Elmedia – Pi Network baru-baru ini mengalami penurunan nilai yang signifikan, menghapus miliaran dolar dari kapitalisasinya. Kekhawatiran tentang dilusi menjadi sorotan utama karena lebih dari 1,6 miliar koin dijadwalkan untuk dibuka tahun ini.
Di tengah kondisi pasar yang juga melihat penurunan harga Bitcoin BTC1.66%-> dan altcoin lainnya, spekulasi tentang pembakaran koin Pi muncul sebagai topik panas.
Bagaimana sebenarnya potensi pembakaran koin ini bisa mempengaruhi harga Pi Network?
Pembakaran Pi Network (PI) Coin Bisa Menjadi Katalis Kenaikan Harga
Pelepasan (unlocking) token Pi Network yang akan datang menjadi salah satu penyebab anjloknya harga Pi saat ini. Data menunjukkan bahwa lebih dari 118 juta token akan dibakar bulan ini.
Sementara itu, dalam 12 bulan ke depan, sekitar 1,6 miliar token dengan nilai sekitar $1,4 miliar akan dilepas ke pasar, dengan rata-rata 136 juta token dibuka setiap bulan.
Pi Network masih akan mengalami lebih banyak unlocking di masa depan. Menurut CoinMarketCap, saat ini terdapat 6,84 miliar token yang beredar, sementara suplai maksimum mencapai 100 miliar token.
Pelepasan token dalam jumlah besar biasanya berdampak bearish bagi harga kripto karena meningkatkan jumlah token yang beredar dan mengurangi nilai token yang sudah ada. Selain itu, harga kripto sering kali turun sebelum pelepasan token dalam jumlah besar terjadi.
Untuk mengatasi dampak negatif ini, proyek crypto sering kali melakukan burning (pembakaran token), yaitu mengirimkan token ke alamat mati sehingga tidak dapat diakses atau digunakan kembali. Proses ini membantu mengurangi jumlah token yang beredar dan dapat menopang harga.
Jika Pi Network menerapkan pembakaran token, ini dapat membantu meningkatkan harga dengan mengurangi suplai yang beredar.
Dua Pendekatan untuk Pembakaran Token Pi Network
Dilansir dari Coingape (19/3), terdapat dua pendekatan utama yang dapat dilakukan untuk pembakaran token Pi. Pertama, dengan membakar token milik pionir yang tidak menyelesaikan KYC dan tidak melakukan migrasi ke mainnet.
Diperkirakan terdapat 12 juta pionir yang telah melakukan migrasi, sementara pada puncaknya, Pi Network memiliki lebih dari 50 juta penambang. Jika token milik pionir yang tidak lolos KYC dibakar, jumlahnya bisa sangat besar dan berdampak signifikan terhadap harga.
Pendekatan kedua adalah membakar sebagian biaya transaksi yang dihasilkan oleh ekosistem Pi Network. Saat peluncuran mainnet, Pi Network memiliki sekitar 100 aplikasi ekosistem, dan jumlah ini kemungkinan akan terus bertambah.
Biaya transaksi dari aplikasi-aplikasi ini dapat dialokasikan untuk burning, sehingga membantu mengontrol suplai token dan meningkatkan nilainya di pasar.
Jika salah satu atau kedua metode ini diterapkan, pembakaran koin Pi dapat menjadi katalis positif bagi harga di masa mendatang, memberikan dorongan bagi kepercayaan investor dan memperkuat ekosistem Pi Network.
Analisis Teknikal Harga Pi Network
Meskipun belum ada konfirmasi tentang pembakaran koin, pelaku pasar percaya bahwa ini hanya masalah waktu. Jika pembakaran koin terjadi, ditambah dengan listing di bursa terpusat (CEX) dan terdesentralisasi (DEX) serta potensi ETF Pi, maka dampaknya bisa sangat bullish bagi harga Pi.
Beberapa spekulasi bahkan memperkirakan bahwa harga Pi dapat melonjak hingga mencapai $3.14, sesuai dengan nilai konstanta Pi.
Namun, sebelum skenario ini terjadi, ada indikasi bahwa harga Pi masih akan mengalami tekanan dalam waktu dekat.
Pada grafik empat jam, harga Pi menunjukkan pola head and shoulders, yang terdiri dari satu kepala, dua bahu, dan neckline. Per 19 Maret 2025, harga sudah bergerak di bawah neckline di $1.2373, yang merupakan sinyal bearish.
Selain itu, harga Pi juga membentuk pola bearish pennant, yang terdiri dari garis vertikal dan segitiga simetris. Jika pola ini terus berlanjut, ada kemungkinan harga Pi akan turun lebih jauh dan menembus level support di $1.
Sebaliknya, jika harga mampu kembali naik di atas $1.8 (bahu kanan), maka tekanan bearish akan terbatalkan, membuka peluang kenaikan harga lebih lanjut.
(opo/yo)