Elmedia – Dunia hiburan Indonesia kehilangan salah satu bintangnya yang paling bersinar. Nasrullah, yang lebih dikenal dengan nama panggung Mat Solar, meninggal dunia pada Minggu (17/3/2025), setelah berjuang melawan penyakit stroke selama delapan tahun terakhir.
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan para penggemarnya yang tak terhitung jumlahnya.
Masa Kecil dan Pendidikan
Lahir pada 4 Desember 1962 di Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Mat Solar adalah anak kelima dari sembilan bersaudara. Ia tumbuh dalam keluarga yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama Islam, berkat didikan kedua orang tuanya, almarhum H. Muh Ali Sidik dan Hj. Rosani.
Sejak kecil, Mat Solar menunjukkan minat yang besar dalam dunia seni dan budaya Betawi. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya, Mat Solar melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Ia menempuh pendidikan di Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Pilihan jurusan ini mencerminkan ketertarikannya pada dinamika sosial dan budaya masyarakat, yang kelak menjadi modal berharga dalam kariernya di dunia hiburan.
Awal Karier di Dunia Hiburan
Perjalanan Mat Solar di dunia hiburan dimulai sejak tahun 1978, ketika ia bergabung dengan Teater Mama di TVRI. Di sana, ia memerankan tokoh utama bernama Mat Solar, sebuah karakter yang kemudian melekat padanya dan menjadi nama panggungnya.
Penampilannya yang natural dan penuh humor membuatnya cepat dikenal dan disukai oleh penonton. Selama periode 1978 hingga 1982, Mat Solar aktif tampil dalam berbagai pementasan teater dan acara televisi.
Dedikasinya dalam dunia seni peran membuatnya semakin matang sebagai aktor dan komedian. Ia mampu menghidupkan karakter-karakter yang diperankannya dengan begitu nyata, sehingga meninggalkan kesan mendalam bagi siapa saja yang menyaksikannya.
Puncak Karier: Bajaj Bajuri
Nama Mat Solar semakin melambung ketika ia membintangi sitkom “Bajaj Bajuri” pada tahun 2002. Dalam sitkom tersebut, ia berperan sebagai Bajuri, seorang sopir bajaj yang hidup di tengah hiruk-pikuk Jakarta bersama istrinya, Oneng, yang diperankan oleh Rieke Diah Pitaloka.
Kehidupan sehari-hari Bajuri dan Oneng yang penuh dengan humor dan kearifan lokal berhasil mencuri hati penonton Indonesia. Keharmonisan dan chemistry antara Mat Solar dan Rieke Diah Pitaloka menjadi salah satu kunci kesuksesan “Bajaj Bajuri”.
Keduanya mampu menghadirkan situasi komedi yang segar dan menghibur, namun tetap sarat dengan pesan moral. Persahabatan mereka di balik layar juga terjalin erat, menciptakan ikatan yang kuat antara dua insan seni ini.
Kehidupan Keluarga
Di balik kesuksesannya di dunia hiburan, Mat Solar adalah sosok suami dan ayah yang penuh kasih. Ia menikah dengan seorang wanita yang selalu setia mendampinginya dalam suka dan duka.
Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai anak-anak yang menjadi sumber kebahagiaan dan semangat hidupnya. Mat Solar selalu berusaha meluangkan waktu untuk keluarganya, meskipun jadwal pekerjaannya padat.
Sebagai seorang ayah, ia dikenal tegas namun penyayang. Ia selalu menanamkan nilai-nilai kejujuran, kerja keras, dan rasa syukur kepada anak-anaknya. Baginya, keluarga adalah harta yang paling berharga, dan ia selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk mereka.
Persahabatan dengan Rieke Diah Pitaloka
Persahabatan antara Mat Solar dan Rieke Diah Pitaloka tidak hanya terjalin di depan kamera, tetapi juga di kehidupan nyata. Keduanya saling mendukung dalam berbagai situasi, baik dalam karier maupun kehidupan pribadi.
Rieke sering mengunjungi Mat Solar, terutama setelah ia didiagnosis menderita stroke. Kehadiran Rieke selalu menjadi pelipur lara bagi Mat Solar, mengingatkan kembali kenangan indah saat mereka beradu akting di “Bajaj Bajuri”.
Pada Oktober 2024, Rieke sempat menjenguk Mat Solar di kediamannya. Kehadirannya membawa keceriaan bagi Mat Solar yang saat itu tengah berjuang melawan penyakitnya.
Mereka bernostalgia tentang masa-masa syuting bersama, mengingat kembali tawa dan canda yang pernah mereka bagi. Momen tersebut menjadi bukti betapa dalamnya ikatan persahabatan antara keduanya.
Perjuangan Melawan Stroke
Pada tahun 2017, Mat Solar didiagnosis menderita stroke yang mengharuskannya berhenti sejenak dari dunia hiburan. Penyakit ini membatasi aktivitasnya, namun semangatnya untuk sembuh tidak pernah pudar.
Dengan dukungan keluarga dan sahabat, Mat Solar menjalani proses pemulihan dengan penuh kesabaran dan ketabahan. Selama masa pemulihan, Mat Solar tetap menunjukkan sikap optimis.
Ia seringkali tersenyum dan bercanda dengan orang-orang di sekitarnya, menunjukkan bahwa semangat humornya tidak pernah luntur. Meskipun kondisi fisiknya menurun, jiwanya tetap kuat dan penuh semangat.
Warisan dan Kenangan
Kepergian Mat Solar meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam dunia hiburan Indonesia. Karyanya, terutama perannya sebagai Bajuri, akan selalu dikenang oleh masyarakat Indonesia.
Karakter Bajuri bukan hanya sosok fiktif yang menghibur, tetapi juga representasi kehidupan rakyat kecil dengan segala suka dukanya. Dengan kepiawaiannya dalam berakting, Mat Solar berhasil membawa tawa dan kehangatan ke dalam setiap rumah yang menonton “Bajaj Bajuri.”
Selain perannya sebagai Bajuri, Mat Solar juga membintangi berbagai acara komedi lainnya. Ia dikenal sebagai pelawak yang cerdas, mampu menyajikan humor yang dekat dengan kehidupan sehari-hari tanpa perlu menyinggung atau merendahkan orang lain.
Dalam industri hiburan yang terus berkembang, Mat Solar tetap menjadi sosok yang dirindukan, terutama karena keunikannya dalam membawakan peran-peran yang begitu natural.