Menu

Mode Gelap
Amerika Serikat Ancam Terbitkan 36 Travel Ban Baru Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran Air India Jatuh: Lebih dari 240 Tewas, Satu Penumpang Selamat Ayah Farel Prayoga Ditangkap Polisi karena Judi Online! Penembakan di Sekolah Austria Tewaskan 10 Orang, Pelaku Bunuh Diri 5 Negara Jatuhkan Sanksi ke Dua Menteri Israel

Internasional

Trump Ancam Elon Musk Jika Dukung Demokrat

badge-check


					Donald Trump dan Elon Musk saat kampanye di Pennsylvania bulan Oktober 2024. (foto: AP/Alex Brandon) Perbesar

Donald Trump dan Elon Musk saat kampanye di Pennsylvania bulan Oktober 2024. (foto: AP/Alex Brandon)

Bridgewater – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa ia tidak berniat memperbaiki hubungan dengan CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, yang sebelumnya dikenal sebagai sekutu politik dan penyandang dana kampanyenya.

Dalam wawancara telepon dengan NBC yang disiarkan Sabtu (7/6/2025), Trump mengatakan hubungannya dengan Musk kemungkinan telah berakhir. “Saya rasa begitu, ya,” ujar Trump ketika ditanya apakah hubungannya dengan Musk masih bisa diselamatkan. “Saya terlalu sibuk dengan hal lain.”

Trump juga mengklaim bahwa dirinya telah banyak membantu Musk selama masa jabatan pertamanya. “Saya menyelamatkan hidupnya pada masa pemerintahan saya yang pertama. Saya tak berniat berbicara dengannya lagi,” ucapnya.

Peringatan Politik

Ketegangan antara kedua tokoh semakin memanas setelah muncul spekulasi bahwa Musk mungkin mendukung politisi Demokrat dalam pemilu sela 2026. Trump menanggapi isu tersebut dengan nada ancaman.

“Jika dia melakukan itu, akan ada konsekuensi serius,” tegas Trump. Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut bentuk konsekuensi tersebut. Diketahui, perusahaan-perusahaan milik Musk memiliki banyak kontrak bernilai besar dengan pemerintah federal.

Pernyataan Trump itu memperlihatkan pergeseran posisi Musk dari sekutu dekat menjadi potensi musuh politik, seiring sikap Trump yang dikenal keras terhadap pihak-pihak yang dianggap mengkritik atau mengkhianatinya.

Kritik Terhadap RUU dan Tuduhan Pribadi

Perseteruan ini berawal dari kritik Musk terhadap rancangan undang-undang andalan pemerintahan Trump yang tengah dibahas di Kongres. Musk menyebut RUU tersebut sebagai “aib menjijikkan” yang akan menambah defisit anggaran.

Perselisihan itu segera berkembang menjadi perang di media sosial. Musk bahkan sempat menyarankan agar Trump dimakzulkan, dan mengklaim—tanpa bukti—bahwa pemerintah menutupi informasi terkait hubungan Trump dengan Jeffrey Epstein, terpidana kasus kejahatan seksual.

Beberapa unggahan Musk soal Epstein telah dihapus pada Sabtu pagi, namun jejak digitalnya memicu kehebohan politik.

Respons dari Orang Dekat Trump

Wakil Presiden JD Vance berusaha meredam ketegangan tersebut. Dalam wawancara dengan komedian Theo Von, Vance menyebut Musk telah melakukan “kesalahan besar,” dan menyebut sang miliarder sebagai sosok “emosional.”

“Saya harap Elon bisa kembali ke jalur yang benar. Mungkin itu sudah terlambat karena dia sudah bertindak terlalu jauh,” kata Vance. Meski demikian, ia menyebut Musk sebagai “pengusaha luar biasa” dan memuji perannya dalam efisiensi birokrasi pemerintah.

Terkait tuduhan Epstein, Vance membela Trump. “Itu tidak benar. Presiden tidak melakukan kesalahan,” ujarnya.

RUU yang Jadi Sumber Konflik

Vance juga membela isi RUU yang dikritik Musk. Menurutnya, tujuan utama rancangan undang-undang tersebut adalah memperpanjang pemotongan pajak tahun 2017 yang dilakukan pada masa jabatan pertama Trump.

Namun, laporan dari Congressional Budget Office menyebut RUU itu dapat menyebabkan sekitar 10,9 juta orang kehilangan asuransi kesehatan, serta menambah defisit sebesar 2,4 triliun dolar AS dalam 10 tahun ke depan.

“RUU ini bagus, meski tidak sempurna,” ujar Vance.

Wawancara tersebut dilakukan di Nashville, Tennessee, di sebuah restoran milik musisi Kid Rock, yang dikenal sebagai pendukung setia Trump.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kronologi Penembakan Politikus Demokrat, Pelaku Nyamar Jadi Polisi

17 Juni 2025 - 12:06 WIB

Penembakan politikus Partai Demokrat di Minnesota tewaskan Melissa Hortman dan suaminya, Senator John Hoffman dan istri terluka parah.

Israel dan Iran Saling Balas Serangan Udara, Trump Desak Warga Tinggalkan Teheran

17 Juni 2025 - 11:00 WIB

Trump minta warga tinggalkan Teheran usai lima hari serangan antara Iran dan Israel. Negosiasi damai tertunda, korban sipil terus bertambah.

Museum Louvre Paris Tutup Akibat Mogok Kerja

17 Juni 2025 - 10:05 WIB

Museum Louvre di Paris tutup mendadak akibat mogok kerja staf, memprotes lonjakan wisatawan dan kondisi kerja buruk.

Demo Warga Eropa Tolak Pariwisata: “Liburanmu, Deritaku”

16 Juni 2025 - 12:05 WIB

Ribuan warga Eropa di Spanyol, Italia, dan Portugal melakukan demo turun ke jalan tolak pariwisata massal yang dinilai merugikan warga lokal.

Amerika Serikat Ancam Terbitkan 36 Travel Ban Baru

16 Juni 2025 - 11:10 WIB

Amerika Serikat ancam terbitkan travel ban baru bagi warga 36 negara. Kebijakan ini mencakup negara-negara dari Afrika, Asia, dan Pasifik.
Trending di Internasional