Menu

Mode Gelap
Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Laptop Chromebook Gempa Dahsyat di Afghanistan Tewaskan Lebih dari 800 Orang Sejumlah Politisi Nasdem, PAN, dan Golkar Dicopot dari DPR Usai Demo Besar Taylor Swift dan Travis Kelce Umumkan Tunangan Siapa Anggota DPR yang Usulkan Gerbong Khusus Perokok? KAI Tegas Tolak Terkontaminasi Radioaktif, Kemendag Hentikan Ekspor Udang Indonesia ke AS

Internasional

Penyebab Air India Jatuh: Kronologi dan Kemungkinan yang Terjadi

badge-check


					Penyebab Air India Jatuh: Kronologi dan Kemungkinan yang Terjadi Perbesar

Ahmedabad – Penyebab pesawat Air India dengan nomor penerbangan AI171 jatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, Ahmedabad, India, Kamis (12/6/2025) masih menjadi misteri. Namun, para penyelidik menyebut bahwa 30 detik pertama setelah take-off merupakan fase paling kritis dalam penerbangan.

Kecelakaan yang menewaskan 241 orang di dalam pesawat serta sejumlah warga di darat ini, menjadikannya tragedi udara terburuk dalam satu dekade terakhir. Insiden tersebut juga merupakan kecelakaan fatal pertama yang melibatkan pesawat Boeing 787-8 Dreamliner sejak mulai beroperasi secara komersial pada 2011.

Fase Kritis dan Sinyal Bahaya Sejak Awal

Pesawat yang dikemudikan Kapten Sumeet Sabharwal dan kopilot Clive Kundar lepas landas pada pukul 13.39 waktu setempat. Kedua pilot memiliki pengalaman lebih dari 9.000 jam terbang secara kolektif. Pesawat ini membawa 242 orang serta 100 ton bahan bakar, jumlah yang hampir maksimal untuk penerbangan jarak jauh ke London Gatwick.

Namun, hampir seketika setelah mengudara, menara pengawas menerima panggilan “mayday” dari kokpit. Beberapa detik kemudian, komunikasi terputus. Seorang korban selamat yang menjadi satu-satunya penumpang yang lolos dari maut mengaku mendengar ledakan keras saat pesawat kesulitan menambah ketinggian.

Data terakhir menunjukkan pesawat hanya mencapai ketinggian 625 kaki (190 meter) sebelum jatuh dan meledak di area pemukiman padat. Sebuah rekaman CCTV memperlihatkan pesawat sempat terbang rendah sebelum akhirnya hilang dari pandangan dan menabrak bangunan.

Dugaan Kerusakan Ganda Mesin

Salah satu dugaan awal yang muncul adalah kegagalan mesin ganda, kondisi yang sangat langka dalam dunia penerbangan. Kegagalan semacam ini pernah terjadi pada “Miracle on the Hudson” tahun 2009. Pada saat itu, pesawat US Airways berhasil mendarat darurat di Sungai Hudson setelah kehilangan dua mesin akibat menabrak burung.

Namun, hingga kini belum ada bukti yang jelas bahwa kedua mesin Dreamliner tersebut mati. Beberapa ahli menyebut kemungkinan adanya kontaminasi bahan bakar atau penyumbatan pada salurannya. Kondisi ini dapat menyebabkan mesin mati akibat kurangnya suplai bahan bakar.

GE Aerospace, selaku produsen mesin pesawat, dan Boeing telah mengirimkan tim investigasi ke India untuk membantu proses penyelidikan yang kini melibatkan otoritas dari India, Amerika Serikat, dan Inggris.

Ancaman Burung di Langit Ahmedabad

Beberapa pilot India mengindikasikan bahwa bandara Ahmedabad dikenal rawan terhadap serangan burung. Data Kementerian Penerbangan Sipil India menunjukkan 462 insiden serangan burung di Gujarat dalam lima tahun terakhir, dengan sebagian besar terjadi di Ahmedabad.

“Burung selalu ada di sekitar bandara ini,” kata pakar penerbangan Mohan Ranganathan. Meski demikian, serangan burung umumnya tidak fatal kecuali mengenai kedua mesin sekaligus, sesuatu yang masih belum dapat dipastikan dalam kasus ini.

Peran Flap Pesawat

Isu lain yang menjadi sorotan adalah kemungkinan kesalahan konfigurasi sayap (flap) saat lepas landas. Flap sangat penting untuk menciptakan daya angkat maksimal dalam kecepatan rendah, terutama saat suhu tinggi seperti di Ahmedabad yang mencapai 40°C.

Jika flap tidak diperpanjang, pesawat bisa kesulitan terbang, apalagi dengan beban penuh dan bahan bakar penuh. Namun, sistem peringatan Boeing 787 seharusnya memberi sinyal kepada pilot jika konfigurasi tidak sesuai.

“Kesalahan flap sangat tidak biasa karena sudah ada beberapa tahapan pemeriksaan yang harus dilewati sebelum lepas landas,” kata mantan pilot Marco Chan.

Penyelidikan Lanjut dan Harapan Jawaban dari Kotak Hitam

Kotak hitam pesawat yang terdiri dari flight data recorder dan cockpit voice recorder kini menjadi kunci utama untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan ini. Investigasi juga akan melibatkan analisis puing-puing, rekaman CCTV, serta kesaksian para teknisi di bandara.

Untuk saat ini, keluarga korban dan dunia penerbangan menanti jawaban dari salah satu kecelakaan paling tragis dalam sejarah India modern.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tragedi Rio de Janeiro: Operasi Polisi Tewaskan 121 Orang

31 Oktober 2025 - 08:32 WIB

Operasi polisi di Rio de Janeiro menewaskan 121 orang, menjadikannya yang paling mematikan dalam sejarah Brasil.

Pencurian Mahkota Kerajaan di Louvre Prancis, Pakar Sebut Barang Curian Akan Hilang Selamanya

22 Oktober 2025 - 09:22 WIB

Pencurian mahkota Kerajaan di Louvre jadi aib nasional Prancis. Polisi buru geng spesialis perhiasan lintas Eropa.

Industri Film Dunia Tetap Melaju di Tengah Ancaman Tarif Trump

19 Oktober 2025 - 10:29 WIB

Ancaman tarif 100 persen dari Donald Trump tak hentikan produksi global seperti Star Wars: Starfighter. Industri film tetap melaju.

Aksi ‘No Kings’ di AS, Ribuan Warga Protes Kebijakan Trump

19 Oktober 2025 - 07:59 WIB

Ribuan warga AS turun ke jalan dalam aksi No Kings memprotes kebijakan Donald Trump yang dinilai mengancam demokrasi dan kebebasan sipil.

Tercatat Sejarah: Trump Umumkan Perang Gaza Berakhir

14 Oktober 2025 - 08:34 WIB

Hamas bebaskan sandera terakhir, Trump nyatakan perang Gaza berakhir. Dunia sambut babak baru perdamaian Timur Tengah.
Trending di Internasional