Menu

Mode Gelap
Amerika Pertimbangkan Ikut Serang Iran, Sasar Situs Nuklir Fordo Vonis 16 Tahun Penjara untuk Mantan Pejabat MA, Zarof Ricar Dua Terduga Pelaku Penembakan WN Australia di Bali Ditangkap Amerika Serikat Ancam Terbitkan 36 Travel Ban Baru Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran Air India Jatuh: Lebih dari 240 Tewas, Satu Penumpang Selamat

Internasional

TikToker Myanmar Ditangkap Usai Ramal Gempa

badge-check


					Ramalan viral John Moe The di TikTok yang menyebabkan dirinya ditahan aparat keamanan Myanmar karena dianggap menimbulkan kekacauan. Perbesar

Ramalan viral John Moe The di TikTok yang menyebabkan dirinya ditahan aparat keamanan Myanmar karena dianggap menimbulkan kekacauan.

Yangon – Seorang TikToker Myanmar, John Moe The, ditangkap oleh otoritas setempat pada Selasa (22/4/2025) setelah membuat ramalan gempa bumi yang viral di media sosial dan memicu kepanikan di tengah masyarakat. Ramalan tersebut muncul hanya dua pekan setelah gempa besar melanda negara tersebut dan menewaskan ribuan orang.

Menurut Kementerian Informasi Myanmar, John Moe The dituduh menyebarkan pernyataan palsu yang disengaja untuk menimbulkan kepanikan publik. Dalam video TikTok yang diunggah pada 9 April lalu, ia memperingatkan bahwa gempa akan “mengguncang setiap kota di Myanmar” pada 21 April. Video itu telah ditonton lebih dari tiga juta kali sebelum akunnya dinonaktifkan.

“Orang-orang harus membawa barang-barang penting dan menjauh dari bangunan saat terjadi guncangan,” katanya dalam video tersebut. Dalam keterangannya, ia juga meminta masyarakat untuk tidak berada di gedung tinggi pada siang hari.

Ramalan tersebut membuat sebagian warga panik. Seorang warga Yangon menyatakan bahwa banyak tetangganya memilih tidur di luar rumah karena khawatir dengan prediksi itu.

John Moe The dikenal di media sosial karena konten ramalan berbasis astrologi dan pembacaan garis tangan. Akun TikTok-nya memiliki lebih dari 300.000 pengikut sebelum dihapus.

Penangkapannya dilakukan dalam sebuah penggerebekan di kediamannya di Sagaing. Wilayah itu terdampak parah oleh gempa berkekuatan 7,7 magnitudo yang terjadi pada 28 Maret lalu. Gempa tersebut menewaskan sekitar 3.500 orang, merusak ribuan bangunan, termasuk sejumlah kuil kuno, dan bahkan terasa hingga Bangkok, Thailand.

Para ahli seismologi menegaskan bahwa gempa bumi tidak bisa diprediksi secara akurat. Kompleksitas dan keragaman faktor geologis yang terlibat membuat prediksi semacam itu tidak ilmiah dan berisiko menimbulkan kepanikan yang tidak perlu di tengah masyarakat.

Gempa besar pada Maret lalu bahkan membuat junta militer Myanmar mengeluarkan permintaan langka untuk bantuan internasional — sebuah langkah yang jarang diambil dalam situasi krisis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Amazon akan Kurangi Jumlah Tenaga Kerja Akibat Penggunaan AI

19 Juni 2025 - 11:05 WIB

CEO Amazon sebut AI akan kurangi jumlah tenaga kerja korporat. Amazon genjot investasi hingga $20 miliar untuk pusat data AI.

Dunia Melupakan Gaza, 140 Warga Tewas dalam 24 Jam Terakhir

19 Juni 2025 - 10:10 WIB

140 warga tewas di Gaza akibat serangan Israel. Warga mengaku dilupakan dunia saat fokus beralih ke konflik Israel-Iran.

Meta Bajak Staf OpenAI, Tawarkan Bonus Hingga Rp1,6 Triliun

19 Juni 2025 - 09:09 WIB

Sam Altman ungkap Meta tawarkan bonus Rp1,6 triliun demi bajak staf OpenAI. Perang talenta AI makin panas!

Amerika Pertimbangkan Ikut Serang Iran, Sasar Situs Nuklir Fordo

19 Juni 2025 - 08:09 WIB

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pertimbangkan gabung Israel serang ke Iran. AS siapkan jet tempur, ketegangan nuklir makin panas!

Brad Lander, Calon Wali Kota New York ditangkap Petugas Imigrasi

18 Juni 2025 - 11:03 WIB

Calon wali kota New York dari Partai Demokrat, Brad Lander, ditangkap petugas imigrasi AS. Gubernur New York turun tangan.
Trending di Internasional