Menu

Mode Gelap
Dua Terduga Pelaku Penembakan WN Australia di Bali Ditangkap Amerika Serikat Ancam Terbitkan 36 Travel Ban Baru Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran Air India Jatuh: Lebih dari 240 Tewas, Satu Penumpang Selamat Ayah Farel Prayoga Ditangkap Polisi karena Judi Online! Penembakan di Sekolah Austria Tewaskan 10 Orang, Pelaku Bunuh Diri

Internasional

Jumlah Penduduk Anjlok, 49 Sekolah di Korea Selatan Tutup

badge-check


					Jumlah Penduduk Anjlok, 49 Sekolah di Korea Selatan Tutup Perbesar

Seoul – Korea Selatan menghadapi tantangan demografis serius yang berdampak langsung pada sektor pendidikan. Sebanyak 49 sekolah dasar, menengah, dan atas di 17 kota serta provinsi di Korea Selatan akan ditutup tahun ini akibat penurunan populasi usia sekolah.

Menurut data terbaru dari Kementerian Pendidikan Korea Selatan, jumlah sekolah yang ditutup karena kekurangan siswa meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, dari 22 pada tahun 2023 menjadi 33 pada tahun 2024. Sebagian besar sekolah yang akan ditutup, yakni 88 persen, berada di daerah pedesaan.

Provinsi Jeolla Selatan mencatat jumlah sekolah tertinggi yang berpotensi ditutup, yakni 10 sekolah, diikuti oleh Provinsi Chungcheong Selatan dengan sembilan sekolah, Provinsi Jeolla Utara dengan delapan sekolah, serta Provinsi Gangwon dengan tujuh sekolah. Dari 49 sekolah yang akan ditutup, 38 di antaranya adalah sekolah dasar, sementara delapan di antaranya adalah sekolah menengah pertama dan tiga sekolah menengah atas.

Penurunan populasi usia sekolah di Korea Selatan disebabkan oleh tingkat kesuburan yang sangat rendah. Sejak tahun 2020, jumlah kematian di Korea Selatan telah melampaui jumlah kelahiran, menandai awal dari penurunan populasi. Pada tahun 2024, tingkat kesuburan total (TFR) Korea Selatan diproyeksikan mencapai 0,68—angka terendah di dunia.

Beberapa faktor utama yang menyebabkan rendahnya tingkat kelahiran meliputi biaya hidup yang tinggi, beban kerja yang berat, ketidaksetaraan gender, dan pandangan sosial yang berubah. Pemerintah telah berupaya menangani krisis ini dengan berbagai kebijakan, seperti subsidi kelahiran dan tunjangan orang tua, namun hasilnya masih belum signifikan.

Dampak dari penutupan sekolah ini tidak hanya dirasakan dalam sektor pendidikan, tetapi juga dalam sektor ekonomi dan keamanan nasional Korea Selatan. Dengan semakin sedikitnya jumlah tenaga kerja muda, pertumbuhan ekonomi melambat dan beban sistem kesehatan meningkat.

Penutupan sekolah ini menjadi cerminan dari tantangan demografis yang dihadapi Korea Selatan dan menuntut solusi yang lebih efektif untuk mengatasi krisis ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Brad Lander, Calon Wali Kota New York ditangkap Petugas Imigrasi

18 Juni 2025 - 11:03 WIB

Calon wali kota New York dari Partai Demokrat, Brad Lander, ditangkap petugas imigrasi AS. Gubernur New York turun tangan.

Serangan Besar Rusia Guncang Kyiv, 15 Tewas Ratusan Terluka

18 Juni 2025 - 10:18 WIB

Serangan besar Rusia hantam Kyiv, tewaskan 15 warga termasuk WN AS, ratusan luka. Gedung apartemen hancur.

Hadapi Ancaman China, Taiwan Jalin Kerja Sama dengan Pemasok Drone Ukraina

18 Juni 2025 - 09:12 WIB

Taiwan jalin kerja sama dengan Auterion, pengembang software drone dari AS dan Jerman, untuk perkuat pertahanan dari ancaman China.

Tank Israel Tewaskan 51 Warga Gaza yang Antri Bantuan

18 Juni 2025 - 08:00 WIB

Tank Israel tembak kerumunan warga yang antri bantuan di Gaza selatan. Sedikitnya 51 orang tewas, puluhan luka-luka.

Kronologi Penembakan Politikus Demokrat, Pelaku Nyamar Jadi Polisi

17 Juni 2025 - 12:06 WIB

Penembakan politikus Partai Demokrat di Minnesota tewaskan Melissa Hortman dan suaminya, Senator John Hoffman dan istri terluka parah.
Trending di Internasional