Jakarta – Manchester United dan Tottenham Hotspur resmi melangkah ke final Liga Europa 2024/2025. Laga puncak yang mempertemukan dua wakil Premier League itu akan digelar di Stadion San Mames, Bilbao, pada 22 Mei 2025 mendatang.
Pertemuan dua klub asal Inggris ini bukan hanya menjanjikan duel panas memperebutkan trofi Eropa, tetapi juga membawa konsekuensi besar: satu tempat tambahan bagi Inggris di ajang Liga Champions musim depan.
MU dan Tottenham sama-sama menuntaskan semifinal dengan meyakinkan. Spurs lebih dulu memastikan tiket ke final setelah menundukkan tuan rumah Bodo/Glimt 2-0, menggenapi agregat 5-1. Beberapa jam kemudian, giliran MU yang berpesta di Old Trafford. Sempat tertinggal lebih dulu, “Setan Merah” bangkit dan menghajar lawannya dengan skor telak 4-1, mengunci agregat 7-1.
Kehadiran dua tim Premier League di final Eropa bukan hal baru, tetapi tetap menjadi sorotan tersendiri. Ini adalah kali keenam sepanjang sejarah kompetisi Eropa dua tim Inggris bertemu di partai final. Namun yang membedakan kali ini adalah status kedua klub yang justru tengah limbung di kompetisi domestik.
Hingga pekan ke-36 Premier League, baik MU maupun Spurs masih terdampar di papan tengah. Keduanya bahkan kemungkinan finis di luar 10 besar, dengan bayangan posisi ke-17 masih menghantui. Maka, final Liga Europa menjadi satu-satunya jalan mereka untuk mengamankan tiket Liga Champions.
“Kami hanya fokus ke laga berikutnya dan berusaha agar tak ada pemain cedera sebelum final,” ujar pelatih Manchester United, Ruben Amorim.
“Jika kami kalah, semua ini tidak berarti. Ini momen sulit untuk saya dan Ange (Postecoglou), tapi salah satu dari kami akan meraih trofi. Ini akan menjadi final besar, dan kami siap bertarung.”
Jatah Inggris Bertambah, MU atau Spurs?
Keberhasilan MU dan Spurs melaju ke final juga membawa angin segar bagi sepak bola Inggris. UEFA telah mengonfirmasi bahwa Premier League akan mendapat satu tempat tambahan di Liga Champions musim depan melalui skema “European Performance Spot”.
Hal ini dimungkinkan setelah klub-klub Inggris konsisten tampil dominan di ajang antarklub Eropa sepanjang musim. Hasilnya, Premier League menempati posisi dua besar dalam peringkat koefisien UEFA.
. Dengan demikian, musim depan Inggris akan diwakili oleh enam tim di Liga Champions: lima besar klasemen Premier League dan pemenang Liga Europa, jika berada di luar lima besar.
Skema serupa pernah terjadi pada musim 2017/2018, ketika MU yang menjuarai Liga Europa lolos ke Liga Champions meski tidak finis di empat besar. Kala itu, Inggris diwakili lima klub, dan semuanya berhasil menembus fase gugur.
Final di San Mames nanti akan menjadi penentu: siapa yang mengangkat trofi, dan siapa yang menyelamatkan musim dengan tiket Eropa. Bagi Amorim dan Postecoglou, laga ini lebih dari sekadar final—ini adalah pertaruhan terakhir untuk kehormatan.