Menu

Mode Gelap
Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Laptop Chromebook Gempa Dahsyat di Afghanistan Tewaskan Lebih dari 800 Orang Sejumlah Politisi Nasdem, PAN, dan Golkar Dicopot dari DPR Usai Demo Besar Taylor Swift dan Travis Kelce Umumkan Tunangan Siapa Anggota DPR yang Usulkan Gerbong Khusus Perokok? KAI Tegas Tolak Terkontaminasi Radioaktif, Kemendag Hentikan Ekspor Udang Indonesia ke AS

News

Ratusan Siswa Tidak Bisa Ikut SNBP 2025 Karena Sekolah Lalai

badge-check


					Ratusan Siswa Tidak Bisa Ikut SNBP 2025 Karena Sekolah Lalai Perbesar

Ratusan siswa SMAN 1 Mempawah, Kalimantan Barat terancam tidak bisa ikut SNBP 2025 karena pihak sekolah tidak mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Wakil Kepala SMAN 1 Mempawah, Febrini, meminta maaf kepada seluruh pelajar dan orangtua murid atas kelalaian sekolah dalam mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

“Saya di sini memohon maaf kepada bapak ibu, semoga solusi yang diberikan sekolah bisa bermanfaat bagi siswa,” ujar Febrini dalam keterangan video, Selasa (4/2/2025), dikutip dari Kompas.com.

Untuk mengatasi masalah ini, pihak sekolah berencana mengunjungi admin pusat SNPMB Kemdikbud guna meminta perpanjangan waktu pengisian data. “Kami akan melakukan kunjungan ke admin pusat, besok Insyaallah,” kata Febrini.

Selain itu, sekolah juga akan memberikan bantuan kepada siswa eligible yang terdampak dengan membiayai bimbingan belajar Ganesha Operation (GO) selama tiga bulan sebagai persiapan menghadapi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).

SMKN 2 Solo, Jawa Tengah

Hal yang sama juga terjadi kepada ratusan siswa SMKN 2 Solo, Jawa Tengah. Mereka terancam tidak dapat mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) untuk mengikuti seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) akibat dugaan kelalaian sekolah dalam finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Ratusan siswa tersebut bersama orang tua menggelar aksi demonstrasi di halaman sekolah pada Senin, 3 Februari 2025, untuk memprotes kelalaian pihak sekolah yang menyebabkan hilangnya kesempatan mereka mengikuti SNBP.

Salah satu wali murid yang ikut hadir dalam aksi protes siswa, Nayla, menilai pihak sekolah lalai karena telah mengorbankan kesempatan para siswa untuk bisa mengikuti SNBP.

“Ternyata pihak sekolah lalai. Bisa lupa, bisa dibilang dia tuh ya leha-leha gitu. Kan dari tanggal 6 sampai 31 Januari ya, tapi enggak diregistrasi. Tapi alasannya itu karena anak-anak enggak registrasi. Sebenarnya kalau itu enggak diregistrasi, kita mau daftar ya. Itu kan didaftarkan semua, tapi enggak didaftarin gitu loh,” ungkap Nayla.

“Jadi ini semua udah enggak bisa daftar. Terus ini yang diharapkan seperti apa? Kenapa tidak sampai mundur? Ada pertanggungjawabannya enggak? Sekolah ngasih solusi SNBT. SNBT itu sudah beda,” lanjut Nayla.

Terpisah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Nurgiyanto, menyatakan bahwa Kepala SMKN 2 Solo, Sugiyarso bersama perwakilan siswa, wali murid dan tim PDSS ke Jakarta untuk mengajukan permohonan keringanan ke Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Presiden Prabowo Setujui Pembentukan Dirjen Pesantren, Babak Baru Perhatian Negara untuk Dunia Santri

24 Oktober 2025 - 09:27 WIB

Pesantren Menyapa Dunia Digital: Kolaborasi Ilmu, Teknologi, dan Akhlak

22 Oktober 2025 - 15:08 WIB

Lomba FASI Banyuwangi 2025 Resmi Dibuka, Ratusan Siswa SD Ikuti MTQ dan Pildacil

16 Oktober 2025 - 12:38 WIB

Ratusan siswa SD dari berbagai kecamatan di Banyuwangi ikut Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) 2025 di GOR dan SMPN 1 Giri Banyuwangi.

Senyum Mekar 46 Warga Desa Gladag saat Terima BLT-DD Triwulan IV  

8 Oktober 2025 - 21:09 WIB

TP PKK Rogojampi Gelar Sosialisasi Dampak Nikah Siri di Desa Gladag

8 Oktober 2025 - 12:44 WIB

Trending di News