Liverpool – Liverpool memulai langkah ambisius seusai menjuarai Liga Inggris dengan mengamankan jasa Jeremie Frimpong dari Bayer Leverkusen, dengan nilai transfer £29,5 juta (sekitar Rp590 miliar). Tidak hanya itu, The Reds juga mengajukan tawaran senilai £109 juta (sekitar Rp2,18 triliun) untuk rekan se tim Frimpong, Florian Wirtz.
“Hidup hanya sekali. Jadi selama kita ada di bumi ini, bersenang-senanglah, cintai sesama, dan sebarkan energi positif – maka hidup akan terasa indah.” Demikian prinsip hidup Jeremie Frimpong, bek kanan asal Belanda yang baru saja resmi bergabung dengan Liverpool.
Pemain berusia 24 tahun itu memang dikenal bukan hanya karena kecepatannya di lapangan, tetapi juga karena kepribadiannya yang ceria dan penuh semangat. Mulai dari selebrasi gol unik, hingga komentar-komentar lucu dalam wawancara, kehadiran Frimpong kerap menghidupkan suasana.
“Saya suka jaket pink-nya,” ujarnya kepada jurnalis sepak bola Jerman, Archie Rhind-Tutt, dalam sebuah wawancara langsung yang kemudian viral. “Bagus sekali!”
Namun, di balik pembawaannya yang santai, Frimpong adalah talenta serius yang telah menempuh perjalanan panjang dalam karier sepak bolanya.
Dari Clayton ke Celtic, Lalu Menanjak di Leverkusen
Lahir di Amsterdam sebagai anak kelima dari tujuh bersaudara, Frimpong dibesarkan di Clayton, kawasan timur kota Manchester. Ia mulai bermain di klub lokal sebelum akhirnya ditemukan oleh akademi Manchester City pada usia sembilan tahun.
Meski tidak sempat tampil untuk tim senior City, Frimpong mengasah kemampuannya di tim U-23 dan tampil di kompetisi seperti UEFA Youth League. Pada tahun 2019, ia hijrah ke Celtic, di mana ia langsung menjadi andalan meski sempat diusir keluar lapangan dalam final Piala Liga Skotlandia melawan Rangers.
Pelatih Celtic saat itu, Neil Lennon, menyebutnya sebagai salah satu pemain muda terbaik yang pernah ia latih. “Kecepatannya luar biasa, kualitasnya mumpuni, dan dia punya penyelesaian akhir,” kata Lennon.
Setelah sukses di Skotlandia, Frimpong pindah ke Bayer Leverkusen dan berkembang pesat di bawah asuhan Xabi Alonso. Musim 2023-2024 menjadi puncaknya, saat ia membantu Leverkusen meraih gelar ganda Bundesliga dan DFB Pokal, mengakhiri dominasi Bayern Muenchen.
Bukan Sekadar Bek: Frimpong Sang Penyerang dari Sayap
Dengan kecepatan maksimal 36,34 km/jam dan lebih dari seribu sprint dalam satu musim, Frimpong menjadi salah satu pemain tercepat di Bundesliga. Musim lalu, ia mencetak 23 gol dalam 133 laga Bundesliga, catatan yang sangat impresif untuk seorang bek kanan.
“Dia lebih menyerupai penyerang daripada bek,” ujar mantan pemain Skotlandia Chris Sutton. “Dia kecil, cepat, dan sangat menyerang. Tapi jangan salah, dia tetap bisa bertahan.”
Thomas Hitzlsperger, mantan gelandang timnas Jerman, menambahkan: “Langkah pertamanya sangat cepat. Dia cocok sebagai wing-back, dan selalu punya dorongan kuat untuk menyerang.”
Kehadiran Frimpong diproyeksikan sebagai pelapis, sekaligus pesaing sehat bagi Conor Bradley, menyusul kepergian Trent Alexander-Arnold ke Real Madrid.
Sentuhan Sosial: Kunjungan Penuh Makna ke Ghana
Di luar lapangan, Frimpong menunjukkan sisi kemanusiaannya saat memanfaatkan libur musim dingin Bundesliga untuk mengunjungi Ghana, tanah kelahiran orang tuanya. Di sana, ia menyempatkan diri mengunjungi panti asuhan di Accra dan berbagi kebahagiaan dengan anak-anak.
“Mereka tidak mengenal saya, tapi langsung meraih tangan saya dan menunjukkan kehangatan yang luar biasa,” kisah Frimpong. “Kita bermain sepak bola bersama dan tertawa. Mereka mengajarkan saya bahwa dalam keterbatasan pun, kebahagiaan bisa tetap hidup.”
Dengan kepribadian hangat, kecepatan luar biasa, dan sikap rendah hati, Jeremie Frimpong datang ke Anfield bukan hanya sebagai pemain, melainkan juga sebagai karakter yang siap menghidupkan ruang ganti Liverpool.