Banyuwangi – Ratusan warga Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, menggelar aksi damai pada Rabu (30/7/2025). Mereka menuntut pemerintah agar segera melakukan renovasi terhadap Jembatan Garit yang menjadi biang keladi banjir bandang di wilayah tersebut.
Dalam aksi yang berlangsung damai, warga membentangkan sejumlah spanduk bernada kritik dan harapan. Salah satunya berbunyi: “Bu Gubernur Khofifah, masih ingatkah Tragedi Banjir Bandang Alasmalang?” serta “Tolong Bupati, ojo festival tok kang diurusai, bongkaren Sasak Garit ikai.”
Warga menilai, kondisi Jembatan Garit yang memiliki konstruksi sempit dan dianggap menyerupai “bacot” atau “hidung”, menjadi salah satu faktor utama penyumbatan aliran sungai yang memicu banjir bandang seperti yang terjadi pada 2018 silam.
“Kami sering tak bisa tidur nyenyak setiap kali hujan turun. Kami selalu was-was akan potensi luapan sungai dan banjir seperti dulu,” ungkap Kepala Desa Alasmalang, H. Abdul Munir.
Ia berharap pemerintah segera menindaklanjuti keluhan warga, mengingat jembatan tersebut selama ini menjadi sumber keresahan masyarakat.
Menanggapi aspirasi tersebut, dua anggota DPRD Banyuwangi, Suwito dan Yuliawan Bambang Sukiyanto, turun langsung ke lokasi dan menyatakan komitmen untuk memperjuangkan keinginan warga.
“Kami akan mengawal pembangunan Jembatan Garit ini. Jika Pemkab Banyuwangi tidak mampu, kami akan membawa masalah ini ke Pemerintah Provinsi. Bahkan, saya sendiri siap ke Jakarta menghadap Presiden Prabowo Subianto,” tegas Suwito.
Ia juga menegaskan, apabila pemerintah daerah dan pusat tetap lambat dalam merespons, dirinya siap bergotong royong bersama masyarakat untuk membangun jembatan tersebut secara swadaya.
“Berikan kami kesempatan untuk membuktikan bahwa jembatan ini bisa dibangun. Kami akan berupaya maksimal agar pembangunan bisa terealisasi tahun ini. Situasinya sudah darurat,” tambahnya.







