Milan – Inter Milan memastikan langkah ke babak semifinal Liga Champions setelah menyingkirkan Bayern München dengan agregat 4-3 dalam laga perempat final yang berlangsung dramatis di Stadion Giuseppe Meazza, Rabu (17/4/2025) dini hari WIB. Dua gol penting dari Lautaro Martínez dan Benjamin Pavard mengantar Nerazzurri ke empat besar untuk kali kedua dalam tiga musim terakhir, sekaligus menghentikan ambisi Bayern tampil di final yang musim ini akan digelar di kandang mereka sendiri.
Pertandingan berlangsung dengan tempo tinggi sejak menit awal. Kedua tim menurunkan mayoritas pemain inti seperti pada leg pertama. Bayern memasukkan kembali Thomas Müller sebagai starter, sedangkan Inter mendapatkan tenaga segar dengan kembalinya Federico Dimarco dari cedera.
Bayern langsung menekan sejak awal pertandingan. Müller menguji kiper Yann Sommer melalui sepakan mendatar dari luar kotak penalti pada menit ke-6, sementara Dimarco nyaris membuka skor untuk Inter beberapa saat kemudian, meski tendangannya masih dapat diamankan Jonas Urbig.
Tim tamu terus berusaha mencari celah menembus pertahanan Inter yang dikenal tangguh di kandang. Hakan Çalhanoğlu nyaris mencetak gol indah lewat sepakan melengkung, namun bola hanya melayang tipis di sisi gawang. Sepakan voli Joshua Kimmich dan tendangan akrobatik Leroy Sané juga masih dapat digagalkan Sommer, yang memburu catatan nirbobol kedelapannya musim ini di Liga Champions.
Usaha Bayern membuahkan hasil pada awal babak kedua. Harry Kane menyamakan agregat lewat penyelesaian klinis dari sisi kanan kotak penalti, memanfaatkan kelengahan lini belakang tuan rumah. Gol tersebut menyuntik semangat Bayern yang semakin agresif menekan.
Namun Inter menunjukkan mental juara. Tak butuh waktu lama, Lautaro Martínez memanfaatkan kemelut di depan gawang Bayern pasca sepak pojok dan mencetak gol dengan sepakan keras yang tak mampu dibendung Urbig. Empat menit berselang, giliran Pavard yang menambah keunggulan. Bek asal Prancis itu meloncat tinggi menyambut umpan Çalhanoğlu dan menanduk bola ke pojok atas gawang, mencetak gol perdananya untuk Inter di pentas Eropa, dan ironisnya, ke gawang mantan klubnya.
Tertinggal dua gol, Bayern meningkatkan intensitas serangan. Eric Dier memperkecil ketertinggalan lewat sundulan looping dari situasi bola mati yang disiapkan Serge Gnabry. Gol itu menghidupkan harapan Bayern untuk memaksakan perpanjangan waktu.
Menjelang akhir laga, peluang demi peluang tercipta. Harry Kane nyaris mencetak gol keduanya, tetapi tendangannya melambung. Müller dan Kingsley Coman pun mendapat kesempatan emas, namun rapatnya pertahanan Inter mampu menggagalkan upaya mereka hingga peluit panjang berbunyi.
Kemenangan ini mengantar Inter ke semifinal menghadapi Barcelona, lawan yang juga mereka hadapi pada musim bersejarah 2009/10 saat meraih gelar Liga Champions terakhir. Sejak kekalahan melawan Bayern di fase grup 2022 lalu, Inter belum terkalahkan dalam 15 laga kandang Liga Champions (12 menang, 3 imbang), menandakan kekuatan mereka di kandang sendiri.

Lautaro Martínez menerima penghargaan MVP.
“Kami bertahan sebagai tim, itulah kuncinya,” kata Yann Sommer seusai pertandingan. “Bayern memberi tekanan besar, tapi kami tidak panik dan tetap solid. Ini kemenangan penting melawan tim yang sangat kuat.”
Di sisi lain, pelatih Bayern Vincent Kompany mengakui kekecewaannya. “Ada banyak hal yang sudah kami lakukan dengan benar, tapi ada dua momen krusial yang tak mampu kami kendalikan. Itu yang membedakan,” ucapnya.
Laga ini juga menyimpan catatan bersejarah. Thomas Müller mencatatkan penampilan ke-163 di Liga Champions, menyamai rekor milik Lionel Messi. Harry Kane mencetak gol di enam laga fase gugur Liga Champions secara beruntun, sementara Lautaro Martínez menjadi pemain Inter pertama yang selalu mencetak gol dalam lima pertandingan Liga Champions berturut-turut.