Menu

Mode Gelap
Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Laptop Chromebook Gempa Dahsyat di Afghanistan Tewaskan Lebih dari 800 Orang Sejumlah Politisi Nasdem, PAN, dan Golkar Dicopot dari DPR Usai Demo Besar Taylor Swift dan Travis Kelce Umumkan Tunangan Siapa Anggota DPR yang Usulkan Gerbong Khusus Perokok? KAI Tegas Tolak Terkontaminasi Radioaktif, Kemendag Hentikan Ekspor Udang Indonesia ke AS

Internasional

Suhu Panas Ekstrem Picu Ledakan Hama Wereng di Jepang

badge-check


					Termometer digital menunjukkan suhu 41 derajat Celsius di depan Stasiun JR Isesaki, di Isesaki, Prefektur Gunma, Jepang. Selasa, 5 Agustus 2025. (foto: KYODO) Perbesar

Termometer digital menunjukkan suhu 41 derajat Celsius di depan Stasiun JR Isesaki, di Isesaki, Prefektur Gunma, Jepang. Selasa, 5 Agustus 2025. (foto: KYODO)

Tokyo – Suhu panas ekstrem, hingga 41,8 derajat Celcius yang melanda sejumlah daerah penghasil beras di Jepang memicu ledakan populasi wereng (stink bugs). Kondisi ini menambah kekhawatiran terhadap ketahanan pangan nasional. Pemerintah Jepang pun bergerak cepat dengan menerapkan kebijakan baru untuk meningkatkan produksi beras, yang resmi diumumkan Selasa (5/8/2025).

Menteri Pertanian Shinjiro Koizumi menyatakan bahwa pemerintah tidak bisa menunggu lebih lama untuk bertindak. “Kita harus bergerak cepat dan dengan rasa krisis untuk mencegah kerusakan yang lebih luas akibat suhu tinggi,” ujar Koizumi dalam konferensi pers di Tokyo.

Menurutnya, pemerintah akan memberikan dukungan langsung kepada petani dalam bentuk bantuan pengendalian hama. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan program penanganan kekeringan yang semakin parah di musim tanam ini.

Krisis Beras Tahun Lalu Jadi Pelajaran

Sebelumnya, gelombang panas juga pernah terjadi pada 2023 yang berakibat merusak kualitas panen beras secara signifikan. Ketidaksesuaian antara suplai dan permintaan yang gagal diprediksi pemerintah memperburuk situasi. Akibatnya, Jepang mengalami kekurangan beras dalam skala besar dan harga komoditas pokok itu melonjak ke rekor tertinggi dalam sejarah.

“Ini bukan hanya soal pertanian, ini menyangkut stabilitas nasional,” tambah Koizumi.

Langkah terbaru ini mencakup peningkatan produksi melalui optimalisasi varietas tahan panas dan pemberian insentif bagi petani. Selain itu, pemerintah juga mendorong modernisasi sistem irigasi untuk mengurangi risiko gagal panen.

Ancaman Serangga dan Perubahan Iklim

Kehadiran wereng dalam jumlah besar menjadi indikator baru dampak perubahan iklim terhadap sektor pangan. Hama ini berkembang pesat di tengah suhu tinggi dan kelembaban tinggi, merusak tanaman padi yang belum dipanen.

Ahli pertanian dari Universitas Tokyo, Prof. Keisuke Nakamura, menjelaskan bahwa populasi wereng biasanya bisa dikendalikan secara alami, tetapi cuaca ekstrem telah mengganggu keseimbangan ekosistem. “Jika tidak ditangani segera, ancaman hama ini bisa berdampak pada keamanan pangan nasional,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tragedi Rio de Janeiro: Operasi Polisi Tewaskan 121 Orang

31 Oktober 2025 - 08:32 WIB

Operasi polisi di Rio de Janeiro menewaskan 121 orang, menjadikannya yang paling mematikan dalam sejarah Brasil.

Pencurian Mahkota Kerajaan di Louvre Prancis, Pakar Sebut Barang Curian Akan Hilang Selamanya

22 Oktober 2025 - 09:22 WIB

Pencurian mahkota Kerajaan di Louvre jadi aib nasional Prancis. Polisi buru geng spesialis perhiasan lintas Eropa.

Industri Film Dunia Tetap Melaju di Tengah Ancaman Tarif Trump

19 Oktober 2025 - 10:29 WIB

Ancaman tarif 100 persen dari Donald Trump tak hentikan produksi global seperti Star Wars: Starfighter. Industri film tetap melaju.

Aksi ‘No Kings’ di AS, Ribuan Warga Protes Kebijakan Trump

19 Oktober 2025 - 07:59 WIB

Ribuan warga AS turun ke jalan dalam aksi No Kings memprotes kebijakan Donald Trump yang dinilai mengancam demokrasi dan kebebasan sipil.

Tercatat Sejarah: Trump Umumkan Perang Gaza Berakhir

14 Oktober 2025 - 08:34 WIB

Hamas bebaskan sandera terakhir, Trump nyatakan perang Gaza berakhir. Dunia sambut babak baru perdamaian Timur Tengah.
Trending di Internasional