Menu

Mode Gelap
Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Laptop Chromebook Gempa Dahsyat di Afghanistan Tewaskan Lebih dari 800 Orang Sejumlah Politisi Nasdem, PAN, dan Golkar Dicopot dari DPR Usai Demo Besar Taylor Swift dan Travis Kelce Umumkan Tunangan Siapa Anggota DPR yang Usulkan Gerbong Khusus Perokok? KAI Tegas Tolak Terkontaminasi Radioaktif, Kemendag Hentikan Ekspor Udang Indonesia ke AS

Internasional

Jumlah Penduduk Anjlok, 49 Sekolah di Korea Selatan Tutup

badge-check


					Jumlah Penduduk Anjlok, 49 Sekolah di Korea Selatan Tutup Perbesar

Seoul – Korea Selatan menghadapi tantangan demografis serius yang berdampak langsung pada sektor pendidikan. Sebanyak 49 sekolah dasar, menengah, dan atas di 17 kota serta provinsi di Korea Selatan akan ditutup tahun ini akibat penurunan populasi usia sekolah.

Menurut data terbaru dari Kementerian Pendidikan Korea Selatan, jumlah sekolah yang ditutup karena kekurangan siswa meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, dari 22 pada tahun 2023 menjadi 33 pada tahun 2024. Sebagian besar sekolah yang akan ditutup, yakni 88 persen, berada di daerah pedesaan.

Provinsi Jeolla Selatan mencatat jumlah sekolah tertinggi yang berpotensi ditutup, yakni 10 sekolah, diikuti oleh Provinsi Chungcheong Selatan dengan sembilan sekolah, Provinsi Jeolla Utara dengan delapan sekolah, serta Provinsi Gangwon dengan tujuh sekolah. Dari 49 sekolah yang akan ditutup, 38 di antaranya adalah sekolah dasar, sementara delapan di antaranya adalah sekolah menengah pertama dan tiga sekolah menengah atas.

Penurunan populasi usia sekolah di Korea Selatan disebabkan oleh tingkat kesuburan yang sangat rendah. Sejak tahun 2020, jumlah kematian di Korea Selatan telah melampaui jumlah kelahiran, menandai awal dari penurunan populasi. Pada tahun 2024, tingkat kesuburan total (TFR) Korea Selatan diproyeksikan mencapai 0,68—angka terendah di dunia.

Beberapa faktor utama yang menyebabkan rendahnya tingkat kelahiran meliputi biaya hidup yang tinggi, beban kerja yang berat, ketidaksetaraan gender, dan pandangan sosial yang berubah. Pemerintah telah berupaya menangani krisis ini dengan berbagai kebijakan, seperti subsidi kelahiran dan tunjangan orang tua, namun hasilnya masih belum signifikan.

Dampak dari penutupan sekolah ini tidak hanya dirasakan dalam sektor pendidikan, tetapi juga dalam sektor ekonomi dan keamanan nasional Korea Selatan. Dengan semakin sedikitnya jumlah tenaga kerja muda, pertumbuhan ekonomi melambat dan beban sistem kesehatan meningkat.

Penutupan sekolah ini menjadi cerminan dari tantangan demografis yang dihadapi Korea Selatan dan menuntut solusi yang lebih efektif untuk mengatasi krisis ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tragedi Rio de Janeiro: Operasi Polisi Tewaskan 121 Orang

31 Oktober 2025 - 08:32 WIB

Operasi polisi di Rio de Janeiro menewaskan 121 orang, menjadikannya yang paling mematikan dalam sejarah Brasil.

Pencurian Mahkota Kerajaan di Louvre Prancis, Pakar Sebut Barang Curian Akan Hilang Selamanya

22 Oktober 2025 - 09:22 WIB

Pencurian mahkota Kerajaan di Louvre jadi aib nasional Prancis. Polisi buru geng spesialis perhiasan lintas Eropa.

Industri Film Dunia Tetap Melaju di Tengah Ancaman Tarif Trump

19 Oktober 2025 - 10:29 WIB

Ancaman tarif 100 persen dari Donald Trump tak hentikan produksi global seperti Star Wars: Starfighter. Industri film tetap melaju.

Aksi ‘No Kings’ di AS, Ribuan Warga Protes Kebijakan Trump

19 Oktober 2025 - 07:59 WIB

Ribuan warga AS turun ke jalan dalam aksi No Kings memprotes kebijakan Donald Trump yang dinilai mengancam demokrasi dan kebebasan sipil.

Tercatat Sejarah: Trump Umumkan Perang Gaza Berakhir

14 Oktober 2025 - 08:34 WIB

Hamas bebaskan sandera terakhir, Trump nyatakan perang Gaza berakhir. Dunia sambut babak baru perdamaian Timur Tengah.
Trending di Internasional