Menu

Mode Gelap
Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Laptop Chromebook Gempa Dahsyat di Afghanistan Tewaskan Lebih dari 800 Orang Sejumlah Politisi Nasdem, PAN, dan Golkar Dicopot dari DPR Usai Demo Besar Taylor Swift dan Travis Kelce Umumkan Tunangan Siapa Anggota DPR yang Usulkan Gerbong Khusus Perokok? KAI Tegas Tolak Terkontaminasi Radioaktif, Kemendag Hentikan Ekspor Udang Indonesia ke AS

Internasional

Trump Ancam Elon Musk Jika Dukung Demokrat

badge-check


					Donald Trump dan Elon Musk saat kampanye di Pennsylvania bulan Oktober 2024. (foto: AP/Alex Brandon) Perbesar

Donald Trump dan Elon Musk saat kampanye di Pennsylvania bulan Oktober 2024. (foto: AP/Alex Brandon)

Bridgewater – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa ia tidak berniat memperbaiki hubungan dengan CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, yang sebelumnya dikenal sebagai sekutu politik dan penyandang dana kampanyenya.

Dalam wawancara telepon dengan NBC yang disiarkan Sabtu (7/6/2025), Trump mengatakan hubungannya dengan Musk kemungkinan telah berakhir. “Saya rasa begitu, ya,” ujar Trump ketika ditanya apakah hubungannya dengan Musk masih bisa diselamatkan. “Saya terlalu sibuk dengan hal lain.”

Trump juga mengklaim bahwa dirinya telah banyak membantu Musk selama masa jabatan pertamanya. “Saya menyelamatkan hidupnya pada masa pemerintahan saya yang pertama. Saya tak berniat berbicara dengannya lagi,” ucapnya.

Peringatan Politik

Ketegangan antara kedua tokoh semakin memanas setelah muncul spekulasi bahwa Musk mungkin mendukung politisi Demokrat dalam pemilu sela 2026. Trump menanggapi isu tersebut dengan nada ancaman.

“Jika dia melakukan itu, akan ada konsekuensi serius,” tegas Trump. Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut bentuk konsekuensi tersebut. Diketahui, perusahaan-perusahaan milik Musk memiliki banyak kontrak bernilai besar dengan pemerintah federal.

Pernyataan Trump itu memperlihatkan pergeseran posisi Musk dari sekutu dekat menjadi potensi musuh politik, seiring sikap Trump yang dikenal keras terhadap pihak-pihak yang dianggap mengkritik atau mengkhianatinya.

Kritik Terhadap RUU dan Tuduhan Pribadi

Perseteruan ini berawal dari kritik Musk terhadap rancangan undang-undang andalan pemerintahan Trump yang tengah dibahas di Kongres. Musk menyebut RUU tersebut sebagai “aib menjijikkan” yang akan menambah defisit anggaran.

Perselisihan itu segera berkembang menjadi perang di media sosial. Musk bahkan sempat menyarankan agar Trump dimakzulkan, dan mengklaim—tanpa bukti—bahwa pemerintah menutupi informasi terkait hubungan Trump dengan Jeffrey Epstein, terpidana kasus kejahatan seksual.

Beberapa unggahan Musk soal Epstein telah dihapus pada Sabtu pagi, namun jejak digitalnya memicu kehebohan politik.

Respons dari Orang Dekat Trump

Wakil Presiden JD Vance berusaha meredam ketegangan tersebut. Dalam wawancara dengan komedian Theo Von, Vance menyebut Musk telah melakukan “kesalahan besar,” dan menyebut sang miliarder sebagai sosok “emosional.”

“Saya harap Elon bisa kembali ke jalur yang benar. Mungkin itu sudah terlambat karena dia sudah bertindak terlalu jauh,” kata Vance. Meski demikian, ia menyebut Musk sebagai “pengusaha luar biasa” dan memuji perannya dalam efisiensi birokrasi pemerintah.

Terkait tuduhan Epstein, Vance membela Trump. “Itu tidak benar. Presiden tidak melakukan kesalahan,” ujarnya.

RUU yang Jadi Sumber Konflik

Vance juga membela isi RUU yang dikritik Musk. Menurutnya, tujuan utama rancangan undang-undang tersebut adalah memperpanjang pemotongan pajak tahun 2017 yang dilakukan pada masa jabatan pertama Trump.

Namun, laporan dari Congressional Budget Office menyebut RUU itu dapat menyebabkan sekitar 10,9 juta orang kehilangan asuransi kesehatan, serta menambah defisit sebesar 2,4 triliun dolar AS dalam 10 tahun ke depan.

“RUU ini bagus, meski tidak sempurna,” ujar Vance.

Wawancara tersebut dilakukan di Nashville, Tennessee, di sebuah restoran milik musisi Kid Rock, yang dikenal sebagai pendukung setia Trump.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tragedi Rio de Janeiro: Operasi Polisi Tewaskan 121 Orang

31 Oktober 2025 - 08:32 WIB

Operasi polisi di Rio de Janeiro menewaskan 121 orang, menjadikannya yang paling mematikan dalam sejarah Brasil.

Pencurian Mahkota Kerajaan di Louvre Prancis, Pakar Sebut Barang Curian Akan Hilang Selamanya

22 Oktober 2025 - 09:22 WIB

Pencurian mahkota Kerajaan di Louvre jadi aib nasional Prancis. Polisi buru geng spesialis perhiasan lintas Eropa.

Industri Film Dunia Tetap Melaju di Tengah Ancaman Tarif Trump

19 Oktober 2025 - 10:29 WIB

Ancaman tarif 100 persen dari Donald Trump tak hentikan produksi global seperti Star Wars: Starfighter. Industri film tetap melaju.

Aksi ‘No Kings’ di AS, Ribuan Warga Protes Kebijakan Trump

19 Oktober 2025 - 07:59 WIB

Ribuan warga AS turun ke jalan dalam aksi No Kings memprotes kebijakan Donald Trump yang dinilai mengancam demokrasi dan kebebasan sipil.

Tercatat Sejarah: Trump Umumkan Perang Gaza Berakhir

14 Oktober 2025 - 08:34 WIB

Hamas bebaskan sandera terakhir, Trump nyatakan perang Gaza berakhir. Dunia sambut babak baru perdamaian Timur Tengah.
Trending di Internasional