Washington – Sekretaris Negara Amerika Serikat, Marco Rubio, mengumumkan pada hari Senin (10/3/2025) bahwa 83% dari program yang didanai oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) akan dibatalkan.
Pengumuman ini merupakan langkah besar dalam upaya pemerintah Trump untuk mengurangi pemborosan pemerintah dan meningkatkan efisiensi.
Rubio menyatakan bahwa setelah tinjauan selama enam minggu, sebanyak 5.200 kontrak telah dibatalkan karena dianggap tidak melayani, dan dalam beberapa kasus bahkan merugikan, kepentingan nasional Amerika Serikat. Ia juga menyebutkan bahwa sisa 1.000 program akan dikelola lebih efektif di bawah Departemen Luar Negeri.
Pengumuman ini datang setelah beberapa minggu ketegangan antara Rubio dan Elon Musk, yang memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE). Meskipun ada perbedaan pendapat, keduanya tampaknya telah mencapai kesepakatan untuk bekerja sama dalam reformasi ini.
USAID, yang didirikan pada tahun 1961 oleh Presiden Kennedy, telah menyediakan bantuan kemanusiaan ke lebih dari 100 negara, termasuk bantuan bencana, kesehatan, dan program makanan darurat. Namun, pemerintahan Trump menuduh USAID sebagai lembaga yang dijalankan oleh “radikal kiri” dan menganggapnya “tidak dapat diperbaiki”.
Keputusan ini telah memicu reaksi keras dari kelompok hak asasi manusia dan mantan pejabat USAID, yang memperingatkan bahwa pemotongan program ini dapat menyebabkan “kematian yang dapat dicegah, destabilisasi, dan ancaman terhadap keamanan nasional dalam skala besar”.