Los Angeles – Penampilan artis-artis K-pop di festival musik dunia kini bukan lagi hal yang mengejutkan. Keberadaan mereka di antara jajaran musisi global telah menjadi elemen tetap, menandai perubahan lanskap industri musik internasional.
Festival musik Coachella 2025 yang baru saja berakhir akhir pekan lalu di California menjadi bukti terbaru dari jangkauan global K-pop. Dua anggota BLACKPINK, Jennie dan Lisa, serta boy band ENHYPEN, tampil memukau di tengah kondisi cuaca gurun dan tantangan teknis yang tidak ringan.
Reaksi warganet, terutama di media sosial seperti TikTok, membanjiri jagat maya. Banyak yang memuji profesionalisme Jennie dan Lisa di atas panggung. ENHYPEN juga tak kalah mendapat sorotan, dengan penggemar yang menyatakan mereka “hampir kehilangan suara karena terlalu keras bersorak.”

Lisa BLACKPINK mendapatkan banyak pujian dari pers internasional pada penampilannya di Coachella 2025.
Ekspansi ke Festival-Festival Ternama
Tidak hanya Coachella, K-pop juga memperluas pengaruhnya ke berbagai festival musik utama lainnya. Di Lollapalooza, yang kini digelar di Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Eropa, kehadiran artis Korea menjadi sorotan rutin.
TWICE dijadwalkan tampil di Lollapalooza Chicago pada 31 Juli mendatang. Ini akan menjadi tonggak penting bagi grup perempuan tersebut dalam perjalanan karier mereka. Labelmates mereka dari JYP Entertainment, Xdinary Heroes dan KickFlip, turut masuk dalam daftar penampil. Sementara itu, agensi HYBE juga mengirimkan nama-nama seperti BOYNEXTDOOR dan KATSEYE.
J-Hope dari BTS, yang sempat mencetak sejarah saat tampil di Lollapalooza Chicago 2022, dijadwalkan kembali menyapa penonton festival lewat panggung Lollapalooza Berlin Juli mendatang. Grup perempuan IVE juga akan berbagi panggung di Berlin, sebelum tampil di Lollapalooza Paris.
Momen Pencapaian dan Tantangan Baru
Bagi banyak idol K-pop, tampil di festival musik internasional kini menjadi simbol pencapaian sekaligus peluang membuka pasar baru. Sejumlah grup pendatang baru bahkan menjadikan festival seperti ini sebagai target jangka pendek yang ingin dicapai, mengikuti jejak senior mereka.
Menurut Cecilia Soojeong Yi, Direktur ALPS Inc., agensi konten budaya dan musik, kemunculan K-pop di festival global mencerminkan dinamika yang berubah dalam industri musik langsung.
“Dalam beberapa tahun terakhir, genre rock mulai menurun dalam daftar festival, digantikan oleh hip-hop dan pop. K-pop pun hadir sebagai bagian dari transformasi ini,” ujarnya kepada media Korea.
Cecilia menambahkan, kerja sama antara agensi K-pop dan jaringan booking internasional menjadi faktor kunci di balik meningkatnya keterlibatan artis Korea di panggung-panggung tersebut. “Festival mengikuti tren, dan K-pop adalah bagian dari arus utama sekarang.”
Persiapan Teknis Jadi Kunci
Namun, tak semua berjalan mulus. Seorang sumber industri menyebutkan bahwa panggung festival global menyimpan tantangan tersendiri. Banyak faktor di luar kendali, mulai dari pengaturan teknis yang tidak bisa disesuaikan dengan kebutuhan spesifik artis, hingga ekspektasi tinggi terhadap penampilan langsung tanpa rekaman pendukung.
“Tekanan terhadap kemampuan vokal langsung sangat tinggi di festival semacam ini. Jika tidak siap, bisa menjadi bumerang,” kata sumber dilansir dari The Korea Times.
Namun, ia menambahkan, tuntutan ini juga mendorong peningkatan kualitas. “Dalam jangka panjang, hal ini justru akan memperkuat fondasi K-pop sebagai genre global yang mampu bersaing secara musikal, bukan sekadar visual.”