Menu

Mode Gelap
Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Laptop Chromebook Gempa Dahsyat di Afghanistan Tewaskan Lebih dari 800 Orang Sejumlah Politisi Nasdem, PAN, dan Golkar Dicopot dari DPR Usai Demo Besar Taylor Swift dan Travis Kelce Umumkan Tunangan Siapa Anggota DPR yang Usulkan Gerbong Khusus Perokok? KAI Tegas Tolak Terkontaminasi Radioaktif, Kemendag Hentikan Ekspor Udang Indonesia ke AS

Internasional

Zumba Masuk Kurikulum Sekolah: Bikin Heboh di India!

badge-check


					(foto: BBC/Sasi Kayyoor) Perbesar

(foto: BBC/Sasi Kayyoor)

Kerala, India – Pemerintah negara bagian Kerala tetap pada keputusannya untuk melaksanakan Zumba harian di lebih dari 14.000 sekolah negeri sebagai bagian dari kampanye anti-narkoba. Mereka tetap menjalankan kebijakan ini meskipun mendapat protes keras dari sejumlah kelompok agama Hindu dan Muslim.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memerangi peningkatan penggunaan narkoba di kalangan pelajar. Selain kelas Zumba, kampanye tersebut juga mencakup peningkatan pengawasan di sekitar sekolah, program rehabilitasi, serta kampanye penyadaran bahaya narkoba.

Penolakan dari Kelompok Agama

Namun, penambahan Zumba ke dalam kurikulum sekolah menuai kritik tajam dari kelompok-kelompok keagamaan di India. Mereka menilai Zumba adalah bentuk “invasi budaya” yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral dan kepercayaan mereka.

Salah satu penentang utama, Samstha Kerala Jamiyyathul Ulema—organisasi ulama Muslim yang berpengaruh di negara bagian itu—mengecam keras kegiatan ini. Juru bicaranya, Nasar Faizy Koodathai, menyatakan bahwa kelas Zumba yang melibatkan siswa laki-laki dan perempuan menari bersama dalam pakaian ketat adalah hal yang “tidak pantas”.

“Zumba bertentangan dengan nilai-nilai moral India. Ini seharusnya tidak diterima di lingkungan pendidikan,” katanya lebih lanjut.

Nada serupa juga muncul dari Bharatiya Vichara Kendram, organisasi pemikir kanan Hindu. Direktur lembaga tersebut, R Sanjayan, menyebut Zumba sebagai “produk asing” yang dipaksakan kepada siswa dengan dalih pemberantasan narkoba.

“Ada motif tersembunyi di balik promosi budaya asing seperti Zumba. Pemerintah seharusnya melindungi tradisi lokal, bukan mengabaikannya,” katanya dalam pernyataan tertulis.

Klarifikasi Pemerintah

Namun pemerintah Kerala menolak seluruh tuduhan itu. Menteri Pendidikan negara bagian, V Sivankutty, menegaskan bahwa program ini bersifat sukarela dan tidak ada unsur pemaksaan.

“Yang protes ini justru lebih berbahaya daripada masalah narkoba itu sendiri,” ujarnya.

Sivankutty menambahkan bahwa pelaksanaan kelas Zumba akan mempertimbangkan kenyamanan guru dan siswa. Semua sesi akan berjalan dalam seragam sekolah untuk menghindari potensi kekhawatiran terkait pakaian.

“Tujuan kami semata-mata adalah menanamkan kebiasaan sehat di kalangan anak-anak,” tambahnya. “Olahraga ringan seperti Zumba dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik serta mendukung perkembangan akademik dan kepribadian siswa.”

Meski gelombang protes telah mereda dalam beberapa hari terakhir, penolakan terhadap kebijakan ini masih terus berlangsung. Namun pemerintah menyatakan tidak akan menarik kembali program tersebut dan menyerukan agar pendidikan tidak dicampuradukkan dengan dogma keagamaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tragedi Rio de Janeiro: Operasi Polisi Tewaskan 121 Orang

31 Oktober 2025 - 08:32 WIB

Operasi polisi di Rio de Janeiro menewaskan 121 orang, menjadikannya yang paling mematikan dalam sejarah Brasil.

Pencurian Mahkota Kerajaan di Louvre Prancis, Pakar Sebut Barang Curian Akan Hilang Selamanya

22 Oktober 2025 - 09:22 WIB

Pencurian mahkota Kerajaan di Louvre jadi aib nasional Prancis. Polisi buru geng spesialis perhiasan lintas Eropa.

Industri Film Dunia Tetap Melaju di Tengah Ancaman Tarif Trump

19 Oktober 2025 - 10:29 WIB

Ancaman tarif 100 persen dari Donald Trump tak hentikan produksi global seperti Star Wars: Starfighter. Industri film tetap melaju.

Aksi ‘No Kings’ di AS, Ribuan Warga Protes Kebijakan Trump

19 Oktober 2025 - 07:59 WIB

Ribuan warga AS turun ke jalan dalam aksi No Kings memprotes kebijakan Donald Trump yang dinilai mengancam demokrasi dan kebebasan sipil.

Tercatat Sejarah: Trump Umumkan Perang Gaza Berakhir

14 Oktober 2025 - 08:34 WIB

Hamas bebaskan sandera terakhir, Trump nyatakan perang Gaza berakhir. Dunia sambut babak baru perdamaian Timur Tengah.
Trending di Internasional