Los Angeles – Klub basket legendaris NBA, Los Angeles Lakers, resmi dijual oleh keluarga Buss yang melepas kepemilikan mayoritas kepada Mark Walter, CEO TWG Global dan pemilik klub bisbol Los Angeles Dodgers. Kesepakatan ini membuat valuasi Lakers melonjak hingga 10 miliar dolar AS (sekitar Rp160 triliun), menjadikannya penjualan tertinggi dalam sejarah olahraga profesional dunia.
Meski melepas kontrol utama, Jeanie Buss masih tetap menjabat sebagai governor tim. Posisi ini, menurut aturan NBA, hanya dapat dipegang oleh pemilik dengan minimal 15% saham. Hingga kini belum jelas berapa persen tambahan saham yang diakuisisi Walter, yang sebelumnya sudah memiliki 27% saham Lakers sejak 2021.
Dukungan Luka Doncic dan Magic Johnson
“Los Angeles Lakers adalah organisasi luar biasa. Saya menantikan bertemu Mark dan optimistis menatap masa depan,” tulis bintang Lakers Luka Doncic di media sosial. Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada Jeanie Buss dan keluarga Buss atas sambutan hangatnya di Los Angeles.
Langkah ini menandai akhir dari era panjang kepemilikan keluarga Buss yang telah berlangsung sejak Dr. Jerry Buss membeli Lakers pada 1979 seharga 67,5 juta dolar AS. Selama 46 tahun di bawah kendali keluarga ini, Lakers meraih 11 gelar juara NBA, termasuk yang terakhir pada tahun 2020.
“Mark Walter adalah pilihan terbaik dan akan menjadi penjaga warisan Lakers yang luar biasa,” tulis legenda Lakers Magic Johnson, yang juga rekan bisnis Walter. “Lihat saja apa yang sudah ia lakukan bersama Dodgers: dua gelar World Series dan 11 kali juara divisi NL West dalam 12 tahun terakhir!”
Kabarnya, Jeanie Buss menyetujui penjualan ini setelah yakin bahwa Walter akan menghormati tradisi dan kejayaan Lakers. Magic menyebut bahwa Walter dan Jeanie memiliki banyak kesamaan: kompetitif, dermawan, dan lebih suka bekerja di balik layar.
Mark Walter: Sang Pemilik Baru
Sosok Walter terkenal sangat tertutup dari sorotan media. Ia memimpin Guggenheim Partners, perusahaan jasa keuangan yang mengelola aset lebih dari 325 miliar dolar AS. Di bawah TWG Global, Walter juga memegang kepemilikan atas klub sepak bola Chelsea (Inggris), tim-tim di Professional Women’s Hockey League, hingga tim balap Cadillac Formula 1.
Manajer Dodgers Dave Roberts menyebut ini sebagai “hari yang sangat membahagiakan” bagi Lakers dan kota Los Angeles. “Ia kompetitif dan selalu berusaha menghadirkan tim juara setiap tahun,” kata Roberts.
Salip Nilai Valuasi Boston Celtics
Penjualan ini terjadi hanya tiga bulan setelah Bill Chisholm mengakuisisi klub Boston Celtics dengan valuasi awal 6,1 miliar dolar AS. Kini, nilai penjualan Lakers jauh melampaui nilai itu. Penjualan Celtics sendiri masih menunggu persetujuan final dari Dewan Gubernur NBA, yang baru akan bertemu bulan depan di Las Vegas.
Dengan penjualan ini, Lakers bukan hanya mencatatkan rekor penjualan tertinggi, tetapi juga mengakhiri satu dari era kepemilikan terpanjang dalam sejarah NBA. Kepemilikan Buss adalah yang paling lama, disusul oleh Herb Simon yang membeli Indiana Pacers pada 1983.
Jeanie Buss mulai memegang kendali penuh atas Lakers sejak 2017. Ia mengambil alih setelah perselisihan internal dengan saudara-saudaranya, Jim dan Johnny Buss, yang sempat menggugat hak kepemimpinannya melalui dewan direktur.
Kini, dengan Lakers memasuki babak baru bersama Mark Walter, banyak pihak berharap kejayaan tim “Ungu Emas” akan terus berlanjut. Dalam kata-kata Magic Johnson, “Fans Lakers seharusnya bahagia. Ini langkah besar yang penuh harapan untuk masa depan.”