Menu

Mode Gelap
Dua Terduga Pelaku Penembakan WN Australia di Bali Ditangkap Amerika Serikat Ancam Terbitkan 36 Travel Ban Baru Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran Air India Jatuh: Lebih dari 240 Tewas, Satu Penumpang Selamat Ayah Farel Prayoga Ditangkap Polisi karena Judi Online! Penembakan di Sekolah Austria Tewaskan 10 Orang, Pelaku Bunuh Diri

Internasional

Pasien Kolera Tewas Saat Berjalan ke Klinik Akibat Pemotongan Bantuan AS

badge-check


					Warga Sudan Andalkan Bantuan Kemanusiaan Perbesar

Warga Sudan Andalkan Bantuan Kemanusiaan

Nairobi  – Delapan warga Sudan Selatan, termasuk lima anak-anak, dilaporkan meninggal dunia dalam perjalanan selama tiga jam menuju fasilitas kesehatan akibat kolera. Lembaga kemanusiaan Save the Children menyatakan, tragedi ini terjadi menyusul pemotongan bantuan oleh Amerika Serikat yang menyebabkan ditutupnya layanan kesehatan lokal di wilayah tersebut.

Kematian ini merupakan dampak langsung dari kebijakan pemotongan bantuan luar negeri yang dilakukan oleh Presiden AS Donald Trump sejak mulai menjabat pada 20 Januari. Pemerintah AS menyatakan pemotongan ini dilakukan untuk meninjau kembali apakah bantuan yang diberikan sejalan dengan agenda “America First” yang diusung Trump.

Namun, para ahli memperingatkan bahwa penghentian bantuan ini, termasuk pembatalan lebih dari 90 persen kontrak Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), dapat mengancam nyawa jutaan orang dalam beberapa tahun ke depan. Penyakit seperti kolera, malaria, HIV/AIDS, hingga tuberkulosis dikhawatirkan akan semakin sulit dikendalikan di negara-negara miskin.

Klinik Ditutup, Pasien Tak Tertolong

Menurut Save the Children, organisasi ini sebelumnya mendukung 27 fasilitas kesehatan di Negara Bagian Jonglei, Sudan Selatan bagian timur. Namun setelah pemotongan bantuan AS, tujuh fasilitas terpaksa ditutup sepenuhnya, sementara 20 lainnya hanya beroperasi secara terbatas.

Bantuan logistik berupa layanan transportasi ke rumah sakit yang didanai oleh AS juga ikut dihentikan. Akibatnya, delapan orang yang terinfeksi kolera, termasuk tiga balita, harus berjalan kaki dalam suhu mencapai 40 derajat Celsius untuk mencapai pusat kesehatan terdekat. Mereka akhirnya meninggal dalam perjalanan.

“Seharusnya ada kemarahan moral secara global atas kenyataan bahwa keputusan yang dibuat oleh orang-orang berkuasa di negara lain telah menyebabkan kematian anak-anak hanya dalam hitungan minggu,” ujar Christopher Nyamandi, Direktur Save the Children untuk Sudan Selatan.

Dana Kemanusiaan Menyusut, Ancaman Meluas

Selain AS, beberapa negara donor lainnya juga secara perlahan mengurangi bantuannya, memperburuk respons kemanusiaan di Sudan Selatan. Save the Children memperkirakan hanya akan mampu menggelontorkan 30 juta dolar AS untuk program bantuan tahun ini—turun drastis dari 50 juta dolar AS pada 2024.

Lebih dari sepertiga dari 12 juta penduduk Sudan Selatan telah mengungsi akibat konflik dan bencana alam. PBB memperingatkan bahwa negara ini berada di ambang perang saudara baru setelah bentrokan bersenjata meletus pada Februari di wilayah timur laut.

Wabah kolera sendiri telah diumumkan sejak Oktober tahun lalu. Hingga Maret lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lebih dari 22.000 kasus dan ratusan kematian akibat penyakit yang menyebar lewat air ini.

Kebijakan yang Mengorbankan Nyawa

Hingga saat ini, Departemen Luar Negeri AS belum memberikan tanggapan resmi terkait laporan tersebut. Namun kritik terus mengalir dari berbagai kalangan yang menilai bahwa keputusan penghentian bantuan tanpa mekanisme transisi telah menimbulkan konsekuensi tragis.

“Kematian delapan orang ini bukan sekadar angka—ini adalah simbol nyata dari dampak nyata kebijakan yang abai pada nilai-nilai kemanusiaan,” ujar seorang analis kemanusiaan di Nairobi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Brad Lander, Calon Wali Kota New York ditangkap Petugas Imigrasi

18 Juni 2025 - 11:03 WIB

Calon wali kota New York dari Partai Demokrat, Brad Lander, ditangkap petugas imigrasi AS. Gubernur New York turun tangan.

Serangan Besar Rusia Guncang Kyiv, 15 Tewas Ratusan Terluka

18 Juni 2025 - 10:18 WIB

Serangan besar Rusia hantam Kyiv, tewaskan 15 warga termasuk WN AS, ratusan luka. Gedung apartemen hancur.

Hadapi Ancaman China, Taiwan Jalin Kerja Sama dengan Pemasok Drone Ukraina

18 Juni 2025 - 09:12 WIB

Taiwan jalin kerja sama dengan Auterion, pengembang software drone dari AS dan Jerman, untuk perkuat pertahanan dari ancaman China.

Tank Israel Tewaskan 51 Warga Gaza yang Antri Bantuan

18 Juni 2025 - 08:00 WIB

Tank Israel tembak kerumunan warga yang antri bantuan di Gaza selatan. Sedikitnya 51 orang tewas, puluhan luka-luka.

Kronologi Penembakan Politikus Demokrat, Pelaku Nyamar Jadi Polisi

17 Juni 2025 - 12:06 WIB

Penembakan politikus Partai Demokrat di Minnesota tewaskan Melissa Hortman dan suaminya, Senator John Hoffman dan istri terluka parah.
Trending di Internasional