New York – Hakim menolak permohonan jaminan untuk Sean “Diddy” Combs, setelah juri menjatuhkan vonis bersalah kepada sang taipan hip-hop itu atas dakwaan mengangkut perempuan untuk tujuan prostitusi. Meski begitu, Combs terbebas dari dua dakwaan terberat: konspirasi pemerasan (racketeering) dan perdagangan seks (sex trafficking).
Hakim Arun Subramanian memutuskan bahwa Combs harus tetap ditahan hingga vonis dijatuhkan secara resmi pada 3 Oktober mendatang. Dengan vonis bersalah itu, Combs terancam hukuman hingga 20 tahun penjara.
“Sejarah kekerasan terdakwa membuatnya tidak layak menerima jaminan,” ujar Hakim Subramanian di hadapan pengadilan federal di New York City, Rabu (2/7/2025).
Dalam persidangan selama hampir dua bulan, jaksa menuduh Combs menggunakan status selebritas dan kerajaan bisnisnya untuk menjalankan jaringan kriminal yang memfasilitasi perdagangan seks.
12 juri persidangan membutuhkan 13 jam sebelum akhirnya memutuskan bahwa Combs bersalah pada 2 dari total 5 dakwaan.
Potensi Kabur dan Penolakan Jaminan
Tim pembela Combs, Marc Agnifilo, berusaha meyakinkan hakim bahwa kliennya tidak berisiko melarikan diri. “Jet pribadinya bahkan sedang disewa di Hawaii,” ujar Agnifilo, seraya menambahkan bahwa Combs telah mengikuti program rehabilitasi kekerasan dalam rumah tangga sejak sebelum penangkapannya tahun lalu.
Namun, hakim tidak luluh. “Pembela telah mengakui adanya kekerasan dalam hubungan pribadi terdakwa,” kata Subramanian saat membacakan putusannya.
Musisi Casandra Ventura—mantan kekasih Combs—yang menjadi saksi utama dalam persidangan, memperingatkan pengadilan bahwa Combs bisa menjadi ancaman jika dibebaskan. Ventura menyampaikan kekhawatirannya dalam surat resmi ke pengadilan melalui pengacaranya, Douglas Wigdor.
Kisah Kelam di Balik Kekaisaran Musik
Pusat dari kasus ini adalah rekaman CCTV di tahun 2016 yang menunjukkan Combs menyeret dan memukul Ventura di lorong hotel di Los Angeles. Petugas keamanan hotel bersaksi bahwa Combs sempat mencoba menyuap mereka agar menghapus rekaman tersebut.
Jaksa menghadirkan lebih dari 30 saksi, termasuk Ventura, rapper Kid Cudi, mantan pegawai, hingga petugas keamanan hotel. Mereka menyebut bahwa Combs mengadakan pesta liar “freak-offs”. Di pesta itu, Combs memaksa mantan kekasihnya untuk berhubungan seks dengan pria lain sementara dia menonton dan merekam.
Kuasa hukum Combs mengakui bahwa klien mereka melakukan kekerasan terhadap perempuan. Namun, mereka berargumen bahwa perilaku tersebut terpicu oleh pengaruh narkoba dan rasa cemburu—bukan sebagai bukti keterlibatan dalam skema perdagangan seks dan pemerasan (racketeering).
Membangun Kerajaan, Terperosok Skandal
Sean Combs, kelahiran Harlem, mendirikan label musik Bad Boy Records pada 1993, menaungi nama-nama besar seperti Notorious B.I.G. dan Usher. Dia juga merambah bisnis mode melalui merek Sean John, serta produk minuman, parfum, dan media.
Kini, di usia 54 tahun, sosok yang dulu terkenal dengan nama “P. Diddy” itu mendekam di penjara federal di Brooklyn sejak September 2024. Ia juga tengah menghadapi puluhan gugatan perdata terkait kekerasan seksual dan pelecehan.
Ketika juri membacakan keputusan bahwa ia bebas dari dakwaan perdagangan seks dan pemerasan, Combs terduduk, berlutut, dan tampak berdoa. Namun harapan untuk bebas sementara pupus, setelah hakim tetap menolak permohonan jaminan.