SINGAPURA, 6 Oktober 2025 – Mercedes tampil luar biasa pada akhir pekan Formula 1 Grand Prix (F1 GP) Singapura 2025. George Russell meraih pole position mengejutkan dan mengamankan kemenangan kelimanya di Formula 1, sementara McLaren memastikan gelar Konstruktor untuk musim kedua berturut-turut.
Di belakang Russell, Max Verstappen finis di posisi kedua untuk Red Bull, melanjutkan tren positif tim asal Austria itu. Sementara itu, pembalap McLaren, Lando Norris dan Oscar Piastri, kembali bersenggolan dalam perebutan posisi di lap pertama — insiden yang membuat tensi di dalam tim meningkat.

Russell Bangkit dan Bikin Pernyataan Besar
Akhir pekan Russell sempat berjalan tidak mulus. Pebalap Inggris itu menabrak pembatas pada sesi latihan kedua, kehilangan waktu penting untuk menyiapkan mobilnya. Namun, Mercedes bangkit di hari Sabtu. Setelah menjadi yang tercepat di Q2, Russell mencatat lap sempurna di Q3 dan memastikan start terdepan pertamanya sejak GP Kanada Juni lalu.
Saat balapan dimulai, Russell mempertahankan posisi dari serangan Verstappen di tikungan pertama dan memimpin hingga akhir. Ia menjaga jarak dengan tenang dari para pesaingnya hingga garis finis, menandai kemenangan dominan yang semakin memperkuat posisinya di Mercedes menjelang negosiasi kontrak baru.
“Ini kemenangan penting bagi saya dan tim,” ujar Russell. “Kami bekerja keras untuk kembali ke papan atas, dan hasil ini menunjukkan arah yang benar.”
McLaren Rayakan Gelar, Meski Dihantui Ketegangan Internal
Setelah gagal memastikan gelar di Baku, McLaren datang ke Singapura hanya butuh 13 poin untuk mengunci titel konstruktor. Namun, momen menegangkan terjadi di lap pertama ketika Norris mencoba menyalip Piastri dan kedua mobil bersentuhan.
“Itu bukan tindakan yang mencerminkan kerja sama tim,” ujar Piastri melalui radio. Meski begitu, insiden itu tidak ditindaklanjuti oleh steward. Norris akhirnya finis ketiga, satu posisi di depan Piastri.
“Itu balapan biasa saja,” kata Norris usai lomba. “Lintasan licin dan saya sedikit terkoreksi, tapi tidak lebih dari itu.”
Hasil kombinasi P3 dan P4 sudah cukup membuat McLaren merayakan gelar konstruktor keduanya secara beruntun — pencapaian yang terakhir kali mereka raih pada era Ayrton Senna dan Gerhard Berger di awal 1990-an.
Verstappen Masih Mengancam
Verstappen mungkin gagal meraih kemenangan ketiganya secara beruntun, namun finis kedua membuatnya terus menekan duo McLaren di klasemen. Dengan enam seri tersisa, pebalap Belanda itu kini terpaut 63 poin dari Piastri dan 41 poin dari Norris.
“Balapan ini lebih sulit dari yang saya harapkan,” ujar Verstappen. “Kami harus memahami apa yang salah, tapi hasil kedua sudah maksimal.”
Alonso dan Ferrari Alami Nasib Berbeda
Fernando Alonso tampil solid dengan finis ketujuh (naik ke P7 setelah penalti Hamilton). Start dari posisi 10, pebalap Aston Martin itu menunjukkan kecepatan impresif di lintasan yang terkenal sulit menyalip.
Sebaliknya, Ferrari justru kesulitan. Charles Leclerc sempat naik ke posisi lima, tetapi kehilangan kecepatan di paruh kedua lomba. Hamilton yang sempat bertukar posisi dengannya justru terkena penalti lima detik karena melanggar batas lintasan berulang kali, membuat keduanya gagal bersaing dengan Mercedes.
Ferrari kini tertinggal 25 poin dari Mercedes di klasemen konstruktor, dan hanya unggul tipis dari Red Bull di posisi keempat.
“Kami sangat kesulitan dengan mobil ini,” ujar Leclerc. “Sulit berharap ada kemajuan besar di sisa musim.”