Menu

Mode Gelap
Kasus Chromebook: Kejagung Jemput Paksa Konsultan Kemendikbud GoTo Terkait Kasus Chromebook, Nadiem Masuk Daftar Cekal Marquez Lakukan Selebrasi Aura Farming di MotoGP Jerman 2025 Satu Petani Tewas dalam Penggerebekan Ladang Ganja California Nilai Kapitalisasi Pasar Nvidia Tembus $4 Triliun Presiden Kenya Perintahkan Polisi Tembak Kaki Demonstran

Uncategorized

Putin Klaim Ekonomi Rusia Tumbuh, Meski Terancam Resesi

badge-check


					Presiden Vladimir Putin saat berbicara di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg, di St. Petersburg, Rusia. Jumat, 20 Juni 2025. (foto: AP/Gavriil Gigorov) Perbesar

Presiden Vladimir Putin saat berbicara di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg, di St. Petersburg, Rusia. Jumat, 20 Juni 2025. (foto: AP/Gavriil Gigorov)

St. Petersburg – Presiden Vladimir Putin memuji prospek ekonomi Rusia dalam pidatonya di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg pada Jumat (20/6/2025), dengan menegaskan bahwa negara berhasil menekan inflasi dan mengurangi ketergantungan pada ekspor energi.

Pernyataan optimistis ini kontras dengan nada waspada dari sebagian pejabat pemerintahnya sendiri. Sehari sebelumnya, Menteri Ekonomi Maxim Reshetnikov memperingatkan bahwa Rusia “berada di ambang resesi.”

Putin menanggapi peringatan itu dalam pidatonya. “Hal itu tidak boleh dibiarkan terjadi,” ujarnya. Ia menekankan bahwa sektor manufaktur menunjukkan pertumbuhan stabil, yang menjadi dasar bagi Rusia untuk mengurangi ketergantungan pada minyak dan gas.

“Pandangan bahwa ekonomi Rusia hanya bertumpu pada bahan mentah dan ekspor hidrokarbon sudah ketinggalan zaman,” kata Putin. Ia mengklaim ekonomi tumbuh 1,5% dalam empat bulan pertama 2025, dengan inflasi turun dari dua digit menjadi 9,6%.

Forum ekonomi tahunan ini sejak lama menjadi panggung bagi Kremlin untuk menunjukkan kekuatan ekonomi dan menarik investor asing. Namun, sejak invasi ke Ukraina pada 2022, eksekutif Barat banyak yang memboikot acara ini. Sebaliknya, kini pelaku usaha dari Asia, Afrika, dan Amerika Latin hadir lebih banyak dalam forum ini.

Meski mendapatkan sanksi dari negara-negara barat, perekonomian Rusia tetap bertahan di atas ekspektasi. Belanja pertahanan yang tinggi mendorong pertumbuhan dan menjaga tingkat pengangguran tetap rendah—walau turut memicu inflasi.

Di sisi lain, pemerintah Rusia menawarkan bonus besar bagi pendaftar militer dan tunjangan kematian untuk keluarga korban perang di Ukraina. Kebijakan ini meningkatkan pendapatan di wilayah-wilayah miskin Rusia.

Namun, para ekonom mengingatkan bahwa tanpa investasi asing dan diversifikasi sektor di luar militer, ekonomi Rusia berisiko mengalami stagnasi dalam jangka panjang. Tekanan inflasi dan minimnya arus modal masuk menjadi tantangan serius bagi stabilitas ekonomi Negeri Beruang Merah ke depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

TP-PKK Desa Gladag Keber Program Sekolah Lansia Tangguh hingga Ketahanan Ekonomi Perempuan

30 April 2025 - 17:37 WIB

Asal-Usul Sebutan ‘Parcok’ dan ‘Wercok’: Julukan Nyeleneh untuk TNI-Polri yang Bikin Penasaran

18 Maret 2025 - 14:00 WIB

“Ndasmu” Tidak Selalu Bermakna Negatif, Ini 10 Makna “Ndasmu” yang Perlu Kamu Tahu 

17 Februari 2025 - 09:53 WIB

Trending di Uncategorized