Menu

Mode Gelap
Dua Terduga Pelaku Penembakan WN Australia di Bali Ditangkap Amerika Serikat Ancam Terbitkan 36 Travel Ban Baru Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran Air India Jatuh: Lebih dari 240 Tewas, Satu Penumpang Selamat Ayah Farel Prayoga Ditangkap Polisi karena Judi Online! Penembakan di Sekolah Austria Tewaskan 10 Orang, Pelaku Bunuh Diri

Internasional

Putin Siap Damai, Kremlin Minta AS Harus Sabar

badge-check


					Dmitry Peskov, Juru Bicara Kremlin. Perbesar

Dmitry Peskov, Juru Bicara Kremlin.

Moskow – Presiden Rusia Vladimir Putin disebut tetap terbuka terhadap penyelesaian damai atas konflik di Ukraina. Namun, pihak Kremlin menegaskan bahwa harapan Amerika Serikat untuk tercapainya solusi cepat sulit dipenuhi karena rumitnya akar permasalahan yang melatarbelakangi perang.

“Presiden tetap terbuka pada metode politik dan diplomatik dalam menyelesaikan konflik ini,” kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Rabu (30/4/2025).

Ia menambahkan bahwa Putin telah menunjukkan kesiapan untuk berdialog langsung dengan Ukraina. Namun hingga kini, menurut Peskov, belum ada respons dari pihak Kyiv. “Tujuan Rusia tetap harus tercapai dengan cara apa pun, tetapi kami mengutamakan pendekatan damai,” ujarnya.

Pernyataan ini muncul di tengah upaya intensif Amerika Serikat untuk mempercepat proses perdamaian. Presiden AS Donald Trump berulang kali menyatakan ingin mengakhiri “pertumpahan darah” akibat perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.

Namun Washington dilaporkan mulai frustrasi karena belum ada kemajuan konkret dari pihak Rusia dan Ukraina. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio bahkan menyatakan bahwa jika tidak ada progres berarti, AS dapat menarik diri sebagai mediator.

“Kami memahami bahwa Washington ingin melihat hasil cepat dalam proses ini,” kata Peskov dalam bahasa Inggris. Namun, seperti dikutip kantor berita TASS, Peskov menegaskan bahwa konflik ini memiliki akar penyebab yang sangat kompleks dan tidak bisa diselesaikan dalam satu malam.

Titik Beku Diplomasi

Perang di Ukraina dimulai pada Februari 2022 saat Rusia melancarkan invasi besar-besaran. Sejak itu, konflik ini menjadi yang paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia II. Barat menuding invasi tersebut sebagai bentuk ekspansi imperialis, sementara Putin menyebutnya sebagai tanggapan atas perluasan pengaruh NATO di wilayah yang dianggap sebagai zona pengaruh tradisional Rusia.

Pada Maret lalu, Putin mengaku menyambut baik proposal damai di Ukraina dari AS, tetapi menegaskan bahwa penghentian tembak-menembak belum memungkinkan karena masih ada sejumlah syarat yang belum disepakati. Untuk memperingati 80 tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi, Putin juga telah mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari pada Mei mendatang.

Namun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa langkah awal menuju perdamaian adalah kesediaan Rusia untuk melakukan gencatan senjata tanpa syarat. Hingga kini, posisi kedua negara masih sangat berjauhan.

Trump Klaim Berperan Tahan Ekspansi Rusia

Dalam pernyataan terbaru, Presiden Trump mengatakan bahwa Putin sebenarnya ingin mengakhiri perang. Ia juga mengklaim bahwa peran dirinya telah mencegah Rusia menguasai seluruh wilayah Ukraina.

“Kalau bukan karena saya, saya rasa dia ingin mengambil alih seluruh negara itu,” ujar Trump dalam wawancara, Selasa (29/4/2025).

Meski demikian, ketika ditanya apakah AS akan menghentikan bantuan militer ke Ukraina jika pembicaraan damai gagal, Trump menolak memberikan jawaban pasti.

Konflik Ukraina-Rusia terus menyita perhatian dunia internasional, terutama di tengah ketegangan geopolitik global yang belum mereda. Harapan terhadap perdamaian masih bergantung pada kemauan politik kedua pihak, serta tekanan diplomatik dari negara-negara besar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Hadapi Ancaman China, Taiwan Jalin Kerja Sama dengan Pemasok Drone Ukraina

18 Juni 2025 - 09:12 WIB

Taiwan jalin kerja sama dengan Auterion, pengembang software drone dari AS dan Jerman, untuk perkuat pertahanan dari ancaman China.

Tank Israel Tewaskan 51 Warga Gaza yang Antri Bantuan

18 Juni 2025 - 08:00 WIB

Tank Israel tembak kerumunan warga yang antri bantuan di Gaza selatan. Sedikitnya 51 orang tewas, puluhan luka-luka.

Kronologi Penembakan Politikus Demokrat, Pelaku Nyamar Jadi Polisi

17 Juni 2025 - 12:06 WIB

Penembakan politikus Partai Demokrat di Minnesota tewaskan Melissa Hortman dan suaminya, Senator John Hoffman dan istri terluka parah.

Israel dan Iran Saling Balas Serangan Udara, Trump Desak Warga Tinggalkan Teheran

17 Juni 2025 - 11:00 WIB

Trump minta warga tinggalkan Teheran usai lima hari serangan antara Iran dan Israel. Negosiasi damai tertunda, korban sipil terus bertambah.

Museum Louvre Paris Tutup Akibat Mogok Kerja

17 Juni 2025 - 10:05 WIB

Museum Louvre di Paris tutup mendadak akibat mogok kerja staf, memprotes lonjakan wisatawan dan kondisi kerja buruk.
Trending di Internasional