Menu

Mode Gelap
Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Laptop Chromebook Gempa Dahsyat di Afghanistan Tewaskan Lebih dari 800 Orang Sejumlah Politisi Nasdem, PAN, dan Golkar Dicopot dari DPR Usai Demo Besar Taylor Swift dan Travis Kelce Umumkan Tunangan Siapa Anggota DPR yang Usulkan Gerbong Khusus Perokok? KAI Tegas Tolak Terkontaminasi Radioaktif, Kemendag Hentikan Ekspor Udang Indonesia ke AS

News

Desa Gladag Menuju Desa Pintar Digitalisasi: Komitmen Menyongsong Era Desa Tematik

badge-check


					Kantor Kepala Desa Gladag Perbesar

Kantor Kepala Desa Gladag

Banyuwangi – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) mendorong percepatan pembangunan desa melalui pendekatan baru bertajuk Desa Tematik. Gagasan ini menjadi bagian dari 12 Program Aksi Strategis Kemendesa yang menyasar pemanfaatan potensi lokal sebagai motor penggerak utama pembangunan desa.

Konsep Desa Tematik diarahkan untuk memperkuat identitas dan daya saing masing-masing desa dengan mengedepankan keunggulan lokal yang dimiliki. Menteri Desa PDTT, Yandri Susanto, menjelaskan bahwa pendekatan ini diharapkan menjadi solusi konkret dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan secara berkelanjutan.

“Kalau desa itu kuat di sektor padi, maka kita arahkan menjadi Desa Padi. Kalau hortikultura yang dominan, maka bisa menjadi Desa Hortikultura. Ini agar pembangunan tidak seragam, tetapi berbasis pada kekuatan masing-masing wilayah,” ujar Yandri.

Mengangkat Potensi, Menguatkan Jati Diri

Desa Tematik adalah strategi pembangunan berbasis kekhasan wilayah. Tema yang diangkat bisa mencakup sumber daya alam, sosial-budaya, bahkan keunggulan ekonomi kreatif masyarakat setempat.

Dengan tema yang jelas, pembangunan desa dapat dirancang lebih terarah. Selain itu, pendekatan ini juga membuka peluang promosi ke dunia luar, termasuk kepada wisatawan, investor, dan pelaku pasar nasional maupun global.

Pembangunan Terfokus dengan Desa Tematik

Indonesia memiliki lebih dari 75.000 desa yang tersebar di berbagai daerah dengan keragaman geografis, budaya, dan ekonomi. Namun, tidak semua desa mampu mengoptimalkan potensinya akibat terbatasnya strategi pembangunan, pendanaan, dan infrastruktur.

Melalui Desa Tematik, pemerintah berupaya memberi kerangka kerja yang konkret dan mudah diterapkan oleh pemerintah desa. Ini juga sejalan dengan agenda nasional seperti ketahanan pangan, kemandirian energi, dan pengembangan pariwisata.

Ragam Tema Desa Tematik

Dari 12 Program Aksi Strategis Kemendesa, teridentifikasi sejumlah kategori utama yang dapat menjadi fokus pengembangan Desa Tematik:

  1. Desa Ketahanan Pangan
    Mengembangkan potensi pertanian, perikanan, dan peternakan:

  2. Desa Wisata
    Mengandalkan potensi alam dan budaya:

  3. Desa Digital
    Pemanfaatan teknologi untuk pelayanan publik, promosi produk, hingga pendidikan daring.

  4. Desa Energi Terbarukan
    Pemanfaatan sumber daya lokal untuk energi bersih:

    • Desa Mikrohidro

    • Desa Surya

    • Desa Bioenergi

  5. Desa Ekspor
    Fokus pada komoditas unggulan untuk pasar internasional seperti kopi, kakao, dan rempah.

  6. Desa Industri Kreatif
    Mendorong produk berbasis budaya dan inovasi seperti kerajinan, makanan khas, dan seni lokal.

  7. Desa Inklusi
    Memastikan kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, lansia, dan masyarakat miskin terlibat aktif dalam pembangunan.

Langkah Strategis Menuju Desa Mandiri

Untuk mengembangkan Desa Tematik, beberapa tahapan penting telah disiapkan:

  • Pemetaan potensi desa

  • Peningkatan kapasitas SDM desa

  • Pembangunan infrastruktur penunjang

  • Digitalisasi dan promosi online

  • Kemitraan dengan swasta dan akademisi

Menanti Modul Resmi

Kemendesa tengah menyusun modul pedoman Desa Tematik yang dijadwalkan rampung sebelum Hari Desa Nasional pada 15 Januari 2025. Modul ini akan menjadi acuan bagi desa-desa di seluruh Indonesia untuk menentukan arah pembangunan sesuai potensi masing-masing.

“Dengan pedoman ini, kita berharap pembangunan desa lebih tepat sasaran dan mendorong kemandirian ekonomi lokal,” kata Yandri.

Menuju Desa yang Berdaya Saing

Desa Tematik bukan sekadar label, tetapi langkah konkret untuk menciptakan desa yang tangguh, inovatif, dan inklusif. Dalam jangka panjang, kebijakan ini diharapkan tidak hanya menopang ketahanan pangan dan ekonomi, tetapi juga menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan baru yang mampu berkompetisi di tingkat global.

Komitmen Tematik Desa Gladag: Menjadi Desa Pintar Digitalisasi

Menanggapi inisiatif ini, Kepala Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, A. Chaidir Sidqi, S.Sos., menyatakan kesiapannya mendukung program Kemendesa melalui penguatan sektor digital.
“Desa Gladag kami arahkan menjadi Desa Pintar Digitalisasi, sebagai bentuk adaptasi terhadap kebutuhan zaman. Kami ingin menjadikan teknologi sebagai sarana percepatan pelayanan publik, promosi produk lokal, serta peningkatan kapasitas masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, digitalisasi bukan hanya soal akses internet, tetapi bagaimana teknologi digunakan untuk membangun ekosistem desa yang lebih cerdas, produktif, dan inklusif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Presiden Prabowo Setujui Pembentukan Dirjen Pesantren, Babak Baru Perhatian Negara untuk Dunia Santri

24 Oktober 2025 - 09:27 WIB

Pesantren Menyapa Dunia Digital: Kolaborasi Ilmu, Teknologi, dan Akhlak

22 Oktober 2025 - 15:08 WIB

Lomba FASI Banyuwangi 2025 Resmi Dibuka, Ratusan Siswa SD Ikuti MTQ dan Pildacil

16 Oktober 2025 - 12:38 WIB

Ratusan siswa SD dari berbagai kecamatan di Banyuwangi ikut Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) 2025 di GOR dan SMPN 1 Giri Banyuwangi.

TP PKK Rogojampi Gelar Sosialisasi Dampak Nikah Siri di Desa Gladag

8 Oktober 2025 - 12:44 WIB

Kejagung Ajukan Pencabutan Paspor Riza Chalid dan Jurist Tan

3 Oktober 2025 - 18:08 WIB

Kejagung resmi cabut paspor Riza Chalid dan Jurist Tan. Keduanya kini stateless dan ruang geraknya dipersempit untuk dipulangkan ke Indonesia.
Trending di News