Menu

Mode Gelap
Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Laptop Chromebook Gempa Dahsyat di Afghanistan Tewaskan Lebih dari 800 Orang Sejumlah Politisi Nasdem, PAN, dan Golkar Dicopot dari DPR Usai Demo Besar Taylor Swift dan Travis Kelce Umumkan Tunangan Siapa Anggota DPR yang Usulkan Gerbong Khusus Perokok? KAI Tegas Tolak Terkontaminasi Radioaktif, Kemendag Hentikan Ekspor Udang Indonesia ke AS

Internasional

Eksekusi Empat Warga Kanada oleh Tiongkok Picu Ketegangan Diplomatik

badge-check


					Mélanie Joly, Menteri Luar Negeri Kanada Perbesar

Mélanie Joly, Menteri Luar Negeri Kanada

Ottawa – Eksekusi empat warga negara Kanada oleh otoritas Tiongkok atas tuduhan kejahatan narkoba telah memicu ketegangan diplomatik antara Ottawa dan Beijing.

Menteri Luar Negeri Kanada, Mélanie Joly, mengutuk keras tindakan tersebut dan menyatakan bahwa pemerintah Kanada akan terus mengupayakan keringanan hukuman bagi warga negaranya yang menghadapi situasi serupa di Tiongkok.

Keempat warga Kanada yang dieksekusi tersebut diketahui memiliki kewarganegaraan ganda Kanada-Tiongkok. Meskipun Tiongkok tidak mengakui kewarganegaraan ganda, pemerintah Tiongkok mengakui status kewarganegaraan Kanada mereka dalam kasus ini. ​

Kedutaan Besar Tiongkok di Ottawa membela tindakan tersebut dengan menekankan kebijakan keras mereka terhadap kejahatan narkoba. Dalam pernyataannya, Kedutaan Besar Tiongkok menekankan bahwa kejahatan terkait narkoba merupakan kejahatan berat yang sangat berbahaya bagi masyarakat. ​

Hubungan diplomatik antara Kanada dan Tiongkok telah mengalami ketegangan sejak 2018, terutama setelah penahanan eksekutif Huawei, Meng Wanzhou, di Vancouver atas permintaan ekstradisi Amerika Serikat.

Sebagai tanggapan, Tiongkok menahan dua warga Kanada, Michael Kovrig dan Michael Spavor, atas tuduhan spionase. Meskipun ketiganya telah dibebaskan pada 2021, hubungan kedua negara tetap tegang. ​

Eksekusi warga negara asing di Tiongkok jarang terjadi, namun bukan tanpa preseden. Pada 2009, Tiongkok mengeksekusi warga negara Inggris, Akmal Shaikh, atas tuduhan penyelundupan narkoba, meskipun ada permohonan grasi dari pemerintah Inggris. ​

Pemerintah Kanada terus menentang penggunaan hukuman mati dan berkomitmen untuk melindungi hak asasi warga negaranya di luar negeri. Menteri Luar Negeri Joly menegaskan bahwa Ottawa akan terus mengupayakan keringanan hukuman bagi warga Kanada lainnya yang menghadapi ancaman hukuman mati di Tiongkok. ​

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tragedi Rio de Janeiro: Operasi Polisi Tewaskan 121 Orang

31 Oktober 2025 - 08:32 WIB

Operasi polisi di Rio de Janeiro menewaskan 121 orang, menjadikannya yang paling mematikan dalam sejarah Brasil.

Pencurian Mahkota Kerajaan di Louvre Prancis, Pakar Sebut Barang Curian Akan Hilang Selamanya

22 Oktober 2025 - 09:22 WIB

Pencurian mahkota Kerajaan di Louvre jadi aib nasional Prancis. Polisi buru geng spesialis perhiasan lintas Eropa.

Industri Film Dunia Tetap Melaju di Tengah Ancaman Tarif Trump

19 Oktober 2025 - 10:29 WIB

Ancaman tarif 100 persen dari Donald Trump tak hentikan produksi global seperti Star Wars: Starfighter. Industri film tetap melaju.

Aksi ‘No Kings’ di AS, Ribuan Warga Protes Kebijakan Trump

19 Oktober 2025 - 07:59 WIB

Ribuan warga AS turun ke jalan dalam aksi No Kings memprotes kebijakan Donald Trump yang dinilai mengancam demokrasi dan kebebasan sipil.

Tercatat Sejarah: Trump Umumkan Perang Gaza Berakhir

14 Oktober 2025 - 08:34 WIB

Hamas bebaskan sandera terakhir, Trump nyatakan perang Gaza berakhir. Dunia sambut babak baru perdamaian Timur Tengah.
Trending di Internasional