Menu

Mode Gelap
Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Laptop Chromebook Gempa Dahsyat di Afghanistan Tewaskan Lebih dari 800 Orang Sejumlah Politisi Nasdem, PAN, dan Golkar Dicopot dari DPR Usai Demo Besar Taylor Swift dan Travis Kelce Umumkan Tunangan Siapa Anggota DPR yang Usulkan Gerbong Khusus Perokok? KAI Tegas Tolak Terkontaminasi Radioaktif, Kemendag Hentikan Ekspor Udang Indonesia ke AS

Internasional

TikToker Myanmar Ditangkap Usai Ramal Gempa

badge-check


					Ramalan viral John Moe The di TikTok yang menyebabkan dirinya ditahan aparat keamanan Myanmar karena dianggap menimbulkan kekacauan. Perbesar

Ramalan viral John Moe The di TikTok yang menyebabkan dirinya ditahan aparat keamanan Myanmar karena dianggap menimbulkan kekacauan.

Yangon – Seorang TikToker Myanmar, John Moe The, ditangkap oleh otoritas setempat pada Selasa (22/4/2025) setelah membuat ramalan gempa bumi yang viral di media sosial dan memicu kepanikan di tengah masyarakat. Ramalan tersebut muncul hanya dua pekan setelah gempa besar melanda negara tersebut dan menewaskan ribuan orang.

Menurut Kementerian Informasi Myanmar, John Moe The dituduh menyebarkan pernyataan palsu yang disengaja untuk menimbulkan kepanikan publik. Dalam video TikTok yang diunggah pada 9 April lalu, ia memperingatkan bahwa gempa akan “mengguncang setiap kota di Myanmar” pada 21 April. Video itu telah ditonton lebih dari tiga juta kali sebelum akunnya dinonaktifkan.

“Orang-orang harus membawa barang-barang penting dan menjauh dari bangunan saat terjadi guncangan,” katanya dalam video tersebut. Dalam keterangannya, ia juga meminta masyarakat untuk tidak berada di gedung tinggi pada siang hari.

Ramalan tersebut membuat sebagian warga panik. Seorang warga Yangon menyatakan bahwa banyak tetangganya memilih tidur di luar rumah karena khawatir dengan prediksi itu.

John Moe The dikenal di media sosial karena konten ramalan berbasis astrologi dan pembacaan garis tangan. Akun TikTok-nya memiliki lebih dari 300.000 pengikut sebelum dihapus.

Penangkapannya dilakukan dalam sebuah penggerebekan di kediamannya di Sagaing. Wilayah itu terdampak parah oleh gempa berkekuatan 7,7 magnitudo yang terjadi pada 28 Maret lalu. Gempa tersebut menewaskan sekitar 3.500 orang, merusak ribuan bangunan, termasuk sejumlah kuil kuno, dan bahkan terasa hingga Bangkok, Thailand.

Para ahli seismologi menegaskan bahwa gempa bumi tidak bisa diprediksi secara akurat. Kompleksitas dan keragaman faktor geologis yang terlibat membuat prediksi semacam itu tidak ilmiah dan berisiko menimbulkan kepanikan yang tidak perlu di tengah masyarakat.

Gempa besar pada Maret lalu bahkan membuat junta militer Myanmar mengeluarkan permintaan langka untuk bantuan internasional — sebuah langkah yang jarang diambil dalam situasi krisis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tragedi Rio de Janeiro: Operasi Polisi Tewaskan 121 Orang

31 Oktober 2025 - 08:32 WIB

Operasi polisi di Rio de Janeiro menewaskan 121 orang, menjadikannya yang paling mematikan dalam sejarah Brasil.

Pencurian Mahkota Kerajaan di Louvre Prancis, Pakar Sebut Barang Curian Akan Hilang Selamanya

22 Oktober 2025 - 09:22 WIB

Pencurian mahkota Kerajaan di Louvre jadi aib nasional Prancis. Polisi buru geng spesialis perhiasan lintas Eropa.

Industri Film Dunia Tetap Melaju di Tengah Ancaman Tarif Trump

19 Oktober 2025 - 10:29 WIB

Ancaman tarif 100 persen dari Donald Trump tak hentikan produksi global seperti Star Wars: Starfighter. Industri film tetap melaju.

Aksi ‘No Kings’ di AS, Ribuan Warga Protes Kebijakan Trump

19 Oktober 2025 - 07:59 WIB

Ribuan warga AS turun ke jalan dalam aksi No Kings memprotes kebijakan Donald Trump yang dinilai mengancam demokrasi dan kebebasan sipil.

Tercatat Sejarah: Trump Umumkan Perang Gaza Berakhir

14 Oktober 2025 - 08:34 WIB

Hamas bebaskan sandera terakhir, Trump nyatakan perang Gaza berakhir. Dunia sambut babak baru perdamaian Timur Tengah.
Trending di Internasional