St. Louis – Setidaknya 23 orang tewas di Kentucky dan Missouri ketika badai dahsyat yang memicu tornado menerjang kedua negara bagian tersebut, kata pejabat pada Sabtu (17/5/2025). Negara bagian Kentucky menjadi wilayah yang paling terdampak, dengan sedikitnya 14 korban jiwa, sembilan di antaranya berasal dari Laurel County setelah sebuah tornado kuat menerjang kawasan tersebut pada Jumat malam waktu setempat.
Gubernur Kentucky, Andy Beshear, memperingatkan bahwa jumlah korban kemungkinan masih akan bertambah seiring upaya pencarian dan penyelamatan yang terus berlangsung. Di kawasan Sunshine Hills, Laurel County, warga menggambarkan suasana mencekam ketika angin kencang menerjang permukiman mereka.
Chris Cromer, salah seorang warga, mengatakan ia dan keluarganya sempat menerima peringatan tornado sekitar pukul 23.30. “Kami mendengar dan merasakan getarannya. Rasanya seperti mimpi buruk yang menjadi nyata,” ujar Cromer. Rumahnya selamat, meskipun atapnya rusak dan beberapa jendela pecah. Namun, rumah-rumah tetangganya rata dengan tanah.
Otoritas setempat mendirikan tempat penampungan darurat di sebuah sekolah menengah atas. Bantuan makanan dan kebutuhan pokok mulai berdatangan dari warga dan lembaga kemanusiaan.
Meski belum secara resmi dikonfirmasi oleh Badan Cuaca Nasional AS, meteorolog Philomon Geertson menyebut tanda-tanda tornado sangat jelas. Kerusakan parah tercatat hingga Bandara London Corbin, hanya beberapa menit sebelum tengah malam. Wali Kota London, Randall Weddle, menyampaikan pesan solidaritas kepada warganya. “Hidup mereka berubah dalam semalam. Ini waktunya kita saling menguatkan dan berdoa,” ucapnya.
Cuaca ekstrem ini memperpanjang daftar bencana meteorologi di Kentucky. Dua bulan lalu, banjir bandang akibat badai menewaskan 24 orang. Sebelumnya, pada akhir 2021, tornado dahsyat juga merenggut 81 nyawa dan meratakan sebagian kota di bagian barat negara bagian itu.
Terjang Kebun Binatang dan Tempat Bersejarah di St. Louis
Tidak hanya Kentucky, di Missouri, badai menewaskan sedikitnya tujuh orang, lima di antaranya di kota St. Louis. Wali Kota St. Louis, Cara Spencer, menyebut lebih dari 5.000 rumah terdampak. Pemerintah setempat memberlakukan jam malam di kawasan paling parah, dan rumah sakit melaporkan puluhan korban luka, beberapa dalam kondisi serius.
Radar cuaca mendeteksi kemungkinan tornado terjadi sekitar pukul 14.30 di kawasan Clayton, wilayah metropolitan St. Louis, mencakup Forest Park — rumah bagi Kebun Binatang St. Louis dan lokasi Olimpiade 1904.
Di salah satu gereja tua, bagian bangunan runtuh, menewaskan Patricia Penelton, seorang relawan gereja aktif. Di tempat lain, Museum Seni St. Louis terpaksa mengevakuasi sekitar 150 pengunjung ke ruang bawah tanah. “Pintu beterbangan, ranting pohon beterbangan, dan orang-orang panik berlari,” ujar John Randle, salah satu pengunjung.
Di Kebun Binatang St. Louis, pohon tumbang merusak atap fasilitas kupu-kupu. Sebagian besar serangga berhasil diselamatkan dan kini dirawat di konservatori di Chesterfield.
Di Scott County, sekitar 200 km selatan St. Louis, tornado menewaskan dua orang, melukai sejumlah lainnya, serta menghancurkan beberapa rumah, menurut Sheriff Derick Wheetley.
Ancaman Cuaca Belum Berakhir
Pusat Prediksi Badai Badan Cuaca Nasional memperingatkan bahwa badai petir hebat, hujan es besar, dan potensi tornado masih mengancam wilayah selatan dataran AS, khususnya Texas bagian utara.
Fenomena ini mengingatkan akan perubahan pola cuaca ekstrem yang kini lebih sering terjadi di wilayah Mid-South, daerah padat penduduk dan penuh vegetasi, dibandingkan Tornado Alley yang lebih tradisional seperti Oklahoma dan Texas.
Pihak berwenang terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi cuaca terbaru guna menghindari korban lebih banyak.