Menu

Mode Gelap
Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Laptop Chromebook Gempa Dahsyat di Afghanistan Tewaskan Lebih dari 800 Orang Sejumlah Politisi Nasdem, PAN, dan Golkar Dicopot dari DPR Usai Demo Besar Taylor Swift dan Travis Kelce Umumkan Tunangan Siapa Anggota DPR yang Usulkan Gerbong Khusus Perokok? KAI Tegas Tolak Terkontaminasi Radioaktif, Kemendag Hentikan Ekspor Udang Indonesia ke AS

Internasional

China Siaga Krisis Listrik Akibat Gelombang Panas Ekstrem

badge-check


					China Siaga Krisis Listrik Akibat Gelombang Panas Ekstrem Perbesar

Beijing – Pemerintah China menerbitkan peringatan tentang potensi krisis listrik menyusul tingginya permintaan energi akibat gelombang panas ekstrem yang melanda negara tersebut. Cuaca panas ini juga memicu peringatan kesehatan bagi kelompok rentan, terutama lansia, untuk mewaspadai risiko heat stroke.

Pejabat China menyatakan bahwa permintaan listrik pekan lalu mencapai lebih dari 1,5 miliar kilowatt. Angka itu adalah rekor tertinggi yang tercapai selama tiga kali berturut-turut pada bulan ini.

“Suhu tinggi akan berdampak pada pembangkitan dan pasokan listrik,” ujar Chen Hui dari BMKG China dalam konferensi pers, Rabu (23/7/2025). Ia menambahkan bahwa output pembangkit listrik tenaga air menurun, dan efisiensi pembangkit listrik tenaga surya turut terdampak.

Pihak berwenang akan mengirimkan peringatan kepada penyedia listrik jika memerlukan tindakan seperti pengaturan beban puncak dan pengalihan pasokan antar wilayah.

Proyek Bendungan Raksasa di Tibet

Sementara itu, pada akhir pekan lalu, China memulai pembangunan bendungan terbesar di dunia di Tibet dengan nilai investasi sedikitnya USD 170 miliar. Proyek ambisius ini akan menghasilkan 300 miliar kilowatt-jam listrik per tahun, setara dengan total konsumsi listrik Inggris sepanjang tahun lalu.

Namun, pembangunan tersebut tidak lepas dari kontroversi karena dikhawatirkan akan berdampak pada aliran sungai ke negara-negara tetangga seperti India dan Bangladesh.

Suhu Capai 48,7°C

Cuaca panas yang menyengat terus menyelimuti berbagai provinsi seperti Henan, Hubei, Shandong, Sichuan, Shaanxi, hingga wilayah barat laut seperti Xinjiang. Menurut Jia Xiaolong, wakil direktur Pusat Iklim Nasional, jumlah hari dengan suhu di atas 35°C sejak pertengahan Maret adalah yang tertinggi dalam sejarah.

Selama dua minggu terakhir, sekitar 407.000 kilometer persegi wilayah China mengalami suhu di atas 40°C — lebih luas dari total wilayah daratan Jerman atau Jepang. Salah satu stasiun cuaca di Xinjiang bahkan mencatat suhu 48,7°C, mendekati batas tertinggi yang pernah dicapai.

Pemerintah meminta warga lanjut usia untuk tetap berada di dalam rumah dan membatasi aktivitas di luar ruangan. Para pekerja lapangan pun dianjurkan mengurangi beban kerja pada hari-hari yang disebut sebagai “hari sauna”.

Jia juga tidak menutup kemungkinan bahwa suhu akan lebih tinggi lagi di bulan Agustus. Hal ini mengingat tren pemanasan global yang semakin menguat dalam beberapa tahun terakhir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tragedi Rio de Janeiro: Operasi Polisi Tewaskan 121 Orang

31 Oktober 2025 - 08:32 WIB

Operasi polisi di Rio de Janeiro menewaskan 121 orang, menjadikannya yang paling mematikan dalam sejarah Brasil.

Pencurian Mahkota Kerajaan di Louvre Prancis, Pakar Sebut Barang Curian Akan Hilang Selamanya

22 Oktober 2025 - 09:22 WIB

Pencurian mahkota Kerajaan di Louvre jadi aib nasional Prancis. Polisi buru geng spesialis perhiasan lintas Eropa.

Industri Film Dunia Tetap Melaju di Tengah Ancaman Tarif Trump

19 Oktober 2025 - 10:29 WIB

Ancaman tarif 100 persen dari Donald Trump tak hentikan produksi global seperti Star Wars: Starfighter. Industri film tetap melaju.

Aksi ‘No Kings’ di AS, Ribuan Warga Protes Kebijakan Trump

19 Oktober 2025 - 07:59 WIB

Ribuan warga AS turun ke jalan dalam aksi No Kings memprotes kebijakan Donald Trump yang dinilai mengancam demokrasi dan kebebasan sipil.

Tercatat Sejarah: Trump Umumkan Perang Gaza Berakhir

14 Oktober 2025 - 08:34 WIB

Hamas bebaskan sandera terakhir, Trump nyatakan perang Gaza berakhir. Dunia sambut babak baru perdamaian Timur Tengah.
Trending di Internasional