa Dahsyat di Afghanistan Tewaskan Lebih dari 800 Orang Sejumlah Politisi Nasdem, PAN, dan Golkar Dicopot dari DPR Usai Demo Besar Taylor Swift dan Travis Kelce Umumkan Tunangan Siapa Anggota DPR yang Usulkan Gerbong Khusus Perokok? KAI Tegas Tolak Terkontaminasi Radioaktif, Kemendag Hentikan Ekspor Udang Indonesia ke AS

News

Harga Tiket TWA Kawah Ijen Naik, Akankah Berdampak Pada Sektor Pariwisata?

badge-check


					Harga Tiket TWA Kawah Ijen Naik, Akankah Berdampak Pada Sektor Pariwisata? Perbesar

Banyuwangi – Harga tiket masuk Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen mengalami kenaikan sejak 1 Februari 2025. Dampak kenaikan harga tiket tersebut kini mulai dirasakan wisatawan maupun para pelaku wisata di destinasi unggulan Banyuwangi tersebut.

Berdasarkan informasi dari pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen, harga tiket untuk wisatawan domestik yang sebelumnya Rp5.000 pada hari biasa kini menjadi Rp20.000. Sementara di akhir pekan harga tiket yang biasanya Rp7.500 naik menjadi Rp30.000.

Kenaikan harga tiket juga diberlakukan bagi wisatawan mancanegara yang sebelumnya cukup membayar Rp100.000 kini harus merogoh kocek hingga Rp150.000 per orang. Tidak hanya itu, wisatawan juga dibebani dengan biaya parkir kendaraan juga asuransi jiwa.

Pihak pengelola menyatakan bahwa kenaikan harga tiket ini dilakukan untuk mendukung konservasi alam serta meningkatkan fasilitas dan kenyamanan bagi pengunjung. Selain itu, biaya perawatan dan pengelolaan kawasan juga semakin meningkat, sehingga diperlukan penyesuaian harga tiket.

Kenaikan harga tiket ini berdampak langsung pada wisatawan, pelaku usaha lokal seperti pemandu wisata, penginapan, dan warung makan di sekitar Kawah Ijen. Beberapa wisatawan mengeluhkan kenaikan yang cukup signifikan, terutama bagi backpacker dan wisatawan dengan anggaran terbatas.

”Sangat disayangkan sekali tiket kawah ijen sekarang menjadi mahal, belum juga ketika mau naik ke ijen juga harus membawa surat kesehatan dari puskesmas atau klinik” ungkap salah satu wisatawan lokal.

Beberapa pemandu wisata mengaku mengalami penurunan jumlah wisatawan sejak kenaikan harga tiket. Banyak wisatawan lokal yang memilih mencari alternatif wisata lain yang lebih terjangkau. Namun, di sisi lain, pihak pengelola optimis bahwa fasilitas yang lebih baik akan menarik lebih banyak wisatawan di masa depan.

Meskipun ada pro dan kontra, kebijakan ini bertujuan untuk menjaga kelestarian Kawah Ijen sebagai destinasi wisata alam yang berkelanjutan. Wisatawan diharapkan tetap mendukung upaya konservasi demi menjaga keindahan Kawah Ijen untuk generasi mendatang.

Penulis: Molly

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Presiden Prabowo Setujui Pembentukan Dirjen Pesantren, Babak Baru Perhatian Negara untuk Dunia Santri

24 Oktober 2025 - 09:27 WIB

Pesantren Menyapa Dunia Digital: Kolaborasi Ilmu, Teknologi, dan Akhlak

22 Oktober 2025 - 15:08 WIB

Lomba FASI Banyuwangi 2025 Resmi Dibuka, Ratusan Siswa SD Ikuti MTQ dan Pildacil

16 Oktober 2025 - 12:38 WIB

Ratusan siswa SD dari berbagai kecamatan di Banyuwangi ikut Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) 2025 di GOR dan SMPN 1 Giri Banyuwangi.

Senyum Mekar 46 Warga Desa Gladag saat Terima BLT-DD Triwulan IV  

8 Oktober 2025 - 21:09 WIB

TP PKK Rogojampi Gelar Sosialisasi Dampak Nikah Siri di Desa Gladag

8 Oktober 2025 - 12:44 WIB

Trending di News