Paris – Kim Kardashian, bintang reality show dan seorang selebriti, akan hadir di pengadilan Paris hari ini (13/5/2025) sebagai saksi dalam kasus perampokan yang terjadi pada 2016. Pada kejadian tersebut, Kardashian mengalami perampokan bersenjata yang membuatnya kehilangan perhiasan bernilai jutaan dolar saat berada di sebuah suite mewah selama Paris Fashion Week.
Wanita berusia 44 tahun itu akan memberikan kesaksian tentang peristiwa tersebut pada sore hari ini. Dalam perampokan yang terjadi pada malam 3 Oktober 2016, Kardashian diikat dan ditodong senjata. Ia dipaksa menyerahkan perhiasan, termasuk cincin pertunangan senilai $4 juta dari suaminya saat itu, Kanye West.
“Kakek Perampok”
Kasus ini melibatkan sepuluh terdakwa yang sedang diadili, dan proses persidangan sudah dimulai bulan lalu. Pada Senin (12/5/2025), saksi mata Abderrahmane Ouatiki, seorang resepsionis malam di Hotel de Pourtalès, memberikan kesaksian dramatis. Ouatiki, yang dipaksa untuk memandu para perampok menuju suite Kardashian dan menerjemahkan tuntutan mereka, mengatakan bahwa Kardashian “sangat histeris” dan “dalam keadaan sangat ketakutan” ketika seorang perampok mengarahkan senjata ke arahnya.
” Dia (perampok) sangat agresif, sementara dia benar-benar ketakutan,” ujar Ouatiki, menggambarkan suasana saat kejadian. Ia juga mengungkapkan rasa takut yang ia alami karena perampok yang tampak panik dan sangat marah dengan teriakan Kardashian.
Tiga perampok lain dikabarkan menjaga area resepsionis hotel sementara dua pria lainnya memaksa Ouatiki untuk mengantarkan mereka ke kamar Kardashian. Mereka tidak hanya mencuri cincin tersebut, tetapi juga perhiasan lainnya, dengan total kerugian mencapai $9 juta. Para pelaku baru ditangkap tiga bulan setelah kejadian, namun perhiasan yang dicuri tidak pernah ditemukan, meskipun polisi menduga barang-barang tersebut telah dipotong-potong dan dijual.
Para terdakwa disebut oleh media Prancis sebagai “kakek perampok” karena sebagian besar dari mereka berusia di atas 70 tahun. Mereka menghadapi berbagai masalah kesehatan serius, termasuk pengobatan kemoterapi dan tremor yang terlihat pada beberapa dari mereka. Aomar Ait Khedache, 68 tahun, yang diduga sebagai otak perampokan, telah diperiksa oleh polisi, meskipun ia bisu dan harus menulis jawabannya di atas kertas yang kemudian diproyeksikan ke layar.
Strategi Perampokan yang Cermat
Sejak persidangan dimulai pada 28 April, jaksa penuntut berusaha mengubah pandangan bahwa para terdakwa adalah perampok tua yang tidak berpengalaman. Mereka menunjukkan bahwa para pelaku memiliki rencana yang matang, seperti mengikat kaki dan pergelangan tangan Kardashian dengan kabel ties, serta menggunakan mobil dan ponsel burner yang tidak terlacak.
Bukti-bukti tersebut menunjukkan bahwa meskipun kelompok ini tampak seperti pelaku kriminal yang tidak berbahaya, mereka berhasil menjalankan aksinya dengan terorganisir dan berhasil menjual barang curian tersebut, termasuk cincin senilai $4 juta yang dipindahtangankan ke Antwerp, Belgia.
Krisis Psikologis dan Media
Selama persidangan, Ouatiki juga mengungkapkan betapa beratnya spekulasi media yang menyudutkan dirinya sebagai bagian dari perampokan. “Kecurigaan itu sangat berat untuk saya,” kata Ouatiki di pengadilan. Setelah kejadian itu, statusnya sebagai mahasiswa PhD hilang dan ia harus kembali ke Aljazair, di mana ia didiagnosis dengan PTSD.
Selain Kardashian, pada Selasa pagi, teman dan stylist-nya, Simone Bretter, juga akan memberikan kesaksian. Bretter berada di lantai berbeda saat perampokan terjadi dan sempat bersembunyi begitu mengetahui bahwa para perampok telah masuk.
Fokus Media dan Perubahan Narasi
Dengan kehadiran lebih dari 500 jurnalis, kesaksian Kardashian diperkirakan akan menarik perhatian media internasional. Jeetendr Sehdev, seorang ahli selebritas, menyatakan bahwa kesaksian ini akan mengubah narasi seputar Kardashian. “Pada 2016, dia adalah bahan tertawaan. Namun pada 2025, dia akan menjadi narator dalam kisah ini,” kata Sehdev.
Meskipun kasus perampokan ini telah lama berlalu, kesaksian Kim Kardashian di pengadilan Paris akan menjadi momen penting bagi sang bintang untuk mengklaim kendali atas kisahnya dan menulis ulang akhir cerita yang mengubah hidupnya.