Vatikan – Kardinal Robert Prevost, tokoh yang relatif belum dikenal luas di panggung global, resmi terpilih sebagai Paus baru Gereja Katolik dan mengambil nama Paus Leo XIV, Kamis (8/5/2025), pada hari kedua konklaf menggantikan mendiang Paus Fransiskus.
Lahir di Chicago pada 1955, Paus Leo XIV menjadi Paus pertama dalam sejarah yang berasal dari Amerika Serikat. Ia juga memiliki kewarganegaraan Peru, tempat ia mengabdi sebagai misionaris sejak 1985 dan kemudian menjabat sebagai uskup di Chiclayo pada 2015–2023.
Meski baru menjadi kardinal pada 2023, Prevost dipercaya memimpin kantor penting di Vatikan yang bertanggung jawab memilih para uskup di seluruh dunia, sebuah posisi yang memberinya pengaruh luas terhadap arah hierarki gereja global.

Paus Leo XIV yang baru terpilih, Kardinal Robert Prevost dari Amerika Serikat, muncul di balkon Basilika Santo Petrus, di Vatikan, pada 8 Mei 2025.
Sinyal Awal: Nama, Pesan Damai, dan Busana Tradisional
Dari balkon Basilika Santo Petrus, Paus Leo XIV memberikan tiga sinyal awal tentang kepausannya. Pertama, pemilihan nama “Leo” diyakini menunjukkan keberpihakan pada ajaran sosial Gereja, merujuk pada Paus Leo XIII yang dikenal membela hak-hak buruh.
“Kita melihat komitmennya terhadap ajaran sosial Gereja,” ujar Pastor Thomas Reese, seorang Jesuit pengamat Vatikan.
Sinyal kedua datang dari pilihan bahasa dan pesan pertama yang disampaikan: “La pace sia con tutti voi!” (Damai sejahtera menyertai kalian semua). Ucapan itu menggarisbawahi fokusnya pada perdamaian global di tengah konflik yang terus berlangsung di Ukraina, Timur Tengah, dan wilayah lain.
Paus juga mengenang pendahulunya, Fransiskus, yang wafat pada Minggu Paskah lalu. Ia mengulang pesan terakhir Paus Fransiskus: “Tuhan mengasihi kita semua, dan kejahatan tidak akan menang. Kita ada di tangan Tuhan.”
Sinyal ketiga adalah busana: Leo XIV tampil mengenakan jubah merah tradisional, berbeda dengan Fransiskus yang memilih kesederhanaan sejak hari pertama. Meski demikian, banyak yang melihat bahwa Paus Leo adalah penerus semangat Fransiskus dalam hal pelayanan sosial.
Sosok Sederhana, Pendengar yang Baik
Rekan-rekan dekat menyebut Leo XIV sebagai pribadi yang rendah hati dan tak gemar mencari sorotan. Pastor Mark Francis, sahabatnya sejak tahun 1970-an, menggambarkan Leo sebagai sosok penuh akal sehat dan kepedulian pada kaum miskin. “Dia punya kepekaan terhadap realitas umat dan tidak pernah merasa lebih tahu sendiri,” katanya.
Di Peru, ia dikenal karena perhatian khusus terhadap pengungsi Venezuela dan pelayanan langsung kepada masyarakat. “Ia orang yang selalu siap membantu,” ujar Jesús León Angeles, koordinator kelompok Katolik di Chiclayo.
Meskipun pandangannya tentang banyak isu masih belum sepenuhnya diketahui publik, Prevost pernah berbicara tentang pentingnya evangelisasi yang menyentuh hati umat. Dalam sebuah wawancara tahun 2023, ia menekankan bahwa pendekatan tersebut harus menjadi prioritas. “Kita sering terlalu sibuk mengajarkan doktrin, hingga lupa bahwa misi utama kita adalah membantu umat mengenal Yesus Kristus,” katanya.
Paus Baru, Leo XIV Seorang Penggemar Baseball
Di tengah momen sakral ini, pertanyaan ringan pun muncul di kampung halamannya: apakah Paus Leo XIV pendukung Chicago Cubs atau White Sox?
Media sosial sempat ramai oleh klaim dari pihak Cubs yang menyebut Paus Leo XIV sebagai penggemar mereka. Mereka bahkan menyampaikan ucapan selamat dan mengajak bernyanyi “Take Me Out to the Ballgame” di Wrigley Field.
Namun, sang adik, John Prevost, segera meluruskan. “Ia tidak pernah, bahkan sekali pun, menjadi fans Cubs. Sejak kecil, ia selalu pendukung White Sox,” katanya kepada stasiun televisi lokal WGN.
Pihak White Sox pun menyambut kabar tersebut dengan bangga, mengirimkan jersey bergaris putih dan topi bertuliskan “Leo XIV” langsung ke Vatikan. “Beberapa hal lebih besar dari bisbol. Tapi kami senang, kini seorang fans White Sox menjadi Paus,” tulis klub dalam pernyataan resminya.