Menu

Mode Gelap
Dua Terduga Pelaku Penembakan WN Australia di Bali Ditangkap Amerika Serikat Ancam Terbitkan 36 Travel Ban Baru Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran Air India Jatuh: Lebih dari 240 Tewas, Satu Penumpang Selamat Ayah Farel Prayoga Ditangkap Polisi karena Judi Online! Penembakan di Sekolah Austria Tewaskan 10 Orang, Pelaku Bunuh Diri

Internasional

133 Kardinal Siap Pilih Paus Baru, Konklaf Dimulai Hari Rabu

badge-check


					Para kardinal tampak keluar dari tempat pertemuan umum sebelum pemilihan paus baru. Perbesar

Para kardinal tampak keluar dari tempat pertemuan umum sebelum pemilihan paus baru.

Vatikan – Sebanyak 133 kardinal yang memiliki hak suara dalam pemilihan Paus baru telah tiba di Roma, demikian disampaikan Vatikan pada Senin (5/5/2025). Dengan lengkapnya kehadiran para kardinal, konklaf rahasia untuk memilih penerus Paus Fransiskus akan dimulai Rabu sore waktu setempat di Kapel Sistina, menandai awal dari salah satu proses paling sakral dalam Gereja Katolik.

Paus Fransiskus wafat pada 21 April lalu, dan sejak saat itu para kardinal dari berbagai penjuru dunia telah berkumpul di Vatikan untuk membahas arah Gereja Katolik yang kini memiliki lebih dari 1,4 miliar umat. Sejumlah nama seperti Kardinal Pietro Parolin dari Italia dan Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina mencuat sebagai kandidat kuat. Namun, hingga kini belum ada kepastian mengenai arah dukungan.

“Daftar saya terus berubah, dan saya pikir ini akan terus berubah dalam beberapa hari ke depan,” ujar Kardinal Vincent Nichols dari Inggris. Ini adalah konklaf pertama baginya.

Semua Kardinal Pemilih Telah Tiba di Roma

Dalam pertemuan terakhir yang digelar Senin pagi, sebanyak 180 kardinal hadir, termasuk 132 dari 133 kardinal yang akan memilih. Seorang kardinal lainnya, meski telah berada di Roma, tidak ikut hadir dalam diskusi. Vatikan menyebut dua kardinal – masing-masing dari Spanyol dan Kenya – tidak dapat mengikuti konklaf karena alasan kesehatan.

Isu besar yang menjadi perbincangan antara para kardinal adalah perpecahan dalam Gereja. Diskusi mencakup kebijakan Paus Fransiskus terkait pemberkatan pasangan sesama jenis serta pembahasan lebih lanjut tentang peran perempuan di dalam Gereja.

“Profil Paus mendatang adalah seseorang yang hadir, dekat, mampu menjadi jembatan dan penuntun … seorang gembala yang dekat dengan kehidupan nyata umat,” ujar juru bicara Vatikan.

Proses Konklaf Pemilihan Paus Baru dan Tantangannya

Konklaf sendiri akan berlangsung secara tertutup di Kapel Sistina. Para kardinal menginap di rumah tamu Vatikan dan tidak diperkenankan berkomunikasi dengan dunia luar hingga Paus baru terpilih. Dalam sejarah, konklaf bisa berlangsung selama beberapa hari. Pemungutan suara dilakukan berulang kali hingga satu kandidat meraih dukungan dua pertiga dari jumlah pemilih.

Meski ada kubu yang menginginkan perubahan ke arah yang lebih konservatif, banyak yang berharap Paus mendatang tetap mempertahankan semangat reformasi. Harapan tersebut didasarkan pada keterbukaan yang telah digagas oleh Paus Fransiskus.

“Saya yakin para pemilih akan memilih seseorang yang akan melanjutkan agenda progresif Paus Fransiskus,” kata Kardinal Walter Kasper yang kini berusia 92 tahun dan tidak memiliki hak pilih. “Umat menginginkan seorang Paus yang tidak mengurung diri dalam istana, tetapi hadir dan berbicara dengan bahasa hati.”

Konklaf Rabu ini pun diperkirakan akan menjadi momen penting penentu arah Gereja Katolik dunia di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kronologi Penembakan Politikus Demokrat, Pelaku Nyamar Jadi Polisi

17 Juni 2025 - 12:06 WIB

Penembakan politikus Partai Demokrat di Minnesota tewaskan Melissa Hortman dan suaminya, Senator John Hoffman dan istri terluka parah.

Israel dan Iran Saling Balas Serangan Udara, Trump Desak Warga Tinggalkan Teheran

17 Juni 2025 - 11:00 WIB

Trump minta warga tinggalkan Teheran usai lima hari serangan antara Iran dan Israel. Negosiasi damai tertunda, korban sipil terus bertambah.

Museum Louvre Paris Tutup Akibat Mogok Kerja

17 Juni 2025 - 10:05 WIB

Museum Louvre di Paris tutup mendadak akibat mogok kerja staf, memprotes lonjakan wisatawan dan kondisi kerja buruk.

Demo Warga Eropa Tolak Pariwisata: “Liburanmu, Deritaku”

16 Juni 2025 - 12:05 WIB

Ribuan warga Eropa di Spanyol, Italia, dan Portugal melakukan demo turun ke jalan tolak pariwisata massal yang dinilai merugikan warga lokal.

Amerika Serikat Ancam Terbitkan 36 Travel Ban Baru

16 Juni 2025 - 11:10 WIB

Amerika Serikat ancam terbitkan travel ban baru bagi warga 36 negara. Kebijakan ini mencakup negara-negara dari Afrika, Asia, dan Pasifik.
Trending di Internasional