Menu

Mode Gelap
Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Laptop Chromebook Gempa Dahsyat di Afghanistan Tewaskan Lebih dari 800 Orang Sejumlah Politisi Nasdem, PAN, dan Golkar Dicopot dari DPR Usai Demo Besar Taylor Swift dan Travis Kelce Umumkan Tunangan Siapa Anggota DPR yang Usulkan Gerbong Khusus Perokok? KAI Tegas Tolak Terkontaminasi Radioaktif, Kemendag Hentikan Ekspor Udang Indonesia ke AS

Internasional

Ukraina Jadi Ladang Uji Coba Senjata Baru

badge-check


					Drone Kamikaze buatan Brave1, mampu menghantam sasaran di jarak lebih dari 40 kilometer. (foto: ukrmilitary.com) Perbesar

Drone Kamikaze buatan Brave1, mampu menghantam sasaran di jarak lebih dari 40 kilometer. (foto: ukrmilitary.com)

Wiesbaden, Jerman – Ukraina membuka pintu bagi perusahaan senjata untuk melakukan uji coba langsung teknologi militer terbaru mereka di medan perang melawan Rusia. Brave1, sebuah kelompok investasi dan pengadaan senjata yang mendapat dukungan pemerintah Ukraina, mengumumkan program yang bernama “Test in Ukraine” ini.

Dalam skema ini, perusahaan dapat mengirimkan produk senjata mereka ke Ukraina dan memberikan pelatihan daring kepada pasukan setempat. Setelahnya, mereka menunggu hasil uji lapangan yang dilakukan di garis depan pertempuran dan dilaporkan kembali oleh pasukan Ukraina. Brave1 mengumumkan program ini dalam konferensi pertahanan di Wiesbaden, Jerman, Kamis (17/7/2025).

“Ini memberi kami pemahaman mengenai teknologi yang tersedia, dan memberi perusahaan informasi nyata soal apa yang benar-benar bekerja di medan tempur,” kata Artem Moroz, Kepala Hubungan Investor Brave1.

Meski tidak menyebutkan nama perusahaan yang telah bergabung, Moroz mengklaim bahwa minat terhadap program ini cukup tinggi. Ia menolak merinci lebih lanjut soal mekanisme operasional atau biaya yang mungkin terlibat.

Brave1 dan Peluang Industri Pertahanan

Lebih dari tiga tahun sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina, intensitas konflik belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Moskow terus melancarkan serangan bertubi-tubi di sepanjang garis depan sejauh lebih dari 1.000 kilometer. Mereka juga meningkatkan serangan udara ke kota-kota besar Ukraina.

Untuk menahan laju mesin perang Rusia yang lebih besar dan lebih canggih, Ukraina hanya mengandalkan industri pertahanan dalam negeri. Di mana sebagian besar pembiayaannya berasal dari investor asing.

Brave1, bentukan pemerintah Ukraina pada 2023, berfungsi sebagai platform daring untuk menjembatani investor dan pengembang teknologi militer. Lebih jauh, Brave1 menjadi penghubung langsung antara unit militer dan perusahaan produsen senjata lokal.

“Kami memiliki daftar teknologi prioritas yang ingin kami uji, dan salah satu yang utama adalah sistem pertahanan udara—seperti penangkal drone, sistem berbasis AI, hingga solusi melawan bom berpeluncur,” ujar Moroz.

Selain itu, Ukraina juga memprioritaskan sistem nirawak di perairan, teknologi siluman elektronik di darat, serta sistem kendali tembakan canggih yang dipandu kecerdasan buatan guna meningkatkan akurasi howitzer.

Dengan mengubah medan perangnya menjadi laboratorium teknologi militer, Ukraina berharap dapat mempercepat inovasi sekaligus menambah daya tahan militernya di tengah konflik yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tragedi Rio de Janeiro: Operasi Polisi Tewaskan 121 Orang

31 Oktober 2025 - 08:32 WIB

Operasi polisi di Rio de Janeiro menewaskan 121 orang, menjadikannya yang paling mematikan dalam sejarah Brasil.

Pencurian Mahkota Kerajaan di Louvre Prancis, Pakar Sebut Barang Curian Akan Hilang Selamanya

22 Oktober 2025 - 09:22 WIB

Pencurian mahkota Kerajaan di Louvre jadi aib nasional Prancis. Polisi buru geng spesialis perhiasan lintas Eropa.

Industri Film Dunia Tetap Melaju di Tengah Ancaman Tarif Trump

19 Oktober 2025 - 10:29 WIB

Ancaman tarif 100 persen dari Donald Trump tak hentikan produksi global seperti Star Wars: Starfighter. Industri film tetap melaju.

Aksi ‘No Kings’ di AS, Ribuan Warga Protes Kebijakan Trump

19 Oktober 2025 - 07:59 WIB

Ribuan warga AS turun ke jalan dalam aksi No Kings memprotes kebijakan Donald Trump yang dinilai mengancam demokrasi dan kebebasan sipil.

Tercatat Sejarah: Trump Umumkan Perang Gaza Berakhir

14 Oktober 2025 - 08:34 WIB

Hamas bebaskan sandera terakhir, Trump nyatakan perang Gaza berakhir. Dunia sambut babak baru perdamaian Timur Tengah.
Trending di Internasional