Banyuwangi – Harga tiket masuk Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen mengalami kenaikan sejak 1 Februari 2025. Dampak kenaikan harga tiket tersebut kini mulai dirasakan wisatawan maupun para pelaku wisata di destinasi unggulan Banyuwangi tersebut.
Berdasarkan informasi dari pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen, harga tiket untuk wisatawan domestik yang sebelumnya Rp5.000 pada hari biasa kini menjadi Rp20.000. Sementara di akhir pekan harga tiket yang biasanya Rp7.500 naik menjadi Rp30.000.
Kenaikan harga tiket juga diberlakukan bagi wisatawan mancanegara yang sebelumnya cukup membayar Rp100.000 kini harus merogoh kocek hingga Rp150.000 per orang. Tidak hanya itu, wisatawan juga dibebani dengan biaya parkir kendaraan juga asuransi jiwa.
Pihak pengelola menyatakan bahwa kenaikan harga tiket ini dilakukan untuk mendukung konservasi alam serta meningkatkan fasilitas dan kenyamanan bagi pengunjung. Selain itu, biaya perawatan dan pengelolaan kawasan juga semakin meningkat, sehingga diperlukan penyesuaian harga tiket.
Kenaikan harga tiket ini berdampak langsung pada wisatawan, pelaku usaha lokal seperti pemandu wisata, penginapan, dan warung makan di sekitar Kawah Ijen. Beberapa wisatawan mengeluhkan kenaikan yang cukup signifikan, terutama bagi backpacker dan wisatawan dengan anggaran terbatas.
”Sangat disayangkan sekali tiket kawah ijen sekarang menjadi mahal, belum juga ketika mau naik ke ijen juga harus membawa surat kesehatan dari puskesmas atau klinik” ungkap salah satu wisatawan lokal.
Beberapa pemandu wisata mengaku mengalami penurunan jumlah wisatawan sejak kenaikan harga tiket. Banyak wisatawan lokal yang memilih mencari alternatif wisata lain yang lebih terjangkau. Namun, di sisi lain, pihak pengelola optimis bahwa fasilitas yang lebih baik akan menarik lebih banyak wisatawan di masa depan.
Meskipun ada pro dan kontra, kebijakan ini bertujuan untuk menjaga kelestarian Kawah Ijen sebagai destinasi wisata alam yang berkelanjutan. Wisatawan diharapkan tetap mendukung upaya konservasi demi menjaga keindahan Kawah Ijen untuk generasi mendatang.
Penulis: Molly