Menu

Mode Gelap
Amerika Serikat Ancam Terbitkan 36 Travel Ban Baru Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran Air India Jatuh: Lebih dari 240 Tewas, Satu Penumpang Selamat Ayah Farel Prayoga Ditangkap Polisi karena Judi Online! Penembakan di Sekolah Austria Tewaskan 10 Orang, Pelaku Bunuh Diri 5 Negara Jatuhkan Sanksi ke Dua Menteri Israel

Internasional

Trump Umumkan Tarif 100 Persen untuk Film Asing, Hollywood Geger

badge-check


					Trump Umumkan Tarif 100 Persen untuk Film Asing, Hollywood Geger Perbesar

Washington – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Minggu (4/5/2025) mengumumkan tarif impor sebesar 100 persen untuk film yang diproduksi di luar negeri. Kebijakan ini disebutnya sebagai langkah penyelamatan industri film nasional yang menurutnya tengah “sekarat sangat cepat”.

“Ini adalah upaya terkoordinasi oleh negara lain dan, karena itu, merupakan ancaman terhadap Keamanan Nasional. Ini juga soal pesan dan propaganda,” kata Trump melalui platform media sosial miliknya, Truth Social.

Trump menyatakan bahwa ia telah memerintahkan lembaga-lembaga terkait, termasuk Departemen Perdagangan, untuk segera memulai proses penerapan tarif tersebut. “KITA INGIN FILM-FILM DIPRODUKSI DI AMERIKA, LAGI!” tegasnya.

Menteri Perdagangan Howard Lutnick merespons singkat melalui X (sebelumnya Twitter), “Kami sedang menanganinya.” Namun, baik Trump maupun Lutnick tidak memberikan rincian teknis soal penerapan tarif, termasuk apakah kebijakan ini akan mencakup layanan streaming seperti Netflix, atau hanya berlaku untuk film yang tayang di bioskop.

Hingga Minggu malam waktu setempat, para eksekutif Hollywood masih berusaha memahami rincian kebijakan tersebut. Asosiasi Film Amerika (Motion Picture Association), yang mewakili studio-studio besar, belum mengeluarkan pernyataan resmi.

Langkah kontroversial ini menjadi kelanjutan dari serangkaian kebijakan dagang agresif yang diterapkan oleh pemerintahan Trump, yang sebelumnya sempat memicu gejolak pasar dan kekhawatiran akan resesi ekonomi.

Industri Film AS dalam Tantangan Berat

Dalam beberapa tahun terakhir, produksi film dan televisi Amerika semakin banyak berpindah ke luar negeri. Perpindahan ini bertujuan untuk memanfaatkan insentif pajak serta biaya produksi yang lebih rendah. Negara-negara seperti Kanada, Inggris, Australia, dan Selandia Baru telah menjadi lokasi favorit bagi rumah produksi besar, termasuk Walt Disney, Netflix, dan Universal Pictures.

Laporan firma riset ProdPro menunjukkan bahwa pada 2023, sekitar separuh dari pengeluaran produser AS untuk proyek film dan TV dengan anggaran lebih dari 40 juta dolar dilakukan di luar negeri. Sementara itu, produksi di kota asal Hollywood, Los Angeles, anjlok hampir 40 persen dalam satu dekade terakhir, menurut data FilmLA.

Penurunan ini semakin diperparah oleh kebakaran hebat yang melanda California pada Januari lalu. Kondisi tersebut memicu kekhawatiran bahwa para pekerja industri di balik layar, seperti teknisi suara dan perancang kostum, akan meninggalkan kota tersebut.

ProdPro mencatat bahwa California hanya menempati peringkat keenam sebagai lokasi favorit syuting dalam dua tahun ke depan. California kalah dari Toronto, Inggris, Vancouver, Eropa Tengah, dan Australia.

Respons Global dan Kekhawatiran Pembalasan

Para pemimpin Australia dan Selandia Baru telah menyatakan akan membela industri perfilman lokal mereka. Sejumlah film Marvel diketahui mengambil lokasi syuting di Australia. Sementara itu, Selandia Baru telah lama menjadi lokasi utama film The Lord of the Rings.

Mantan pejabat senior Departemen Perdagangan AS, William Reinsch, yang kini menjadi peneliti senior di Center for Strategic and International Studies, memperingatkan potensi balasan dari negara lain. “Retaliasi akan menghancurkan industri kita. Kita lebih banyak kehilangan daripada mendapatkan,” ujarnya.

Trump sebelumnya telah menunjuk sejumlah tokoh Hollywood konservatif, seperti Jon Voight, Sylvester Stallone, dan Mel Gibson, untuk menjalankan sebuah visi. Mereka dipercaya untuk “membangkitkan kembali Hollywood agar lebih besar dan kuat dari sebelumnya.”

Namun, tanpa rincian konkret, kebijakan tarif ini justru memunculkan kekhawatiran baru di kalangan pelaku industri hiburan Amerika. Bayang-bayang perang dagang yang baru semakin memperburuk ketidakpastian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kronologi Penembakan Politikus Demokrat, Pelaku Nyamar Jadi Polisi

17 Juni 2025 - 12:06 WIB

Penembakan politikus Partai Demokrat di Minnesota tewaskan Melissa Hortman dan suaminya, Senator John Hoffman dan istri terluka parah.

Israel dan Iran Saling Balas Serangan Udara, Trump Desak Warga Tinggalkan Teheran

17 Juni 2025 - 11:00 WIB

Trump minta warga tinggalkan Teheran usai lima hari serangan antara Iran dan Israel. Negosiasi damai tertunda, korban sipil terus bertambah.

Museum Louvre Paris Tutup Akibat Mogok Kerja

17 Juni 2025 - 10:05 WIB

Museum Louvre di Paris tutup mendadak akibat mogok kerja staf, memprotes lonjakan wisatawan dan kondisi kerja buruk.

Demo Warga Eropa Tolak Pariwisata: “Liburanmu, Deritaku”

16 Juni 2025 - 12:05 WIB

Ribuan warga Eropa di Spanyol, Italia, dan Portugal melakukan demo turun ke jalan tolak pariwisata massal yang dinilai merugikan warga lokal.

Amerika Serikat Ancam Terbitkan 36 Travel Ban Baru

16 Juni 2025 - 11:10 WIB

Amerika Serikat ancam terbitkan travel ban baru bagi warga 36 negara. Kebijakan ini mencakup negara-negara dari Afrika, Asia, dan Pasifik.
Trending di Internasional