Menu

Mode Gelap
Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran Air India Jatuh: Lebih dari 240 Tewas, Satu Penumpang Selamat Ayah Farel Prayoga Ditangkap Polisi karena Judi Online! Penembakan di Sekolah Austria Tewaskan 10 Orang, Pelaku Bunuh Diri 5 Negara Jatuhkan Sanksi ke Dua Menteri Israel Lindswell Kwok dan Ernest Prakasa Kritik Hadiah Rolex untuk Timnas

Internasional

Air India Jatuh: Lebih dari 240 Tewas, Satu Penumpang Selamat

badge-check


					Ekor pesawat Air India Boeing 787 Dreamliner yang mengalami kecelakaan terlihat tersangkut di sebuah bangunan di Ahmedabad, India, pada 12 Juni 2025. (foto: REUTERS/Amit Dave) Perbesar

Ekor pesawat Air India Boeing 787 Dreamliner yang mengalami kecelakaan terlihat tersangkut di sebuah bangunan di Ahmedabad, India, pada 12 Juni 2025. (foto: REUTERS/Amit Dave)

Ahmedabad, India – Sebuah pesawat Air India tujuan London jatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel di Ahmedabad, Kamis (12/6/2025), menewaskan lebih dari 240 orang dalam kecelakaan udara paling mematikan di dunia selama satu dekade terakhir.

Pesawat jenis Boeing 787-8 Dreamliner dengan nomor penerbangan AI171 itu mengangkut 242 penumpang dan awak kabin menuju Bandara Gatwick, London, sebelum menabrak asrama mahasiswa sebuah kampus kedokteran di tengah jam makan siang.

Satu-satunya korban selamat adalah seorang warga negara Inggris keturunan India, yang kini tengah mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat. “Tiba-tiba terdengar suara keras, dan pesawat langsung jatuh,” ujar Ramesh Viswashkumar, pria berusia 40 tahun yang duduk di kursi 11A, dekat pintu darurat.

Dari tempat tidurnya di rumah sakit, Ramesh menggambarkan suasana mencekam saat dia siuman di tengah puing-puing. “Ketika saya bangun, mayat-mayat berserakan di sekitar. Saya lari, sampai akhirnya seseorang membawa saya ke ambulans,” katanya. Ia juga mengaku kehilangan saudaranya, Ajay, yang duduk di baris lain dalam penerbangan yang sama.

Revisi Jumlah Korban

Petugas kepolisian senior negara bagian Gujarat, Vidhi Chaudhary, mengonfirmasi bahwa jumlah korban tewas mencapai lebih dari 240 orang, setelah sebelumnya dilaporkan 294 jiwa. “Angka awal termasuk potongan tubuh yang terhitung ganda,” katanya.

Belum diketahui berapa jumlah korban dari penumpang dan dari warga di darat. Namun, di antara korban yang teridentifikasi, termasuk mantan Ketua Menteri Gujarat, Vijay Rupani. Proses identifikasi dilakukan melalui pencocokan DNA dengan kerabat korban.

Kronologi dan Dugaan Sementara

Menurut rekaman CCTV, pesawat lepas landas pukul 13.39 waktu setempat (08.09 GMT). Tidak lama setelahnya, tampak bola api besar muncul dari balik permukiman, disertai sinyal darurat “Mayday” yang dikirim menara kontrol.

Kepala Bandara Ahmedabad menyatakan bahwa komunikasi dengan pesawat terputus setelah panggilan darurat tersebut. Konsultan keselamatan penerbangan dari AS, Anthony Brickhouse, menyoroti kondisi roda pendaratan yang tampak masih terbuka saat fase lepas landas. “Dalam kondisi normal, itu seharusnya sudah tertutup,” katanya.

Bentuk Tim Investigasi

Menteri Penerbangan Sipil India, Ram Mohan Naidu, mengatakan telah membentuk komite penyelidikan tingkat tinggi dengan melibatkan para pakar lintas disiplin. Lembaga Investigasi Kecelakaan Pesawat India memimpin penyelidikan ini.

CEO Boeing, Kelly Ortberg, membatalkan kehadirannya di Paris Air Show minggu depan, dan mengirim tim teknis ke India untuk mendukung investigasi. Saham Boeing turun 5% setelah kecelakaan.

GE Aerospace, selaku produsen mesin pesawat, juga akan mengirim tim analisis data kokpit. Badan Penerbangan Federal AS (FAA) dan otoritas Inggris turut bekerja sama dalam penyelidikan.

CEO Air India, Campbell Wilson, menyampaikan duka mendalam atas tragedi ini dan meminta publik bersabar menunggu hasil penyelidikan.

Reaksi Dunia

Perdana Menteri India Narendra Modi, melalui platform X, menyampaikan belasungkawa mendalam. “Tragedi di Ahmedabad sungguh mengguncang hati kami. Ini menyayat hati.” Gujarat merupakan negara bagian asal Modi.

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengatakan bahwa gambar-gambar kecelakaan tersebut “memilukan.” Sementara, seorang juru bicara Istana Buckingham menyatakan bahwa Raja Charles juga terus mendapatkan informasi terbaru. Presiden AS Donald Trump turut menyebut insiden ini sebagai “peristiwa yang sangat menyedihkan”.

Catatan Penerbangan

Insiden ini menjadi kecelakaan pertama Boeing 787 Dreamliner sejak model tersebut mulai beroperasi secara komersial pada 2011. Pesawat yang jatuh tersebut tercatat pertama kali terbang pada 2013 dan masuk armada Air India pada Januari 2014.

Jumlah penumpang terdiri dari 217 dewasa, 11 anak-anak, dan dua bayi. Mayoritas berasal dari India (169 orang), sementara sisanya adalah 53 warga Inggris, tujuh warga Portugal, dan satu warga Kanada.

Bandara Ahmedabad sempat ditutup sementara namun kini kembali beroperasi dengan jadwal terbatas.

Terakhir kali India mengalami kecelakaan fatal terjadi pada 2020, ketika pesawat Air India Express tergelincir di bandara Kozhikode, menewaskan 21 orang. Air India sendiri telah diakuisisi oleh grup Tata pada 2022 dan bergabung dengan Vistara pada 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Penumpang Air India Selamat karena Terlambat ke Bandara

14 Juni 2025 - 13:22 WIB

Bhoomi Chauhan, penumpang Air India selamat dari kecelakaan karena terlambat 10 menit ke bandara. Keajaiban yang menyelamatkan nyawanya.

Israel dan Iran Saling Luncurkan Serangan Udara

14 Juni 2025 - 12:05 WIB

Serangan udara Israel dan Iran picu kekhawatiran global akan perang besar di Timur Tengah setelah konflik nuklir kembali memanas.

Kecelakaan Air India: Apakah Kursi 11A yang Paling Aman?

14 Juni 2025 - 11:00 WIB

Viswashkumar Ramesh selamat dari kecelakaan Air India di kursi 11A. Benarkah itu posisi duduk paling aman? Ini penjelasan para ahli.

Penyebab Air India Jatuh: Kronologi dan Kemungkinan yang Terjadi

13 Juni 2025 - 14:00 WIB

Hakim AS Kembalikan Kendali Garda Nasional ke California

13 Juni 2025 - 12:00 WIB

Hakim federal perintahkan Trump kembalikan kendali Garda Nasional ke California. Pengerahan dinilai langgar Konstitusi.
Trending di Internasional