Chicago – Obat kanker Trodelvy dari Gilead Sciences menunjukkan hasil menjanjikan ketika dikombinasikan dengan imunoterapi andalan Merck, Keytruda. Dalam sebuah uji klinis besar yang dipresentasikan pada Sabtu (31/5/2025) di pertemuan ilmiah American Society of Clinical Oncology (ASCO) di Chicago, kombinasi kedua obat tersebut berhasil menurunkan risiko perkembangan kanker payudara jenis agresif hingga 35 persen.
Hasil studi ini disebut-sebut berpotensi mengubah standar pengobatan awal bagi pasien dengan kanker payudara triple-negative stadium lanjut yang mengekspresikan protein PD-L1—jenis kanker yang dikenal sulit diobati karena tidak merespons terapi hormon maupun HER2.
Setelah masa pemantauan selama 14 bulan, pasien yang menerima kombinasi Trodelvy dan Keytruda mencatat waktu bebas perkembangan penyakit (progression-free survival/PFS) selama 11,2 bulan, dibandingkan 7,8 bulan pada kelompok pasien yang mendapat terapi standar berupa kemoterapi dan Keytruda.
Tak hanya itu, durasi respons terhadap pengobatan juga lebih lama. Pasien dalam kelompok Trodelvy-Keytruda memberikan respons selama 16,5 bulan, hampir dua kali lipat dari kelompok kemoterapi yang tercatat selama 9,2 bulan.
“Kombinasi ini kemungkinan besar akan menjadi pengobatan lini pertama baru bagi pasien triple-negative breast cancer,” ujar Dr. Jane Lowe Meisel, pakar onkologi payudara dari Emory University dan perwakilan resmi ASCO.
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara
Menurut data ASCO, sekitar 10 persen dari seluruh kasus kanker payudara di Amerika Serikat tergolong triple-negative. Jenis kanker ini cenderung lebih agresif, tidak memiliki biomarker umum untuk pengobatan, serta memiliki tingkat kekambuhan tinggi. Sekitar 40 persen dari kasus ini juga mengekspresikan PD-L1, menjadikannya kandidat ideal untuk terapi Keytruda.
Trodelvy sendiri merupakan antibody-drug conjugate, yaitu obat yang dirancang untuk menghantarkan zat anti-kanker langsung ke sel tumor dengan lebih tepat, sehingga meminimalkan kerusakan pada sel sehat. Saat ini, Trodelvy telah disetujui untuk digunakan pada pasien triple-negative yang telah menjalani dua atau lebih terapi sebelumnya.
Dari sisi keamanan, efek samping serius yang tercatat dalam studi mencakup neutropenia—penurunan jumlah sel darah putih—pada 43 persen pasien, serta diare pada 10 persen. Sebagai perbandingan, pada kelompok kemoterapi, neutropenia terjadi pada 45 persen pasien, dengan tambahan kasus anemia (16 persen) dan penurunan trombosit darah (14 persen).
Gilead tengah melakukan sejumlah studi lanjutan untuk Trodelvy, termasuk pengujian pada pasien triple-negative yang tidak mengekspresikan PD-L1.