New York – Drake gugat Universal Music Group karena tersinggung lagu Kendrick Lamar. Saat ini, pengadilan federal di Amerika Serikat tengah mempertimbangkan apakah lirik tajam dalam lagu “Not Like Us” milik Lamar hanya bagian dari tradisi “rap beef” atau sudah melewati batas sebagai pencemaran nama baik terhadap Drake.
Lagu yang meraih Grammy untuk Record of the Year dan Song of the Year ini kini menjadi pusat gugatan hukum. Drake menuding Universal Music Group – label rekaman yang menaungi keduanya – telah mempublikasikan dan mempromosikan lagu yang mencemarkan namanya.
Dalam sidang yang berlangsung Senin waktu setempat, Hakim Jeannette Vargas mengangkat pertanyaan kunci: sejauh mana publik memahami lirik rap yang kerap penuh sindiran dan referensi kompleks?
“Siapa yang dimaksud dengan pendengar biasa? Apakah seseorang yang bisa menangkap semua referensi ini?” ujar Vargas dalam persidangan. “Lirik ini sarat dengan kekhususan dan kerumitan makna yang halus..”
Baik Drake maupun Lamar tidak hadir dalam persidangan tersebut.
Perseteruan Dua Bintang Besar
Gugatan ini muncul dari perang kata dua ikon rap, yang saling merilis lagu sindiran sepanjang awal 2024. Dalam “Not Like Us”, Kendrick Lamar secara eksplisit menyebut Drake. Lamar menyebutnya sebagai “kolonialis” budaya rap dan menudingnya tak otentik, khususnya dalam konteks Compton dan rap pantai barat AS.
Tak hanya itu, lagu ini juga menyiratkan tuduhan serius terhadap kehidupan pribadi Drake. Seperti lirik “I hear you like ‘em young,” yang oleh pihak Drake ditafsirkan sebagai tuduhan melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur — sesuatu yang ia bantah keras.
“Lagu ini menuduh klien kami sebagai pelaku tindakan pedofilia dan kejahatan seksual lainnya secara tidak benar,” ujar pengacara Drake, Michael Gottlieb. Ia juga mengaitkan lagu tersebut dengan insiden nyata seperti upaya pembobolan dan penembakan terhadap petugas keamanan di rumah Drake di Toronto. Rumah mewah tersebut ditampilkan dalam foto udara yang menjadi cover art lagu tersebut.
Antara Ekspresi Seni dan Batas Hukum
Drake menuding Universal berperan aktif mendorong lagu ini hingga menjadi semacam “lagu kebangsaan nasional”. Sehingga, pendengarnya bukan hanya berasal dari penggemar rap, tetapi juga dari khalayak luas yang belum tentu memahami konteks atau tradisi “diss track” dalam hip-hop.
“Bayangkan saja seorang anak 13 tahun yang menari dengan lagu ini di acara bar mitzvah,” kata Gottlieb.
“Itu akan jadi bar mitzvah yang sangat menarik,” timpal Hakim Vargas dengan nada bercanda.
Universal bersikeras bahwa lagu tersebut harus dilihat dalam konteks saling sindir antar rapper yang memang menjadi bagian dari budaya hip-hop.
“Apa yang kita dengar dalam rap battle adalah bentuk olok-olok ekstrem, bukan pernyataan faktual,” kata pengacara Universal, Rollin Ransom. Ransom sempat meminta maaf kepada majelais saat membacakan lirik-lirik bernada kasar dari lagu balasan Drake “Taylor Made Freestyle”.
Universal berusaha agar pengadilan menolak gugatan ini. Sementara itu, Drake juga sempat menggugat iHeartMedia, sebuah jaringan radio besar di AS. Drake menuduh iHeartMedia menerima bayaran dari Universal untuk memutar lagu “Not Like Us” secara intensif. Kasus tersebut telah selesai pada Maret lalu.
Namun, hingga kini Drake belum menggugat Kendrick Lamar secara langsung.