Menu

Mode Gelap
Coco Gauff Tersingkir di Babak Pertama Wimbledon Link Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2025, Ini Jadwalnya Kini Kejagung Bisa Lakukan Penyadapan, Potensi Langgar Privasi? Pemilu Nasional dan Daerah Terpisah: Jabatan DPRD Diperpanjang 2 Tahun? BNN dan Bea Cukai Tangkap 285 Tersangka Narkoba, Sita 683 Kg Barang Bukti Thunder Juara NBA 2025, Shai Gilgeous-Alexander Jadi MVP Final

Internasional

Ukraina Klaim Kuasai Kursk, Lawan 10.000 Tentara Rusia

badge-check


					Jenderal Oleksandr Syrskyi. Perbesar

Jenderal Oleksandr Syrskyi.

KYIV – Panglima militer Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrskyi, menyatakan bahwa pasukan Kyiv kini telah kuasai sekitar 90 kilometer persegi wilayah di Distrik Hlushkov, wilayah Kursk, Rusia. Klaim ini menandai perkembangan signifikan dalam konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun ini.

Dalam pernyataan resminya pada Minggu (22/6/2025), Syrskyi mengatakan penguasaan wilayah ini merupakan bagian dari tindakan pre-emptive untuk mencegah potensi serangan musuh. Ia tidak merinci lebih lanjut soal operasi yang sedang berlangsung.

“Ada sekitar 10.000 tentara Rusia yang kini bertahan di wilayah Kursk. Namun, dengan menguasai wilayah ini, kami berhasil menahan mereka agar tidak diperbantukan ke Donetsk, tempat pertempuran paling sengit terjadi,” ujarnya.

Front Timur Masih Panas

Menurut laporan militer Ukraina, garis depan yang membentang sepanjang 1.200 kilometer tetap berada dalam kondisi sulit. Di kawasan timur dan utara Ukraina, tekanan dari pasukan Rusia terus meningkat. Meski demikian, Ukraina mengklaim telah berhasil menahan serangan ke wilayah perbatasan Dnipropetrovsk pekan lalu.

Militer Ukraina juga menyatakan bahwa Rusia mengalami kerugian besar akibat serangan-serangan oleh kelompok kecil. Meskipun, Rusia juga berhasil mencatat kemajuan pesat di bulan Mei dan Juni.

Perang Udara dan Inovasi Pertahanan

Sementara itu, Rusia terus melancarkan serangan udara dengan drone dan rudal ke kota-kota Ukraina yang jauh dari garis depan. Untuk merespons hal ini, Ukraina terus mengembangkan sistem pertahanan udaranya.

Militer Ukraina menyebut bahwa mereka saat ini mampu menembak jatuh sekitar 82 persen drone tipe Shahed milik Rusia. Namun, Kyiv mengakui masih membutuhkan lebih banyak sistem rudal pertahanan udara untuk melindungi infrastruktur vital dan wilayah sipil.

Selain itu, Ukraina juga tengah mengembangkan kemampuan pertahanan udara berbasis pesawat ringan dan drone interceptor untuk menghadapi gelombang serangan drone yang bisa mencapai ratusan unit dalam satu waktu.

Serangan Balasan Jarak Jauh

Ukraina juga terus mengandalkan kemampuan serangan jarak jauh untuk menghantam target-target ekonomi dan militer Rusia. Antara Januari hingga Mei 2025, Ukraina mengklaim telah menyebabkan kerugian langsung senilai lebih dari 1,3 miliar dolar AS terhadap industri kilang minyak, produksi bahan bakar, energi, logistik, serta komunikasi strategis Rusia.

Tidak hanya itu, Kyiv menyebut telah menimbulkan kerugian tidak langsung hingga 9,5 miliar dolar AS akibat gangguan rantai pasok, penghentian operasional perusahaan, dan disrupsi logistik di dalam negeri Rusia.

Belum dipastikan apakah kerusakan akibat operasi “Jaring Laba-Laba” — yang menurut Ukraina menghancurkan sejumlah pesawat tempur Rusia — termasuk dalam perhitungan tersebut. Operasi itu sendiri diklaim telah menimbulkan kerugian finansial besar bagi Moskow.

Ancaman Baru di Dalam Negeri Rusia

Dengan Ukraina kini memperluas serangan hingga ke wilayah Rusia, konflik dipastikan memasuki fase baru yang lebih tidak terduga. Penguasaan wilayah di perbatasan Kursk menjadi simbol bahwa medan perang tidak lagi hanya terbatas pada wilayah Ukraina.

Moskow belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait klaim Ukraina ini. Namun jika terkonfirmasi, maka ini merupakan kemajuan simbolis dan strategis besar bagi Kyiv di tengah tekanan militer yang semakin berat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Fokus pada AI, Microsoft PHK 9.000 Pekerja

3 Juli 2025 - 10:10 WIB

Microsoft akan PHK 9.000 karyawan global demi efisiensi dan fokus pada pengembangan kecerdasan buatan serta investasi besar di pusat data AI.

Iran Siapkan Ranjau Laut, AS Waspadai Penutupan Selat Hormuz

2 Juli 2025 - 12:15 WIB

Iran muat ranjau laut di Teluk Persia usai serangan Israel, AS khawatir Selat Hormuz akan diblokade.Harga minyak dunia terancam melonjak.

Langgar Kode Etik, Jabatan PM Thailand Ditangguhkan MK

2 Juli 2025 - 09:15 WIB

Jabatan PM Thailand, Paetongtarn Shinawatra resmi ditangguhkan MK, Selasa (1/7/2025) akibat rekaman telepon dengan Hun Sen.

Trump Desak Hamas Terima Tawaran Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza

2 Juli 2025 - 08:03 WIB

Trump klaim Israel setuju gencatan senjata 60 hari di Gaza. Hamas diminta terima tawaran yang dibantu Qatar dan Mesir.

Dampak Kebijakan Imigrasi Trump: Panen di AS Terancam Gagal

1 Juli 2025 - 11:24 WIB

Dampak kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump mulai terlihat. Ribuan pekerja ladang ketakutan dan menghilang. Hasil panen terancam gagal.
Trending di Internasional