Menu

Mode Gelap
Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Laptop Chromebook Gempa Dahsyat di Afghanistan Tewaskan Lebih dari 800 Orang Sejumlah Politisi Nasdem, PAN, dan Golkar Dicopot dari DPR Usai Demo Besar Taylor Swift dan Travis Kelce Umumkan Tunangan Siapa Anggota DPR yang Usulkan Gerbong Khusus Perokok? KAI Tegas Tolak Terkontaminasi Radioaktif, Kemendag Hentikan Ekspor Udang Indonesia ke AS

Internasional

Politik Kejam Filipina: Bapak Ditangkap, Anak Dimakzulkan

badge-check


					Rodrigo Duterte dan Sara Duterte Perbesar

Rodrigo Duterte dan Sara Duterte

Manila – Mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, ditangkap pada hari Selasa (11/3/2025) di Bandara Internasional Ninoy Aquino setelah kembali dari Hong Kong. Penangkapan ini dilakukan berdasarkan surat perintah dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan selama masa kepresidenannya.

Duterte dituduh bertanggung jawab atas pembunuhan ribuan pelaku dan bandar narkoba di Filipina.

Ditangkap Setelah Satu Bulan Putrinya Dimakzulkan

Penangkapan Duterte terjadi hanya satu bulan setelah putrinya, Wakil Presiden Sara Duterte, dimakzulkan oleh Senat Filipina. Pemakzulan ini dilakukan atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi. Sara Duterte, yang sebelumnya menjabat sebagai walikota Davao City, telah menjadi tokoh kontroversial dalam politik Filipina.

Sebagaimana berita yang sudah beredar, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Filipina memakzulkan Duterte pada Rabu bulan Februari lalu (5/2/2025). Sara Duterte dimakzulkan atas tuduhan “pelanggaran konstitusi, pengkhianatan terhadap kepercayaan publik, korupsi, dan kejahatan besar lainnya.”

Tuduhan terhadap Sara Duterte termasuk rencana untuk membunuh Presiden “Bongbong” Marcos Jr, Ibu Negara Liza Marcos, dan Ketua DPR Martin Romualdez, sepupu Marcos.

Senat Filipina nantinya akan memutuskan apakah Sara Duterte perlu dicopot dari jabatannya melalui sidang pada 2 Juni mendatang.

Jika terbukti bersalah dalam sidang Senat, dia akan dilarang untuk mencalonkan diri dalam jabatan publik di masa depan.

Termasuk larangan untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada 2028.

Dengan demikian “Bongbong” Marcos Jr (incumbent) diperkirakan tak akan mendapatkan lawan sepadan mencalonkan lagi sebagai Presiden Filipina.

Reaksi Masyarakat

Penangkapan dan pemakzulan ini menimbulkan reaksi beragam di kalangan masyarakat Filipina. Kelompok hak asasi manusia dan keluarga korban perang melawan narkoba menyambut baik langkah ini sebagai langkah menuju akuntabilitas dan keadilan. Namun, pendukung Duterte menganggap tindakan ini sebagai bentuk penindasan dan penganiayaan terhadap keluarga Duterte.

Dalam sebuah wawancara eksklusif, Rodrigo Duterte menyatakan bahwa ia siap menghadapi tuduhan tersebut dan akan membela dirinya di pengadilan. Ia juga menegaskan bahwa ia tidak menyesali apa pun yang dilakukannya selama menjabat sebagai Presiden Filipina.

Penangkapan dan pemakzulan ini menjadi babak baru dalam dinamika politik Filipina yang penuh gejolak. Bagaimana nasib dinasti politik Duterte selanjutnya? Hanya waktu yang akan menjawab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tragedi Rio de Janeiro: Operasi Polisi Tewaskan 121 Orang

31 Oktober 2025 - 08:32 WIB

Operasi polisi di Rio de Janeiro menewaskan 121 orang, menjadikannya yang paling mematikan dalam sejarah Brasil.

Pencurian Mahkota Kerajaan di Louvre Prancis, Pakar Sebut Barang Curian Akan Hilang Selamanya

22 Oktober 2025 - 09:22 WIB

Pencurian mahkota Kerajaan di Louvre jadi aib nasional Prancis. Polisi buru geng spesialis perhiasan lintas Eropa.

Industri Film Dunia Tetap Melaju di Tengah Ancaman Tarif Trump

19 Oktober 2025 - 10:29 WIB

Ancaman tarif 100 persen dari Donald Trump tak hentikan produksi global seperti Star Wars: Starfighter. Industri film tetap melaju.

Aksi ‘No Kings’ di AS, Ribuan Warga Protes Kebijakan Trump

19 Oktober 2025 - 07:59 WIB

Ribuan warga AS turun ke jalan dalam aksi No Kings memprotes kebijakan Donald Trump yang dinilai mengancam demokrasi dan kebebasan sipil.

Tercatat Sejarah: Trump Umumkan Perang Gaza Berakhir

14 Oktober 2025 - 08:34 WIB

Hamas bebaskan sandera terakhir, Trump nyatakan perang Gaza berakhir. Dunia sambut babak baru perdamaian Timur Tengah.
Trending di Internasional