Jakarta – Gusti Irwan Wibowo, atau yang akrab disapa Gustiwiw, meninggal dunia pada Minggu (15/6/2025) pagi dalam usia 29 tahun. Kepergian mendadaknya di sebuah penginapan di Lembang, Bandung Barat, membuat banyak orang terkejut dan larut dalam kesedihan.
Namun, di balik duka itu, nama Gustiwiw akan selalu dikenang sebagai sosok ceria, nyentrik, dan penuh semangat dalam berkarya. Ia bukan hanya musisi, tapi juga penghibur sejati yang mampu membuat siapa pun tersenyum lewat lagu-lagunya yang unik dan penuh kejutan.
Anak Musisi, Penerus Semangat Musik
Gustiwiw bukan datang dari ruang kosong. Ia adalah putra dari musisi senior Indonesia, Timur Priyono, yang telah lama dikenal sebagai pencipta lagu-lagu anak dan karya populer lainnya. Darah seni sudah mengalir dalam dirinya sejak kecil.
Namun alih-alih meniru jejak sang ayah secara utuh, Gustiwiw memilih jalannya sendiri. Ia memadukan musik dengan unsur komedi, absurditas, dan gaya khas yang membuatnya mudah dikenali. Dari gaya rambut mencolok hingga celotehan yang spontan, semua itu menjadi ciri khas yang melekat padanya.
Lagu-Lagu yang Menghibur, Bukan Sekadar Hiburan
Salah satu karya terakhirnya yang banyak dikenal publik adalah lagu “Icik Icik Bum Bum”, yang dirilis pada 12 Maret 2025. Lagu ini diadaptasi dari karya sang ayah, lalu digubah ulang dengan gaya khas Gustiwiw: lirik lucu, ritme enerjik, dan aransemen dangdut kekinian yang mengajak siapa pun bergoyang sambil tertawa.
Lirik-lirik seperti:
“Kalau sikat gigi, harus pakai obeng… eh salah! Harus pakai odol!”
… bukan sekadar lucu, tapi juga menjadi pengingat bahwa musik bisa menjadi ruang untuk bersenang-senang dan merayakan hidup.
Sosok yang Rendah Hati
Teman-temannya mengenal Gustiwiw sebagai pribadi yang hangat, suka menolong, dan selalu punya waktu untuk siapa saja. Ia tak pernah canggung berbincang dengan penggemar, bahkan sering membalas komentar atau pesan-pesan yang masuk di media sosialnya dengan gaya khasnya yang jenaka.
Di balik kelucuan itu, Gustiwiw juga sering menyisipkan pesan-pesan penting soal kesehatan mental, keberanian menjadi diri sendiri, hingga pentingnya menghargai hidup.
Kepergian yang Terlalu Cepat
Gustiwiw ditemukan meninggal di kamar mandi penginapan pada Minggu pagi. Menurut kepolisian dan keterangan dokter, ia mengalami tekanan darah tinggi dan gangguan jantung. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
Ibunya, Sri Yulianti, mengaku sempat melakukan panggilan video dengan dokter, berharap kabar itu tidak benar. Namun, takdir berkata lain.
Warisan yang Tak Terlupakan
Meskipun telah tiada, jejak Gustiwiw akan tetap hidup. Lagu-lagunya akan terus diputar, gaya uniknya akan terus ditiru, dan semangatnya akan selalu dikenang. Ia telah menunjukkan bahwa musik tidak selalu harus serius—kadang, justru yang paling tulus adalah yang membuat kita tertawa.
Gustiwiw telah pergi, tapi senyum yang ia tinggalkan akan terus ada.
Selamat jalan, Gustiwiw. Terima kasih telah menghibur kami dengan cara yang hanya kamu yang bisa.