Roma – Vatikan mengumumkan bahwa Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik sedunia, berada dalam kondisi kritis setelah mengalami masalah pernapasan yang serius. Paus Fransiskus, yang berusia 88 tahun, saat ini dirawat di Rumah Sakit Gemelli di Roma karena pneumonia di kedua paru-parunya.
Menurut pernyataan resmi Vatikan, Paus Fransiskus mengalami krisis pernapasan yang berkepanjangan yang menyerupai asma pada Sabtu pagi (22/2/2025). Meskipun masih sadar dan duduk di kursinya, Paus membutuhkan suplai oksigen dalam jumlah besar dan telah menerima transfusi darah karena jumlah trombosit yang rendah, yang berkaitan dengan anemia.
Kondisi kesehatan Paus Fransiskus yang semakin memburuk telah menimbulkan spekulasi tentang kemungkinan pengunduran dirinya. Paus Fransiskus telah menjadi kepala Gereja Katolik sejak 2013, tetapi telah menderita banyak masalah kesehatan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk operasi besar pada 2021 dan 2023.
Sekretaris Negara Vatikan, Pietro Parolin, mengatakan bahwa saat ini fokus utama adalah kesehatan dan pemulihan Paus Fransiskus. “Sekarang kami sedang memikirkan kesehatan Bapa Suci, pemulihannya, kepulangannya ke Vatikan. Ini adalah satu-satunya hal yang penting,” kata Parolin.
Para dokter yang merawat Paus Fransiskus menyatakan bahwa kondisi kesehatannya masih belum stabil dan memerlukan perawatan intensif. Mereka juga memperingatkan bahwa perubahan kecil dalam kondisi Paus dapat mengganggu keseimbangan yang rapuh.
Paus Fransiskus pertama kali dirawat di rumah sakit pada 14 Februari setelah mengalami kesulitan bernapas selama beberapa hari. Ia sangat rentan terhadap infeksi paru-paru karena pernah menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru pada usia 21 tahun.
Masyarakat Katolik di seluruh dunia terus berdoa untuk kesembuhan Paus Fransiskus, sementara Vatikan merilis pernyataan harian tentang kondisi kesehatannya.