Barcelona – Ribuan warga demo turun ke jalan di sejumlah kota di Eropa Selatan pada Minggu (15/6/2025) untuk memprotes pariwisata massal yang dinilai merugikan kehidupan masyarakat lokal. Di Barcelona, demonstran menyemprot etalase toko dengan pistol air, menyalakan asap warna-warni, dan menempelkan stiker bertuliskan “Bela lingkungan, turis pulang!” di jendela hotel dan toko-toko.
“Liburanmu, deritaku,” teriak para demonstran di tengah kerumunan, sembari mengangkat spanduk bertuliskan “pariwisata massal membunuh kota” dan “keserakahan mereka, kehancuran kami”.
SET: Aliansi Lintas Negara Lawan Turistifikasi
Aksi ini merupakan bagian dari gerakan Sud d’Europa contra la Turistització (SET), atau “Eropa Selatan Melawan Turistifikasi”, yang menyatukan komunitas dari Spanyol, Portugal, dan Italia. Mereka menuding industri pariwisata yang tak terkendali sebagai penyebab melonjaknya harga properti. Kondisi ini dinilai telah memaksa penduduk lokal hengkang dari lingkungan mereka sendiri..
Faktanya, kota Barcelona yang berpenduduk 1,6 juta jiwa, menarik lebih dari 26 juta wisatawan sepanjang 2024. Pemerintah kota sebelumnya telah mengumumkan rencana melarang penyewaan apartemen untuk wisatawan mulai 2028. Hal ini sebagai upaya mengembalikan keseimbangan antara pariwisata dan kehidupan warga.
Sekitar 600 orang ambil bagian dalam unjuk rasa di Barcelona, menurut data otoritas setempat. Beberapa peserta tampak melepaskan tembakan pistol air ke arah etalase toko. Serta mengibarkan asap warna-warni, dan berdebat dengan pekerja hotel yang menyatakan bahwa mereka “hanya pekerja” dan bukan pemilik tempat.

Seorang turis berjalan di atas spanduk bertuliskan “bus untuk warga, bukan untuk pariwisata,” di Barcelona, Spanyol, 14 Juni 2025. (foto: REUTERS/ Bruna Casas)
Lintas Kota dan Negara
Aksi serupa juga berlangsung di kota-kota lain di Spanyol seperti Ibiza, Malaga, Palma de Mallorca, San Sebastian, dan Granada. Di Italia, aksi protes berlangsung di Genoa, Naples, Palermo, Milan, hingga Venice. Di kota terakhir ini, warga menolak pembangunan dua hotel baru yang akan menambah sekitar 1.500 kamar.
“Saya lelah menjadi pengganggu di kota sendiri,” kata Eva Vilaseca (38), salah satu peserta aksi di Barcelona. “Solusinya adalah mengurangi secara radikal jumlah wisatawan di Barcelona dan mulai membangun model ekonomi baru yang membawa kemakmuran bagi penduduk, bukan hanya investor.”
Dampak Ekonomi
Di sisi lain, pelaku industri pariwisata kerap berargumen bahwa sektor ini menyediakan lapangan kerja dan mendongkrak perekonomian. Laporan terbaru memperkirakan bahwa belanja wisata internasional di Eropa akan meningkat 11 persen tahun ini. Perkiraan total nilai belanja tersebut mencapai USD 838 miliar, dengan Spanyol dan Prancis menjadi tujuan utama.
Peserta aksi berharap tekanan kolektif dari berbagai kota dapat mendorong perubahan kebijakan yang lebih berpihak pada warga lokal.