Bogor – Gempa bumi bermagnitudo 4,1 mengguncang Kota Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (10/4/2025) malam. Gempa yang terjadi pada pukul 22.16 WIB itu menyebabkan sedikitnya 17 bangunan rusak, termasuk rumah warga dan satu unit sekolah.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, pusat gempa berada di darat pada koordinat 6,62 Lintang Selatan dan 106,81 Bujur Timur, atau tepatnya 2 kilometer tenggara Kota Bogor, dengan kedalaman 5 kilometer.
“Gempa ini termasuk gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas Sesar Citarik, salah satu sesar aktif yang melintas di wilayah Jawa Barat,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan tertulis, Jumat (11/4/2025).
Getaran Terasa hingga Depok
Guncangan gempa terasa cukup kuat di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor, bahkan dirasakan hingga Depok dan sebagian wilayah Jakarta Selatan. Warga yang merasakan getaran dilaporkan sempat berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
“Saya lagi duduk di ruang tamu, tiba-tiba lantai seperti bergoyang dan kaca-kaca bergetar,” kata Aditya (36), warga Tanah Sareal, Bogor, yang ditemui usai kejadian.
BMKG menyebutkan, getaran gempa memiliki intensitas antara III hingga IV MMI, yang artinya dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah dan menyebabkan benda-benda ringan bergoyang.
Puluhan Bangunan Terdampak
Berdasarkan data sementara dari BPBD Kota Bogor, sebanyak 16 rumah mengalami kerusakan ringan hingga sedang, sementara satu unit bangunan sekolah juga dilaporkan terdampak.
“Kerusakan tersebar di beberapa kecamatan seperti Bogor Timur, Bogor Selatan, dan Tanah Sareal. Kami masih melakukan pendataan lanjutan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Teofilus Budi.
Hingga kini, belum ada laporan korban jiwa akibat gempa tersebut.
Empat Gempa Susulan
BMKG mencatat setidaknya empat gempa susulan terjadi sejak Jumat dini hari, dengan magnitudo antara 1,6 hingga 1,9. Kendati relatif kecil, gempa susulan tetap dirasakan oleh sebagian warga.
Daryono menjelaskan, aktivitas gempa ini masih berkaitan dengan pergerakan sesar lokal, yakni Sesar Citarik yang membentang dari Sukabumi hingga Bekasi.
“Sesar ini termasuk sesar aktif dan berpotensi memicu gempa di kawasan padat penduduk seperti Bogor, Depok, dan sekitarnya,” katanya.
Imbauan BMKG
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Warga diminta untuk selalu memantau informasi resmi dari BMKG dan memperhatikan kondisi bangunan tempat tinggal masing-masing.
“Kami juga mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan, meskipun intensitasnya diperkirakan melemah,” ujar Daryono.