Banyuwangi – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas III Banyuwangi mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan. Peringatan ini berlaku mulai 19 hingga 22 Maret 2025 dan mencakup beberapa perairan di Jawa Timur dan Bali.
Dalam rilis resminya, BMKG menyebutkan bahwa gelombang dengan ketinggian antara 1,25 hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di Perairan Banyuwangi, Perairan Jember, Perairan Lumajang, Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, dan Perairan Selatan Pulau Bali.
BMKG mengimbau masyarakat, terutama para nelayan dan operator kapal, agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi gelombang tersebut. Pasang maksimum air laut berpotensi mengganggu transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, serta dapat berdampak pada aktivitas bongkar muat di pelabuhan.
“Fenomena ini berisiko bagi perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, hingga kapal berukuran besar. Kami mengimbau agar selalu memperbarui informasi cuaca sebelum berlayar,” tulis BMKG dalam keterangannya, Rabu (19/03/2025) melalui sosial media X BMKG Banyuwangi.
Adapun risiko tinggi perlu diperhatikan bagi jenis kapal berikut:
Perahu Nelayan: Berisiko saat kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Kapal Tongkang: Berisiko jika kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Kapal Ferry: Perlu waspada jika kecepatan angin melebihi 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Kapal Besar (Kargo/Pesiar): Harus berhati-hati jika kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang mencapai lebih dari 4 meter.
BMKG mengingatkan masyarakat yang tinggal di pesisir untuk tetap waspada terhadap potensi gelombang tinggi yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Informasi lebih lanjut mengenai kondisi cuaca dan maritim dapat diakses melalui kanal resmi BMKG.