Menu

Mode Gelap
Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Laptop Chromebook Gempa Dahsyat di Afghanistan Tewaskan Lebih dari 800 Orang Sejumlah Politisi Nasdem, PAN, dan Golkar Dicopot dari DPR Usai Demo Besar Taylor Swift dan Travis Kelce Umumkan Tunangan Siapa Anggota DPR yang Usulkan Gerbong Khusus Perokok? KAI Tegas Tolak Terkontaminasi Radioaktif, Kemendag Hentikan Ekspor Udang Indonesia ke AS

Internasional

Meta Bajak Staf OpenAI, Tawarkan Bonus Hingga Rp1,6 Triliun

badge-check


					CEO OpenAI, Sam Altman. (foto: AFP/Jason Redmond) Perbesar

CEO OpenAI, Sam Altman. (foto: AFP/Jason Redmond)

San Francisco – CEO OpenAI, Sam Altman, mengungkapkan bahwa Meta tawarkan bonus fantastis untuk Bajak para staf terbaik OpenAI. Meta, raksasa teknologi pemilik Facebook, Instagram, dan WhatsApp itu sampai menawarkan “bonus tanda tangan” hingga $100 juta atau sekitar Rp1,6 triliun untuk menarik talenta OpenAI.

Pernyataan tersebut disampaikan Altman dalam podcast bersama saudaranya, Jack Altman. Ia menyebut bahwa Meta memang agresif dalam membangun lini kecerdasan buatannya (AI). Salah satunya terlihat dari pembelian 49% saham startup Scale AI senilai $14 miliar baru-baru ini.

“Sampai saat ini, tidak ada dari orang-orang terbaik kami yang hengkang,” ujar Altman. Ia menambahkan bahwa selain bonus masuk, Meta juga menawarkan kompensasi tahunan yang sangat besar, meskipun ia tidak merinci apakah bentuknya berupa gaji, saham, atau insentif lainnya.

Misi Jadi Daya Tarik

Menurut Altman, para talenta memilih bertahan karena mereka percaya pada misi OpenAI untuk menciptakan superintelligence—yakni sistem AI yang melampaui kemampuan kognitif manusia secara signifikan.

“Budaya di sini sangat spesial. Itu yang membuat banyak orang ingin bergabung dan tetap tinggal,” ujarnya. Ia menilai bahwa inovasi lebih mudah berkembang di lingkungan seperti OpenAI daripada di perusahaan besar lain.

“Banyak hal yang saya hormati dari Meta, tapi saya tidak merasa mereka perusahaan yang hebat dalam berinovasi,” ucapnya sambil menyamakan langkah Meta mengejar superintelligence dengan kegagalan Google membangun jejaring sosial pesaing Facebook.

Perang Talenta dan Ambisi AI

Langkah Meta ini mencerminkan persaingan ketat di sektor AI yang sedang menggeliat. OpenAI, yang dikenal luas melalui produk ChatGPT, kini jadi salah satu perusahaan AI paling bernilai di dunia. Pada Januari lalu, perusahaan ini mengumumkan aliansi investasi senilai $500 miliar untuk membangun pusat data baru di AS.

Sementara itu, Meta mempercepat ambisinya dengan belanja besar-besaran di sisi infrastruktur dan SDM untuk mengejar ketertinggalan.

Persaingan antar raksasa teknologi di bidang AI kian terbuka, dengan pimpinan mereka kerap menyampaikan sindiran di berbagai forum—termasuk podcast. Sebelumnya, pendiri Meta Mark Zuckerberg memuji iPhone buatan Apple sebagai “salah satu penemuan terpenting sepanjang masa”, namun menyebut Apple kini sudah “kehilangan sentuhan inovasi”.

Zuckerberg sendiri sempat terlibat perseteruan publik dengan CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, bahkan sampai pada wacana duel dalam arena cage fight. Saat ini, Musk juga tengah berseteru hukum dengan Sam Altman terkait sejarah pendirian OpenAI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tragedi Rio de Janeiro: Operasi Polisi Tewaskan 121 Orang

31 Oktober 2025 - 08:32 WIB

Operasi polisi di Rio de Janeiro menewaskan 121 orang, menjadikannya yang paling mematikan dalam sejarah Brasil.

Pencurian Mahkota Kerajaan di Louvre Prancis, Pakar Sebut Barang Curian Akan Hilang Selamanya

22 Oktober 2025 - 09:22 WIB

Pencurian mahkota Kerajaan di Louvre jadi aib nasional Prancis. Polisi buru geng spesialis perhiasan lintas Eropa.

Industri Film Dunia Tetap Melaju di Tengah Ancaman Tarif Trump

19 Oktober 2025 - 10:29 WIB

Ancaman tarif 100 persen dari Donald Trump tak hentikan produksi global seperti Star Wars: Starfighter. Industri film tetap melaju.

Aksi ‘No Kings’ di AS, Ribuan Warga Protes Kebijakan Trump

19 Oktober 2025 - 07:59 WIB

Ribuan warga AS turun ke jalan dalam aksi No Kings memprotes kebijakan Donald Trump yang dinilai mengancam demokrasi dan kebebasan sipil.

Tercatat Sejarah: Trump Umumkan Perang Gaza Berakhir

14 Oktober 2025 - 08:34 WIB

Hamas bebaskan sandera terakhir, Trump nyatakan perang Gaza berakhir. Dunia sambut babak baru perdamaian Timur Tengah.
Trending di Internasional