Surabaya – Sebanyak dua kelompok terbang (kloter) jemaah haji asal Banyuwangi, Jawa Timur, harus tertunda kepulangannya ke Tanah Air setelah bandara transit di Oman tutup sementara waktu karena alasan keamanan. Penutupan tersebut diyakini berkaitan dengan meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah, terutama akibat konflik antara Iran dan Israel yang memanas dalam dua pekan terakhir.
Ratusan jemaah dari kloter 43 dan 44 seharusnya terbang dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, menuju Indonesia pada Selasa (24/6/2025) dini hari. Namun, penerbangan mereka dibatalkan karena jalur udara yang semula dilintasi—yakni melalui Oman—tidak dapat digunakan sementara waktu.
“Memang kemarin itu bandara di Oman ditutup sementara. Informasinya demi alasan keamanan,” ujar Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya, Sugiyo, Selasa (25/6/2025).
Ia menyebut belum mendapat detail resmi mengenai jenis ancaman keamanan tersebut, namun menduga hal itu terkait perkembangan geopolitik Timur Tengah.
Situasi Kawasan Memanas
Ketegangan antara Iran dan Israel meningkat sejak awal Juni 2025, saat Israel melancarkan serangan udara ke sejumlah fasilitas militer dan nuklir Iran. Iran membalas dengan serangkaian serangan rudal ke wilayah Israel. Konflik ini memicu kekhawatiran luas atas keselamatan penerbangan sipil di kawasan Teluk dan sekitarnya.
Oman, yang secara geografis dekat dengan Iran dan memiliki jalur udara strategis untuk rute penerbangan haji dari Jeddah ke Indonesia, menjadi salah satu negara yang menerapkan pembatasan wilayah udara sementara. Penutupan ini berdampak langsung pada penerbangan transit jemaah dari Arab Saudi.
Chaironi Hidayat, Kepala Kantor Kementerian Agama Banyuwangi, menyebut ada 760 jemaah yang tertahan. “Mereka harusnya sudah terbang kemarin. Tapi kami dapat informasi dari Hajj Operation Command Centre bahwa penerbangan batal karena alasan keselamatan operasional,” kata Chaironi.
Ia juga menyebutkan adanya wacana penjadwalan ulang penerbangan pada 26 Juni 2025, meskipun belum ada konfirmasi resmi.
Dalam Kondisi Aman
Saat ini, seluruh jemaah telah berada di hotel di Jeddah dan berada dalam kondisi aman. PPIH dan Kemenag terus berkoordinasi dengan pihak maskapai dan otoritas penerbangan guna memastikan keberangkatan berikutnya dapat berjalan lancar.
“Mereka sudah dikondisikan, diberi tempat menginap yang layak, dan dikumpulkan untuk berdoa bersama. Kami sampaikan bahwa situasinya aman. Pemerintah berkomitmen penuh menjaga keselamatan seluruh jemaah,” ujar Sugiyo.
Peringatan terhadap Rute Penerbangan Haji
Pakar penerbangan internasional sebelumnya telah mengingatkan bahwa konflik bersenjata di Timur Tengah kerap memicu gangguan pada jalur udara internasional, termasuk rute-rute transit haji.
Meskipun Oman bukan pihak dalam konflik, kedekatannya secara geografis dengan wilayah yang terdampak menjadikannya rentan terhadap gangguan keamanan dan penutupan sementara fasilitas bandara.
Sementara itu, kloter 45 dan seterusnya dari Debarkasi Surabaya tetap berangkat sesuai jadwal dengan rute transit yang sama.