Menu

Mode Gelap
Amerika Serikat Ancam Terbitkan 36 Travel Ban Baru Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran Air India Jatuh: Lebih dari 240 Tewas, Satu Penumpang Selamat Ayah Farel Prayoga Ditangkap Polisi karena Judi Online! Penembakan di Sekolah Austria Tewaskan 10 Orang, Pelaku Bunuh Diri 5 Negara Jatuhkan Sanksi ke Dua Menteri Israel

Sports

Juara Tinju Olimpiade, Imane Khelif Wajib Jalani Tes Jenis Kelamin

badge-check


					Juara Tinju Olimpiade, Imane Khelif Wajib Jalani Tes Jenis Kelamin Perbesar

Swiss – Juara tinju Olimpiade asal Aljazair, Imane Khelif, wajib menjalani tes jenis kelamin sebagai syarat untuk bertanding di ajang mendatang. Hal ini menyusul kebijakan baru dari badan pengelola tinju dunia, World Boxing, yang mengumumkan penerapan tes kelayakan jenis kelamin wajib bagi seluruh atlet.

Dalam pernyataan resminya pada Jumat (30/5/2025), World Boxing menyebut bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari regulasi baru bertajuk “Sex, Age and Weight Policy” untuk menjamin keselamatan dan keadilan kompetisi antara atlet pria dan wanita.

“Tes ini akan memastikan kesetaraan level kompetisi serta melindungi keselamatan semua peserta,” demikian pernyataan World Boxing. Federasi nasional masing-masing atlet akan bertanggung jawab mengadakan tes dan menyampaikan hasilnya kepada World Boxing.

Salah satu nama yang disebut langsung dalam pengumuman ini adalah Imane Khelif, peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 di kategori welter putri. Khelif kini harus menjalani tes sebelum diizinkan tampil di ajang Eindhoven Box Cup di Belanda bulan depan.

Latar Belakang dan Kontroversi

Khelif sebelumnya sempat tersandung masalah kelayakan bersama petinju Taiwan, Lin Yu-ting. Keduanya didiskualifikasi oleh International Boxing Association (IBA) dari Kejuaraan Dunia 2023. IBA menyatakan keduanya gagal dalam “tes kelayakan” tanpa penjelasan detail, yang memicu sorotan internasional.

Namun, dalam penyelenggaraan Olimpiade Paris, Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang mengambil alih penyelenggaraan tinju sejak pencoretan IBA, menyatakan Khelif dan Lin memenuhi standar kelayakan untuk bertanding di kategori wanita.

Kini, ketika World Boxing menggantikan peran IBA sebagai badan pengelola sementara menjelang Olimpiade Los Angeles 2028, kebijakan kelayakan jenis kelamin kembali menjadi perhatian.

Tes PCR dan Evaluasi Lanjutan

World Boxing menetapkan bahwa semua atlet berusia di atas 18 tahun yang berlaga dalam kompetisi resminya harus menjalani tes PCR genetik untuk menentukan jenis kelamin berdasarkan kromosom saat lahir. Tes ini menggunakan sampel air liur, darah, atau usapan mulut untuk mendeteksi materi genetik.

Jika hasil awal menunjukkan bahwa atlet di kategori wanita memiliki kromosom laki-laki (XY), maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan medis lanjutan. Pemeriksaan itu meliputi profil hormonal, pemeriksaan anatomis, dan evaluasi endokrin oleh spesialis independen.

World Boxing juga menyediakan mekanisme banding bagi atlet yang tidak setuju dengan hasil atau prosedur evaluasi.

Polemik Internasional

Kebijakan ini datang di tengah meningkatnya ketegangan global soal kelayakan jenis kelamin dalam olahraga. Isu partisipasi atlet transgender dan atlet dengan perbedaan perkembangan jenis kelamin (DSD) telah memicu perdebatan luas, baik di kalangan ilmuwan, federasi olahraga, maupun politisi dunia.

Sebagai catatan, World Athletics telah lebih dulu menerapkan kembali tes kromosom awal tahun ini. Badan atletik dunia itu juga melarang atlet transgender yang telah melalui pubertas pria untuk berkompetisi di kategori wanita. Tidak hanya itu, mereka juga membatasi atlet dengan kadar testosteron alami yang tinggi.

Presiden World Athletics, Sebastian Coe, menyatakan yakin kebijakan tersebut akan tahan terhadap tantangan hukum.

Kembali ke Arena

Imane Khelif, 26 tahun, bertekad kembali bertanding di Eindhoven sebagai bagian dari persiapannya menuju Olimpiade Los Angeles. Ia sebelumnya tidak pernah menjuarai ajang internasional besar hingga tampil gemilang di Paris 2024.

Meski demikian, keikutsertaannya mendapat penolakan dari sejumlah atlet dan federasi. Mereka menilai perlu adanya aturan yang lebih jelas dan tegas soal kelayakan gender.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Williams Cetak 40 Poin, Thunder Taklukkan Pacers 120-109 di Game 5 Final NBA

17 Juni 2025 - 11:08 WIB

Thunder kalahkan Pacers 120-109 di game 5 Final NBA. Williams cetak 40 poin. Thunder unggul 3-2, butuh satu kemenangan lagi untuk juara.

Gennaro Gattuso Ditunjuk Jadi Pelatih Timnas Italia

17 Juni 2025 - 08:05 WIB

Gennaro Gattuso ditunjuk jadi pelatih baru timnas Italia usai Spalletti mundur setelah kekalahan dari Norwegia. Resmi diperkenalkan Kamis.

F1 GP Kanada Milik George Russell, Antonelli Podium Perdana

16 Juni 2025 - 08:43 WIB

George Russell juarai F1 GP Kanada 2025 usai insiden Norris-Piastri. Mercedes rayakan podium ganda bersama Kimi Antonelli.

George Russell Rebut Pole Position di GP Kanada

15 Juni 2025 - 10:30 WIB

George Russell merebut pole position GP Kanada 2025 setelah kalahkan Verstappen dan Piastri lewat lap dramatis di sesi kualifikasi.

Final NBA Memanas: Thunder Tumbangkan Pacers di Game 4

14 Juni 2025 - 10:55 WIB

Oklahoma City Thunder bangkit kalahkan Pacers 111-104 di game 4 Final NBA. Gilgeous-Alexander cetak 35 poin. Kini kedudukan imbang 2-2.
Trending di Sports