Daejeon – Daejeon Red Sparks harus mengakui keunggulan Incheon Pink Spiders dalam laga penentuan final Liga Voli Putri Korea Selatan musim 2024/2025. Bertanding hingga laga kelima dalam format best-of-five, Red Sparks yang diperkuat bintang voli Indonesia Megawati Hangestri Pertiwi akhirnya finis sebagai runner-up setelah kalah agregat 2-3.
Laga kelima yang berlangsung di Samsan Gymnasium, Selasa (8/4/2025), berjalan ketat dan dramatis. Red Sparks menunjukkan daya juang tinggi meski akhirnya takluk dengan skor tipis 2-3 (24-26, 24-26, 26-24, 25-23, 13-15).
Megawati tampil impresif dengan mencetak 37 poin dalam laga tersebut, namun belum cukup untuk membawa Red Sparks meraih gelar juara.
Hasil ini memastikan Pink Spiders meraih trofi kelima mereka dalam sejarah V-League, setelah sebelumnya menjuarai musim 2005/2006, 2006/2007, 2008/2009, dan 2018/2019. Keberhasilan kali ini juga menjadi pelipur lara setelah mereka gagal menjuarai tiga final terakhir secara beruntun.
Sementara itu, Red Sparks kembali harus menunda harapan mengakhiri puasa gelar yang sudah berlangsung sejak musim 2011/2012. Meski demikian, pencapaian sebagai finalis musim ini tetap menjadi peningkatan signifikan setelah hanya finis di peringkat ketiga pada musim sebelumnya.
Perjalanan Final Liga Voli Putri Korea 2024/2025:
- 31 Maret: Pink Spiders 3-0 Red Sparks
- 2 April: Pink Spiders 3-2 Red Sparks
- 4 April: Red Sparks 3-2 Pink Spiders
- 6 April: Red Sparks 3-2 Pink Spiders
- 8 April: Pink Spiders 3-2 Red Sparks
Sportivitas dan Syukur
Usai pertandingan, Megawati menyampaikan rasa syukur dan sportivitas atas hasil yang diraih timnya. Dalam wawancara dengan SBS Sports, ia mengatakan bahwa tim sudah memberikan upaya maksimal sepanjang final.
“Tentunya kita alhamdulillah senang, kita masih diberikan keselamatan sampai akhir. Menang kalah itu sudah ada yang atur, Tuhan akan atur itu semua,” ujar Megawati.
Menurut atlet yang pernah merumput di Thailand dan Vietnam ini, seluruh anggota tim Red Sparks telah bermain sepenuh hati. Ia menilai kekalahan dengan skor tipis tetap merupakan pencapaian yang membanggakan.
“Sekalipun kita kalah, kita kalah dengan terhormat. Benar-benar kita main 3-2 sampai poin 15-13. Maksudnya, itu poin yang bagus juga. Kita bisa main sampai akhir dan bertahan sampai akhir, keren,” ucapnya.
“Kita mood-nya sama, tapi kan kita enggak bisa pilih kita kepingin menang atau enggak yang penting kita berusaha semaksimal mungkin karena yang menentukan adalah Tuhan, takdir,” terangnya menambahkan.
Meski gagal membawa pulang gelar juara, Megawati mengapresiasi perjalanan Red Sparks musim ini. Ia berharap tim dapat terus tumbuh dan memberikan performa yang lebih baik lagi di musim-musim mendatang.
Red Sparks boleh gagal di final, tetapi semangat dan sportivitas yang ditunjukkan menjadi inspirasi tersendiri, termasuk bagi penggemar voli di Indonesia yang terus mengikuti kiprah Megawati di kompetisi internasional.